JAKARTA, MEDIAINI.COM – Dimasa pandemi COVID-19 sangat mempengaruhi segala aspek salah satunya untuk sektor pariwisata.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) total kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik pada tahun 2020 mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Namun, dengan telah berjalannya program vaksin, sektor pariwisata terutama domestik diharapkan dapat kembali bangkit.
Menurut Rosmalia Badman, Hospitality Industry Expert and Business Consultant di Wyndham Destinations mengatakan selain kesuksesan program vaksin, sektor pariwisata akan pulih karena didorong oleh meningkatnya kepercayaan konsumen, keinginan yang terpendam, dan modal.
Selain itu, wisata leisure seperti rekreasi bersama keluarga diprediksi akan mendorong pemulihan sektor pariwisata, terutama pada ranah domestik.
Kementerian Pariwisata pun memproyeksikan pariwisata domestik akan mencapai 180 miliar kunjungan pada tahun 2021. Tapi, di satu sisi wisata internasional masih tetap terpuruk.
Wisatawan mancanegara akan lebih memilih pergi ke destinasi yang memiliki travel bubble karena alasan keamanan dan keselamatan.
“Di dunia pariwisata saat ini ada istilah revenge travel atau liburan balas dendam. Ini yang akan mendorong wisata leisure terutama pariwisata domestik. Karena liburan menjadi keinginan yang terpendam selama pandemi,” kata Rosmalia dalam forum Jakarta Chief Marketing Officer (CMO) Club secara virtual.
Data dari McKinsey & Company menunjukkan, secara historis bisnis travel membutuhkan waktu paling lama untuk pulih setelah krisis ekonomi.
Saat pandemi pun, bisnis travel telah digantikan dengan zoom atau call conference jarak jauh. Karena itu, bisnis travel diperkirakan akan pulih sebesar 80% seperti sebelum pandemi pada tahun 2024.
“Ke depannya, gen Y dan gen Z akan lebih mendominasi sektor pariwisata. Hal ini karena keinginan mereka dalam mencari dan menjelajah sesuatu yang baru dan mendorong bangkitnya experiential travel yang instagramable,” ujar Rosmalia.
“Pergeseran tren di sektor pariwisata menuntut para pelaku sektor ini tidak hanya berfokus pada destinasi wisata yang mature, tetapi juga destinasi-destinasi baru yang belum tersentuh sehingga dapat menarik generasi muda untuk berpergian.” lanjut Rosmalia.
Rosmalia menambahkan, selain memperhatikan destinasi wisata, para wisatawan dari generai muda ini nantinya juga akan lebih memilih wisata yang mengedepankan sustainability, mindfullness, dan wellness. (Wahyu Septiadi Hutomo/AD)
Discussion about this post