JAKARTA, MEDIAINI.COM – Pemerintah Malaysia melalui Perdana Menteri, Muhyiddin Yassin pada Jumat (28/5) mengumumkan status Malaysia lockdown mulai 1 Juni 2021. Lockdown penuh berlangsung selama dua minggu kedepan bersifat maksimal. Penutupan penuh sektor sosial dan ekonomi di seluruh wilayah. Saat ini, Malaysia memang sudah lockdown, namun sektor ekonomi masih boleh beroperasi.
Keputusan untuk total lockdown setelah badai kasus positif Corona datang lagi. Tercatat, situasi kasus harian Covid-19 di Malaysia menembus 8.000 kasus. Swdangkan kasus aktif sudah melewati 70 ribu. Kemunculan varian-varian baru dari Covid-19 yang lebih ganas juga mempengaruhi keputusan Malaysia untuk lockdown total selama dua minggu.
Kondisi Makin Krusial, Status Malaysia Lockdown
Awal Mei kemarin hingga sekarang pemerintah Malaysia menerapkan lockdown namun masih ada kelonggaran dari segi bisnis. Namun, sejak festival Idul Fitri kasus Covid diketahui makin memuncak bahkan ada tingkat infeksi harian tertinggi yang pernah terjadi di Malaysia. Untuk total lockdown yang dimulai 1 Juni mendatang, semua aktivitas sosial dan ekonomi akan berhenti, sementara layanan penting akan tetap tersedia.
Muhyiddin Yassin menyebut jika kasus harian menurun selama awal lockdown beberapa kegiatan ekonomi akan diizinkan untuk dilanjutkan, selama empat minggu fase kedua. Setelah itu, bisnis dapat melanjutkan operasi sementara aktivitas sosial tetap dihentikan.
Dalam keterangannya, Yassin berjanji pemerintah akan berusaha maksimal menanggulangi Covid-19 yang melanda Malaysia. Salah satunya meningkatkan sistem perawatan kesehatan dan meningkatkan vaksinasi.
“Kerajaan akan memastikan sistem kesehatan umum di negara kita tidak akan runtuh dan pelbagai sokongan dan bantuan akan diberikan kepada Kementerian Kesehatan Malaysia untuk meningkatkan kapasitas hospital di seluruh negara,” kata Yassin.
Kasus Meningkat Sejak Lebaran
Dilansir dari AP, Menteri Senior Ismail Sabri mengatakan banyak Muslim Melayu melanggar aturan keamanan Covid-19, yang melarang mereka saling mengunjungi selama festival Idul Fitri. Dalam kasus terbaru, terdapat 24 kluster Idul Fitri yang telah terdeteksi, dengan 850 kasus yang dikonfirmasi.
Ini membuat total kasus negara itu menjadi 549.514 menurut Kementerian Kesehatan Malaysia, dengan 2.552 kematian. Hampir 40 persen kematian terkait Covid-19 Malaysia terjadi bulan Mei saja. Yang lebih mengkhawatirkan, kata Sabri, banyak kasus positif melibatkan orang-orang yang asimtomatik (tanpa gejala).
Total kasus dan kematian akibat Covid-19 Malaysia sepanjang tahun ini melonjak lima kali lipat dari keseluruhan tahun lalu. Pemerintah berencana meningkatkan vaksinasi. Sejauh ini, sekitar 1,7 juta dari 11 juta orang yang mendaftar telah menerima satu dosis.
Setelah masa total lockdown berakhir, Malaysia tidak akan langsung bebas, melainkan lanjut Perintah Kawalan Pergerakan. Pembatasan sosial pun terus berlanjut, meski sektor ekonomi akan mulai dibolehkan beroperasi.
Yassin mengimbau, masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan agar memutus rangkaian jangkitan COVID-19. Instruksi agar stay at home juga diberikan untuk menurunkan jangkitan COVID-19.(Ken)
Discussion about this post