JAKARTA, MEDIAINI.COM – Salah satu tangki kilang minyak Pertamina terbesar yang berada di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, meledak dan terbakar pada Senin (29/3) dini hari. Kebakaran terjadi pada pukul 00.45 WIB diduga karena tersambar petir. Saat itu, wilayah Balongan dan sekitarnya sedang diguyur hujan deras dan petir. Kebakaran ini tepatnya terjadi pada tangki T-310G.
Kilang minyak RU VI Balongan, Indramayu merupakan salah satu kilang minyak terbesar dari 7 kilang yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero). Kilang tersebut dibangun pada 1 September 1990 dan mulai beroperasi tahun 1994 hingga kini.
Kilang minyak RU VI Balongan tergolong kilang terbaru yang menerapkan teknologi, memiliki kapasitas produksi 125 ribu barel per hari (bph) Mengolah minyak mentah dari Duri dan Dumai Provinsi Riau, menjadi produk minyak seperti Pertamax, Solar dan lainnya.
Pertamina Balongan Tunggu Hasil Investigasi Kepolisian
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, api mulai menjalar ke tangki penyimpanan bahan bakar minyak pada Senin pukul 00.45 WIB namun sampai saat ini penyebab kebakaran tersebut masih terus didalami oleh perseroan bersama dengan pihak berwajib.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri mengungkap, pihaknya menerima laporan mengenai indikasi kebocoran pada pipa tangki minyak yang terbakar di kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, di Kabupaten Indramayu. Kebocoran tersebut, menurut dia, diduga memicu terbakarnya tangki minyak di kilang minyak RU VI Balongan.
“Kami mendapatkan informasi bahwa ada rembesan atau kebocoran di pipa tangki yang terbakar,” tegas Ahmad Dofiri kepada wartawan, Senin (29/3).
Kerugian Pertamina Balongan
Terkait kerugian materil dan biaya akibat ledakan api di Kilang Balongan, Indramayu ini, pihak Pertamina belum bisa mengkalkulasikan. Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya mengatakan, pihaknya sedang fokus fokus melakukan pemadaman api di Kilang Balongan yang masih terbakar
“Belum bisa ya (mencatat kerugian), karena ini kan kembali lagi kita masih fokus pemadaman Kilang Balongan, dan perlu ada upaya lain untuk menyangkut nilai tersebut,” kata Ifki Sukarya.
Tercatat ada 23 warga menjadi korban dalam peristiwa meledaknya tangki Pertamina RU VI Balongan. Ahmad Dofiri mengatakan, puluhan warga tersebut menjadi korban saat tengah melintas di sekitar lokasi kilang minyak.
Dari jumlah tersebut, 17 mengalami luka ringan dan 6 luka berat. Adapun, sebanyak 912 warga diungsikan dari lokasi kebakaran tangki. Perincian pengungsi tersebut meliputi 220 jiwa diungsikan ke GOR Komplek Perum Pertamina Bumi Patra, 300 jiwa ke Pendopo Kantor Bupati Indramayu, dan 392 jiwa di Gedung Islamic Center Indramayu.
Pertamina Optimalkan Pasokan BBM
Nicke Widyawati menerangkan dalam pola pasokan bahan bakar minyak (BBM) memiliki skenario pada saat kondisi harus beroperasi secara darurat. Pertamina akan mengoptimalkan stok produk dari kilang lain yang akan di slaurkan langsung ke daerah yang selama ini dipasok dari Kilang Balongan yakni DKI Jakarta dan Cikampek.
Untuk stok BBM nasional pada saat ini berada pada level sangat aman. Menurutnya, masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu memborong BBM yang ada di saat ini. Dia memaparkan untuk stok gasoline pada saat ini sebanyak 10,5 juta barel yang akan cukup hingga 27 hari sampai dengan 28 hari ke depan.
Sementara rata-rata konsumsi nasional berada pada kisaran 62.500 kiloliter per hari. Untuk stok solar, kata Mulyono, saat ini berada pada level 8,8 juta barel atau cukup untuk kebutuhan 20 hari ke depan. BBM jenis avtur berada pada level 3,2 juta barel atau cukup untuk 74 hari ke depan.(Ken)
Sumber Gambar : ilustrasi Pixabay
Discussion about this post