JAKARTA, MEDIAINI.COM – Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro kembali diperpanjang oleh pemerintah mulai dari 18 hingga 31 Mei 2021 untuk 30 provinsi. PPKM Mikro terus diberlakukan sebagai bentuk upaya untuk menekan penyebaran kasus positif Covid-19.
Pengumuman perpanjangan PPKM Mikro disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), usai mengikuti Rapat Terbatas Penanganan Pandemi COVID-19 bersama Presiden Jokowi, Senin (10/5).
Dikutip dari channel YouTube Setkab, Airlangga Hartarto mengatakan perpanjangan PPKM Mikro ini nantinya menekankan pada evaluasi perkembangan kasus setelah Hari Raya dan 3T sehingga akan dilakukan monitoring dan evaluasi kasus COVID-19 pada masa peniadaan mudik dan pasca mudik.
PPKM Mikro Diperpanjang Solusi Mengurangi Kasus COVID-19
Berdasar informasi yang diperoleh, dari 30 provinsi yang saat ini melaksanakan PPKM Mikro, 11 provinsi mengalami tambahan konfirmasi harian. “Lima provinsi yang meningkat cukup tajam, yaitu Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Selatan, Aceh, dan Kalimantan Barat dan sebagian itu akibat dari datangnya pekerja migran,” terang Airlangga Hartarto.
Peningkatan kasus harian tersebut, jelas Airlangga, mengakibatkan 7 provinsi mempunyai tingkat keterisian tempat tidur atau BOR (Bed Occupancy Ratio) Intensive Care Unit (ICU) dan ruang isolasi di atas 50 persen.
Ketujuh provinsi tersebut adalah Sumatra Utara (63,4 persen), Riau (59,1 persen), Kepulauan Riau (59,9 persen), Sumatra Selatan (56,6 persen), Jambi (56,2 persen), Lampung (50,8 persen), dan Kalimantan Barat (50,6 persen). Dari data tersebut, oleh karena itu Sumatra menjadi perhatian dari pemerintah. Sedangkan di Jawa terlihat bahwa BOR rata-rata di bawah 40 persen, menjadi yang terendah sepanjang periode PPKM Mikro.
Ditambahkan Ketua KPCPEN, BOR di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet juga relatif rendah yaitu 21,47 persen atau terisi 1.287 tempat tidur dari kapasitas 5.994 tempat tidur.
Ramadan dan Lebaran Faktor Pembuat Mobilitas Tinggi
Airlangga juga tak memungkiri bahwa momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri membuat mobilitas penduduk nasional mengalami peningkatan sejak tujuh hari terakhir pada awal Mei 2021, terutama di Maluku Utara, Bengkulu, dan Sulawesi Tenggara. “Dalam bulan Ramadan ini sektor retail, mal, dan toko bahan makanan mobilitasnya tinggi,” ujar Airlangga.
Tiga provinsi yang mengandalkan pariwisata dengan mobilitas terendah yaitu Bali, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau sedangkan tiga provinsi lain dengan mobilitas tertinggi yakni Maluku Utara, Bengkulu, dan Sulawesi Tenggara.
Meski demikian, Airlangga menjabarkan tingkat kasus aktif dan kesembuhan di Indonesia masih lebih baik daripada global yaitu per 9 Mei 2021 tercatat 98.395 kasus dan tingkat kesembuhan 1.568.277 kasus. Sementara untuk tingkat kematian sebesar 47.012 kasus atau 2,7 persen dari total kasus global dan masih lebih tinggi daripada persentase global 2,08 persen.
Airlangga menegaskan dalam pelaksanaan PPKM mikro kali ini pembatasan kegiatan masyarakat yang diterapkan tidak berubah dari sebelumnya, namun dipertegas pelaksanaan protokol kesehatan di tempat-tempat hiburan masyarakat. Sebelumnya PPKM Mikro berlaku dari 4 hingga 17 Mei 2021.(Ken)
Discussion about this post