JAKARTA, MEDIAINI.COM – Gabungan usaha atau merger dua unicorn Indonesia, Gojek Indonesia dan Tokopedia makin berhembus kencang. Kedua perusahaan rintisan itu bahkan disebut akan mendaftarkan saham (IPO) di bursa setelah merger.
Kabar soal penggabungan Gojek dan Tokopedia sudah menjadi pertimbangan kedua perusahaan besar itu sejak 2018. Kini merger dua startup itu berada di tahap akhir kesepakatan senilai 18 miliar dolar AS (sekitar Rp263,3 triliun).
Usung Nama Gabungan yang Baru
Dari salah satu sumber, proses merger Gojek dan Tokopedia akan diselesaikan pada bulan ini, dan keduanya sudah menentukan nama untuk perusahaan baru gabungan keduanya. Kabarnya, perusahaan hasil perkawinan Gojek dan Tokopedia itu akan membentuk entitas gabungan bernama ‘GoTo’.
Dikutip dari The Information, Rabu (14/4), kesepakatan itu harapannya akan tercapai dalam waktu dekat. Berdasarkan laporan itu, Petinggi Gojek akan mengisi posisi manajemen puncak kedua perusahaan. “Gojek kabarnya akan memiliki 60% saham di entitas gabungan GoTo, sedangkan Tokopedia mengendalikan sisanya,” begitu menurut laporan KrAsia.
Belum bisa dipastikan, namun di kalangan pengusaha beredar kabar GoTo bakal dipimpin oleh empat eksekutif paling senior, yakni dua orang dari Gojek dan dua lainnya dari Tokopedia.
Adapun eksekutif yang dimaksud menurut sumber dalam tersebut ialah Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi; serta CEO Tokopedia, William Tanuwijaya dan Presiden Tokopedia, Patrick Cao. Ke depannya, keempat pemimpin eksekutif tersebut akan bersama-sama membuat keputusan penting dan mengembangkan strategi bisnis secara keseluruhan, untuk perusahaan gabungan Goto.
Belum Ada Pernyataan yang Keluar
Meski bocoran informasi soal merger sudah terdengar publik, pihak Gojek maupun Tokopedia hingga saat ini belum mengelurkan keterangan resmi terkait hal ini. Namun, kedua perusahaan telah memberikan kode-kode yang mengindikasikan merger itu akan terjadi. Contohnya ada di iklan Ramadan terbaru Tokopedia.
Gojek dan Tokopedia merupakan 2 perusahaan raksasa dengan valuasi masing-masing 10,5 miliar dolar AS dan 7,5 miliar dolar AS. Gojek punya 2 juta mitra pengemudi dan 900 ribu pedagang; sedangkan Tokopedia mengklaim memilliki 9,9 juta pedagang.
Sebagai informasi, kedua startup unicorn itu diketahui disokong oleh beberapa investor besar. Adapun salah satu pemegang saham Tokopedia adalah perusahaan raksasa China, Alibaba Group, sementara beberapa investor Gojek di antaranya adalah Warburg Pincus dan Tencent Holdings.
Mereka juga memiliki investor yang sama, seperti Temasek Holdings, Sequoia Capital, dan Google.
Selain soal merger, pada Januari lalu, Reuters melaporkan bahwa Gojek dan Tokopedia kemungkinan akan melakukan dual listing di Jakarta dan Amerika Serikat dengan mengincar dana hingga 18 miliar dollar AS atau sekitar Rp 263 triliun.
Angka yang cukup membuat entitas keduanya nanti menjadi platform besar di Asia Tenggara yang menawarkan layanan e-commerce, ekspedisi, transportasi umum, pesan-antar makanan, dan layanan lainnya.
Ada beberapa skenario yang kabarnya akan ditempuh. Jika bukan merger sebelum IPO, Tokopedia bisa lebih dahulu masuk bursa Jakarta lalu merger dengan Gojek, sebelum perusahaan hasil gabungan tadi melantai di bursa AS.(Ken)
Discussion about this post