JAKARTA, MEDIAINI.COM – Presiden RI, Jokowi sentil Kepala Daerah yang diundang ke Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (28/4). Saat pengarahan tersebut Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
Dalam arahannya, Jokowi menekankan soal kewaspadan terhadap perkembangan virus Covid-19. Terlebih lagi dalam waktu dekat akan masuk libur Lebaran.
Ingatkan Kepala Daerah Waspada Lonjakan Kasus Covid-19
Imbauan Jokowi ini menyikapi lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara salah satunya India di mana dalam satu hari tercatat 350 ribu kasus. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan kepada semua Kepala Daerah agar bisa memgambil pelajaran dari perkembangan kasus yang terjadi di India. Jokowi tak ingin, Indonesia mengalami hal serupa seperti yang terjadi di negeri Bollywood itu.
Jokowi juga meminta secara khusus kepada sembilan daerah yang sedang mengalami lonjakan kasus agar selalu waspada. Sembilan daerah tersebut yakni Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Jambi, Kalimantan Barat, NTT, Riau, Bengkulu dan Kepulauan Riau. “Saya melihat beberapa daerah sudah mulai terjadi kenaikan. Perlu saya sampaikan hati-hati. Ada kenaikan, karena grafis dan kurva harian selalu kita ikuti,” kata Jokowi.
Jokowi merinci, kasus Covid-19 di Indonesia pada Januari 2021 mencapai 14.000-15.000 kasus aktif. Saat ini, sudah di 4.000, hingga 6.000 kasus.
Bahas Target Pemulihan Ekonomi 2021
Selain penanganan penyebaran Covid-19, Presiden Jokowi juga membahas soal pemulihan ekonomi. Sejumlah parameter pemulihan ekonomi menunjukkan hasil menggembirakan. Dengan kondisi tersebut, Presiden optimis mengatakan target pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2021 sebesar 4,5 hingga 5,5 persen dapat tercapai.
Oleh sebab itu, untuk menjaga momentum positif tersebut, Presiden Joko Widodo mengingatkan kepala daerah untuk menyegerakan belanja APBD, khususnya belanja modal.
Selain itu, bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi ini juga harus segera disalurkan. Konsumsi masyarakat melalui sejumlah bantuan tersebut, selain dapat membantu masyarakat, nantinya juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Minta Kepala Daerah Belanjakan APBD Segera
Pada kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan kekecewaannya di hadapan para kepala daerah yang tidak segera membelanjakan dana APBD. Jokowi mengetahui dana sebesar Rp 182 triliun yang disebar ke bank daerah hanya diparkir di Bank Pembangunan Daerah (BPD). Menurut Jokowi, mendekamnya dana APBD di BPD malah justru mengerem pertumbuhan ekonomi.
“Hati-hati, pada akhir Maret saya lihat bank daerah. Ada Rp 182 triliun. Tidak semakin turun, malah semakin naik. Naik 11,2%. Artinya, tidak segera dibelanjakan,” tegas Jokowi.
Hal itu dinilai Jokowi yang mengakibatkan ekonomi daerah sulit tumbuh, sebab para kepala daerah hanya menyimpan dana transfer pusat ke daerah di BPD. Presiden Jokowi menyatakan telah menginstruksikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk mengingatkan seluruh kepala daerah agar secepatnya membelanjakan APBD.
“Bagaimana pertumbuhan ekonomi daerah mau naik kalau uangnya disimpan di bank. Hati-hati, saya sudah sampaikan bolak-balik kepada Mendagri untuk mengingatkan semua daerah agar menyegerakan belanja APBD, baik belanja aparatur maupun belanja modal,” katanya.
Menurut Presiden Jokowi, belanja modal menjadi faktor terpenting karena dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peredaran uang dalam jumlah besar di daerah.”Padahal perputaran uang di daerah itu sangat menentukan pertumbuhan ekonomi,” terang Jokowi.(Ken)
Sumber Gambar : Tangkapan Layar YT Sekretariat Presiden
Discussion about this post