JAKARTA, MEDIAINI.COM – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BNI akan menutup 96 kantor cabangnya pada 2021. Alasannya, transaksi perbankan saat ini sudah beralih ke layanan digital. Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir menjelaskan dari data yang diperoleh, banyak transaksi digital tidak lagi membuat nasabah antusias datang ke kantor bank secara fisik untuk mendapatkan layanan.
“Kita tahun ini akan menutup sekitar 96 outlet kita yang tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga shifting ke digital dengan bantuan IT ini kita pikir dapat mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan,” kata Ronny Venir dalam jumpa pers secara virtual belum lama ini.
Disebutkan Ronny, perubahan pola transaksi masyarakat terlihat dari makin sedikitnya nasabah yang mengunjungi kantor cabang. Bank BNI mencatat volume transaksi yang dilakukan oleh nasabah saat ini hampir 80 persen di antaranya sudah ditetapkan secara digital.
Secara statistik, penurunan transaksi di teller outlet semakin menurun. Jika dahulu teller biasa melayani 150-200 transaksi, kini hanya tersisa 40 persen dari jumlah transaksi tersebut.
Menurut Ronny, masih ada yang datang secara fisik ke bank diduga karena masih gagap teknologi. Tidak hanya transaksi uang, pelayanan nasabah melalui customer service di bank juga menurun. Saat ini, nasabah lebih suka menggunakan BNI SONIC (Self Service Opening Account) untuk melakukan berbagai transaksi, termasuk pembukaan rekening.
Dengan berkurangnya transaksi secara fisik, BNI mengurangi jumlah teller yang sudah dialihkan ke mesin. Shifting ke layanan digital diprediksi dapat mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.
Secara perlahan nasabah BNI nantinya akan berubah ke digital. Oleh karenanya, Bank BNI dalam melakukan transformasi digital tidak hanya fokus terhadap infrastrukturnya, tetapi juga kepada sumber daya manusianya.
Cek Fakta
Rencana penutupan 96 outlet atau kantor cabang BNI tak lepas dari semakin jarangnya orang yang datang ke kantor bank maupun channel konvensional. Untuk transaksi via teller, Ronny menerima informasi saat ini telah terjadi penurunan hampir 80 persen. Dengan berkurangnya transaksi ini, BNI lantas mengurangi jumlah pegawai teller dan sudah mengalihkannya ke mesin.
Perubahan transaksi perbankan secara digital disebut Direktur IT dan Operasi BNI YB Hariantono karena faktor pandemi Covid-19. Menurutnya, pandemi telah mengakselerasi perubahan perilaku masyarakat untuk mengalihkan transaksinya dari cabang dan channel konvensional seperti ATM kepada layanan digital.
BNI juga sudah memiliki aplikasi BNI Mobile Banking, sebagai fasilitas layanan perbankan yang dominan untuk digunakan para nasabah ritel.
Perkembangan pengguna BNI Mobile Banking mencapai 8,56 juta atau tumbuh 58,4 persen pada kuartal I tahun 2021, dibandingkan kuartal I tahun 2020 yang sebesar 5,41 juta nasabah. Dari sisi nilai transaksi pun tercatat Rp 138 triliun pada Maret 2021 atau tumbuh 33,2 persen dibandingkan Maret 2020 sebesar Rp 103 triliun. Adapun jumlah transaksi yang dilakukan melalui BNI Mobile Banking adalah sebanyak 95 juta pada kuartal I tahun 2021 atau meningkat 50,4 persen dibandingkan kuartal I tahun 2020 yang mencapai 63 juta transaksi.(Ken)
Sumber Gambar : Dokumentasi Website Resmi BNI
Discussion about this post