SEMARANG, MEDIAINI.COM – Menjadi hotelier di salah satu hotel berbintang di Indonesia awalnya bukan satu-satunya impian Lia Retno Sumiar Hardini. Namun, perjalanan karir selama hampir dua dekade membawanya menjadi General Manager (GM) ARTOTEL Gajahmada Kota Semarang. Terhitung sejak April 2020, Lia panggilan akrab perempuan yang memiliki integritas tinggi ini menunjukkan kompetensinya mengelola hotel bintang 4 (empat) yang berlokasi di jalan Gajahmada No.101, Semarang.
Belajar Otodidak Mengenai Dunia Perhotelan
Berasal dari Semarang, Lia justru mengawali karirnya sebagai sales counter sebuah vendor mobil. Menariknya, counter tersebut bekerjasama dengan salah satu hotel bintang lima. Lalu, mau tak mau, ia pun berada dalam ekosistem hotel. Berjalannya waktu, Lia justru tertarik untuk terjun bekerja di hotel. Menurutnya, setiap hari ia mengamati bagaimana dunia hospitality bekerja. Mulai dari cara pelayanan dan operasional para pekerjanya. Alhasil, dorongan keras pun muncul untuk ikut menjajal dunia baru tersebut.
“Atas ketertarikan tersebut, ditambah saya memang sangat suka bertemu orang baru. Akhirnya di tahun 2005 saya mencoba melamar menjadi pegawai harian di hotel tersebut. Saat itu saya digaji sekitar Rp 14.500,” kenang Lia.
Keingintahuan lebih dalam mengenai dunia perhotelan membuat Lia pun bertahan beberapa tahun. Selanjutnya, tepat di tahun 2007 Lia mendapatkan tawaran bekerja menjadi Personal Assistant untuk pengusaha asing di Kabupaten Semarang. Rupanya, kecintaan Lia terhadap dunia hospitality masih melekat. Hanya berselang dua tahun, Lia menerima tantangan lagi menjadi sekretaris GM di salah satu hotel berbintang di Kota Semarang.
“Setahun menjadi sekretaris GM, saya ditawari untuk pindah ke departement sales. Awalnya saya menolak, tapi justru GM saya waktu itu melihat potensi yang saya miliki, Tantangan tersebut saya terima dan tak disangka jadi sales ternyata lebih asyik dibandingkan jadi sekretaris,” ingatnya sembari tersenyum.
Miliki Renjana yang Besar
Perjalanan karir Lia yang datang pergi ke dunia perhotelan ternyata belum usai. Saat memutuskan menikah di tahun 2010, Lia harus kembali meninggalkan kecintaanya pada pekerjaan hospitality. Ya, Lia mengikuti kepindahan suaminya untuk menetap di Kabupaten Kudus. Terbiasa mandiri dan bekerja, Lia pun mencoba keberuntungan bekerja sebagai sales di salah satu pabrik besar yang ada di Kudus.
“Melamar untuk posisi sales, saya malah ditawari posisi sebagai sekretaris owner karena latar belakang saya sebelumnya. Selama bekerja, saya merasa senang tetapi saya merasa kehilangan jiwa saya. Saya yang sebelumnya bekerja di hotel dengan staf yang berjumlah puluhan, di Kudus saya bekerja dengan ratusan karyawan pabrik,”jawab alumni Universitas Dian Nuswantoro ini.
Renjana yang begitu besar, membuat Lia semakin yakin jika kecintaanya pada dunia perhotelan jadi pilihan. Beruntung, enam bulan berselang, Lia kembali dapat tawaran untuk kembali ke industri perhotelan. Memulai lagi dari posisi sales, berlanjut ke Senior Sales Eksekutif, Manager Sales hingga Director of Sales. Buah kerja kerasnya ini tentu Lia dapatkan dengan penuh perjuangan. Pindah dari satu hotel ke hotel lain pun ia lakoni dengan penuh semangat.
“Saya mempelajari banyak hal, dari mulai hotel yang belum dibangun, pre opening hotel, hotel pusat hingga hotel tua yang sudah sejak lama berdiri. Rata-rata saya bekerja di hotel konvensional sehingga citra yang saya bangun adalah hotel konvensional,”tambahnya
Langkah Awal Menjadi General Manager
Sebenarnya, Lia sudah pernah berada diposisi General Manager sejak tahun 2013. Lia didapuk untuk mengelola hotel budget di Semarang saat hotel tersebut masih dalam proses pembangunan. “Pada tahun 2017 saya merasakan jenuh karena tidak ada tantangan yang dapat memicu semangat. Akhirnya saya memilih tawaran untuk menduduki posisi Director of Sales (DOS) di Hotel Pusat yang berada di Jakarta,” ceritanya
Namun, dalam waktu singkat rencananya menjadi DOS justru berubah kembali, Lia dipercaya menggantikan posisi GM di salah satu hotel yang berada di Ciledug,Tangerang. Bekerja di dunia perhotelan memang menuntut Lia untuk selalu dinamis. Salah satunya jika siap untuk pindah dalam waktu singkat.
Tak berapa lama mengelola hotel di Ciledug, Lia diminta menggawangi hotel yang ada di daerah asalnya, Semarang. Kembali menduduki posisi GM untuk hotel baru yang bersinergi dengan BUMN. “Dari perjalanan saya di dunia perhotelan, semua membawa pengalaman yang berharga. Yang membedakan hanyalah lokasi dan ownernya, sedangkan SOP tetap sama,”jelasnya
Spirit untuk Membangun Citra Baru
Malang melintang di dunia perhotelan akhirnya membuat Lia memantapkan hati bergabung dengan ARTOTEL Gajahmada Semarang. Belasan tahun bergabung dengan hotel konvensional tentu menjadi tantangan baginya mengelola konsep hotel lifestyle. “Saya sempat down, ada rasa tidak percaya diri apakah saya bisa bergabung saat kondisi tengah pandemi. Tetapi bersyukurnya, April ini berarti saya sudah satu tahun”katanya.
Mempunyai spirit untuk membangun citra baru menjadikan Lia pun harus terus menempa dirinya. Terlebih, industri perhotelan yang masih kompetitif dan harus berjuang di masa era kenormalan baru. Berbagai inovasi pun tentu menjadi strategi yang Lia akan terus lakukan.
Perjalanan panjangnya di dunia perhotelan membuat Lia merasa semakin bijak untuk mengambil keputusan. Terlebih memegang amanah dan tanggung jawab menjadi General Manager. Menurut Lia, kunci perjalanan karirnya hanya sederhana yaitu jujur dan menunjukkan kinerja yang baik.
Satu hal yang Lia yakini akan terus menjadi spirit barunya. Bekerja sesuai dengan renjana membuatnya tumbuh dan berkembang. Perjalanan sejak merintis karir dari 2005 mengingatkan Lia untuk terus produktif dan menjalin relasi yang baik untuk semua orang. (Wahyu Septiandi Hutomo/Aprilia)
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi
Discussion about this post