JAKARTA, MEDIAINI.COM – Pemerintah China berjanji memberikan bantuan vaksin dan bantuan kemanusiaan darurat. Kurang lebih senilai US$ 1 juta (Rp 14 miliar) untuk Palestina yang diserang Israel selama 11 hari. Uluran tangan pemerintah China membantu warga Palestina itu menyusul diberlakukannya gencatan senjata, antara pasukan Hamas dengan Israel.
Bantuan kemanusiaan itu diungkapkan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian. Tak hanya itu, China juga siap memberikan bantuan berupa 200.000 dosis vaksin COVID-19 yang akan disumbangkan ke Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina.
China Kirim Vaksin dan Bantuan Lain
Pemberian bantuan tersebut sebelumnya telah diuangkapkan oleh juru bicara Badan Kerjasama Pembangunan Internasional China (CIDCA) Tian Lin. Selain bantuan vaksin, China juga menyalurkan bantuan obat-obatan untuk merawat korban luka.
Menurut Tian Lin, Beijing telah meluncurkan mekanisme tanggap bantuan darurat untuk membantu rakyat Palestina mengatasi krisis kemanusiaan. “Bantuan itu akan membantu melakukan perawatan bagi yang terluka dan pemukiman kembali para pengungsi,” kata Tian Lin, Jumat (21/5).
Kantor berita CGTN, Jumat (21/5) menyebutkan, gencatan senjata disepakati Hamas dan Israel dengan Mesir sebagai mediator diberlakukan mulai Jumat 21 Mei 2021, dini hari waktu setempat untuk mengakhiri pertempuran daerah warga sipil selama 11 hari.
Serukan Perdamaian untuk Palestina
Dengan China kirim vaksin dan bantuan lain menunjukkan jika menunjukkan ingin ikut ambil bagian dalam menyelesaikan konflik di Jalur Gaza. Beijing diketahui menampilkan dirinya sebagai pembawa damai dan melancarkan serangan ke PBB atas posisi Amerika Serikat yang sangat pro-Israel.
China juga mendorong Amerika untuk berperan dalam mengakhiri konflik di Gaza dan berhenti memblokir upaya Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk menuntut diakhirinya pertumpahan darah.
Zhao Lijian dalam keterangan resminya mengatakan, pemblokiran oleh ‘satu negara’ telah mencegah Dewan Keamanan PBB berbicara dengan satu suara. Zhao menegaskan bahwa China ‘mengecam keras’ kekerasan terhadap warga sipil dan menyerukan diakhirinya serangan udara, serangan darat, serangan roket dan ‘tindakan lainnya yang memperburuk situasi’.
China adalah pendukung kuat perjuangan Palestina. Namun, di sisi lain, negara komunis itu juga mempertahankan hubungan diplomasi yang kuat dengan Israel. Sejauh ini, AS yang merupakan sekutu dekat Israel, justru memblokir upaya-upaya China, Norwegia, dan Tunisia untuk meminta Dewan Keamanan PBB merilis pernyataan gabungan.(Ken)
Discussion about this post