JAKARTA, MEDIAINI.COM – Mau tahu siapa saja oran terkaya Indonesia 2021 dan memiliki kerajaan bisnis yang menggurita? Baru-baru ini, Majalah Forbes telah merilis Annual World’s Billionaires untuk tahun 2021. Dari daftar nama yang disebutkan, ada 15 orang Indonesia masuk di dalamnya dan didominasi nama-nama miliarder lama.
Dikutip dari Forbes.com, Rabu (7/4), bos Djarum, R Budi Hartono berada di urutan ke-86 orang terkaya di dunia sekaligus nomor satu di Indonesia. Sedangkan saudaranya, Michael Hartono menempati urutan 89 di dunia dan nomor 2 di Indonesia.
Daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes 2021 menunjukkan bahwa kekayaan para milyuner ini ada yang turun dan naik. Kekayaan taipan Hartono bersaudara misalnya, turun sebesar 0,09 persen dalam setahun.
Sebaliknya, kekayaan orang kaya lainnya seperti Prajogo Pangestu dan Chairul Tanjung malah naik dengan masing-masing sebesar 0,80 persen dan 0,48 persen. Sementara taipan Eddy Kusnadi Sariaatmadja juga naik 4,82 persen.
Namun kenaikan ini tak berarti apa-apa, karena daftar peringkat 10 besar taipan ini masih relatif sama atau tak berubah drastis ketimbang posisi setahun sebelumnya.
Berikut daftar 10, dikutip dari data Real Time Billionaires Forbes:
1. R. Budi Hartono (kekayaan USD20,5 miliar atau Rp 287 triliun)
R Budi Hartono adalah orang terkaya di Indonesia. Kekayaan ditopang dari bisnis bank yakni PT Bank Central Asia TbkB (BCA) dan perusahaan rokok Djarum. Ia juga memiliki brand alat elektronik seperti Polytron, real estate di Jakarta, dan perusahaan gaming.
2. Michael Hartono (kekayaan USD19,7 miliar atau Rp 275,8 trilyun)
Sama seperti saudaranya, pria berusia 81 tahun itu memiliki sumber kekayaan dari perusahaan perbankan, BCA serta perusahaan rokok, Djarum. Kekayaan Michael Hartono selisih ‘sedikit’ dengan Budi Hartono, yaitu Rp 11,2 triliun.
3. Prajogo Pangestu (kekayaan USD6,5 miliar atau Rp 91 triliun)
Prajogo Pangestu, pengusaha asal Sambas, Kalimantan Barat menjadi orang terkaya nomor tiga di Indonesia. Putra seorang pedagang karet itu memulai bisnisnya pada akhir 1970-an.
Bisnisnya dengan bendera Barito Group berkembang luas di bidang petrokimia, minyak sawit mentah, properti, hingga perkayuan.Di 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70% perusahaan petrokimia, Chandra Asri, yang juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada 2008, perusahaan mengakuisisi PT Tri Polyta Indonesia Tbk.Pada 2011, Chandra Asri pun merger dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.
4. Chairul Tanjung (kekayaan USD4,3 miliar atau Rp 67,2 triliun)
Pendiri dan Pemilik CT. Corp ini memiliki reputasi panjang di dunia bisnis. Tidak salah rasanya jika kekayaan yang diperolehnya meningkat dari 2020 ke 2021 ini. Tahun lalu, posisinya ada di nomor 9 orang terkaya di Indonesia. Kini namanya melejit naik lima posisi.
Trans Retail miliknya memiliki toko grosir dengan merek Carrefour dan Transmart. Grupnya juga mengontrol franchise Wendy’s di Indonesia dan memiliki franchise Versace, Mango, dan Jimmy Choo. Dia memiliki saham di maskapai nasional Indonesia Garuda.
5. Tahir & family (kekayaan USD3,3 miliar atau 46,2 triliun)
Tahir adalah pendiri grup Mayapada, merupakan konglomerat dengan minat di bidang perbankan, perawatan kesehatan, dan real estat. Keluarga tersebut memiliki saham di Bank Mayapada dan Maha Properti Indonesia, perusahaan properti yang terdaftar pada 2018.
Dia juga memiliki properti di Singapura, termasuk melalui perusahaan properti terdaftar MYP. Dia adalah salah satu pemilik lisensi yang menerbitkan Forbes Indonesia. Istrinya Rosy adalah putri taipan Indonesia Mochtar Riady.
6. Eddy Kusnadi Sariaatmadja (kekayaan USD3 miliar atau Rp 42 triliun)
Eddy Kusnadi Sariaatmadja mendirikan Emtek pada 1983 sebagai distributor komputer Compaq eksklusif di Indonesia. Dia memiliki saham mayoritas. Emtek saat ini menguasai tiga saluran TV Indonesia, SCTV, Indosiar, dan O Channel. Putranya Alvin Sariaatmadja adalah presiden direktur Emtek (Elang Mahkota Teknologi). Emtek telah bekerja sama dengan Alibaba untuk dompet digital Dana.
7. Jerry Ng (kekayaan USD2,5 miliar atau Rp 35 triliun)
Jerry Ng adalah nama baru yang masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia dan kini menempati urutan ke tujuh. Sumber kekayaan pria berusia 56 tahun itu berasal dari bisnis perbankan. Jerry Ng sangat terkenal di dunia perbankan, yaitu Bank Jago.
Jerry Ng adalah bankir senior yang telah malang melintang di dunia perbankan selama lebih dari tiga dekade. Ia mengakuisisi saham Bank Artos pada Desember 2019. Sebelumnya, Jerry Ng pernah berkarier di Bank Danamon Indonesia dan Bank Central Asia. Hingga Februari 2019, Jerry Ng menjabat sebagai Direktur Utama Bank BTPN.
8. Theodore Rachmat (kekayaan USD1,8 miliar atau 23,8 triliun)
Theodore Rachmat, yang akrab disapa Teddy, mendirikan grup Triputra pada 1998. Dia sekarang memiliki empat lini bisnis, termasuk agribisnis, manufaktur, dan pertambangan. Rachmat memiliki saham minoritas di perusahaan batu bara Adaro Energy, dan dia menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahaan.
Ia memulai karirrnya di grup otomotif Astra International yang didirikan oleh pamannya William Soeryadjaya, pada 1968. Ia akhirnya menjadi CEO. Putranya, Ariano, adalah Wakil Presiden Direktur dan Wakil CEO Adaro Energy. Putranya Arif Patrick, yang bekerja untuk GE selama tujuh tahun, adalah salah satu pendiri dan ketua raksasa minyak sawit Triputra Agro Persada.
9. Djoko Susanto (kekayaan USD1,7 miliar atau 23,8 triliun)
Djoko Susanto adalah pendiri Alfamart yang memiliki lebih dari 16 ribu gerai di seluruh Indonesia. Divisi propertinya Alfaland mengoperasikan Omega Hotel Management di seluruh Indonesia. Anak keenam dari 10 bersaudara ini mulai mengelola warung sederhana orangtuanya di dalam pasar tradisional di Jakarta pada usia 17 tahun.
Dia kemudian bermitra dengan taipan rokok kretek Putera Sampoerna untuk membuka kios serupa dan kemudian jaringan supermarket. Ketika Putera menjual bisnis rokoknya kepada Philip Morris pada 2005, Susanto membeli bisnis retail dan mengembangkannya menjadi jaringan Alfamart.
10. Mochtar Riady & family (kekayaan USD1,7 miliar atau 23,8 triliun)
Mochtar Riady adalah pendiri grup Lippo yang terdiversifikasi, yang sekarang dijalankan oleh anaknya yakni James dan Stephen Riady. Lahir di Jawa Timur, Riady membuka toko sepeda pada usia 22 tahun dan membangun karier perbankan yang sukses hingga krisis keuangan Asia 1997. Saat ini, bisnis grup Lippo meliputi real estate, ritel, perawatan kesehatan, media, dan pendidikan.
Putra Mochtar Riady, Stephen, menjalankan perusahaan properti Singapura OUE, yang pada Juli 2020 setuju untuk menjual Menara Bank AS yang ikonik di pusat kota Los Angeles. Sementara itu John Riady, MBA dari Wharton, adalah CEO Lippo Karawaci.(Ken)
Sumber Gambar : ilustrasi Pixabay
Discussion about this post