JAKARTA, MEDIAINI.COM – Demi mendorong penyebaran vaksin Covid-19 sesuai yang ditargetkan, pemerintah membuka peluang perusahaan menyelenggarakan vaksinasi COVID-19 untuk para karyawannya. Kebijakan ini dikenal dengan sebutan vaksinasi gotong royong atau mandiri.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi gotong royong akan dilakukan oleh pengusaha swasta lewat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, bersama BUMN farmasi yaitu Bio Farma. Bagi perusahaan atau pihak swasta yang ingin ikut vaksinasi gotong royong bisa mendaftar melalui Kadin Indonesia. Pendaftaran vaksinasi tersebut secara online melalui vaksin.kadin.id.
Vaksinasi Gotong Royong, Dapat Subsidi Suntikan Vaksin Pertama
Dikutip dari situs resmi Kadin pada Sabtu (20/3), bagi perusahaan yang mau berpartisipasi membiayai pembelian vaksin untuk diberikan kepada karyawan dan keluarga karyawan dapat mengisi formulir pendataan program vaksinasi gotong royong ini, selambatnya 24 Maret 2021.
Vaksin gotong royong berbeda dengan vaksin nasional. Pertama, vaksin nasional dibiayai pemerintah. Gratis untuk masyarakat. Sedangkan vaksin gotong royong dibiayai perusahaan dan gratis untuk karyawan. Kedua, jenis vaksin yang digunakan pada program vaksinasi Covid-19 nasional berbeda dengan jenis vaksin pada program vaksinasi gotong royong.
Dan terakhir, fasilitas kesehatan atau rumah sakit yang digunakan berbeda, karena rumah sakit atau fasilitas kesehatan pemerintah tidak boleh digunakan program vaksinasi gotong royong.
Untuk tarif yang akan dibebankan kepada perusahaan swasta ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Namun, Kemenkes masih menunggu pihak Bio Farma dan Kadin untuk duduk bersama.
Budi Gunadi Sadikin menegaskan tidak ada biaya vaksinasi dibebankan kepada karyawan atau karyawati. Clear seluruh penerima vaksin gotong royong gratis tanpa biaya.
Sasaran penerima vaksinasi gotong royong adalah karyawan/karyawati dari seluruh perusahaan yang ada di Indonesia. Kemudian distribusi dan penyuntikkannya dilakukan oleh Bio Farma dan pihak swasta agar tidak membebani fasilitas kesehatan yang digunakan untuk melakukan vaksinasi gratis.
Target Vaksinasi 3 Juta Karyawan Tiap Bulan
Bio Farma telah menghitung berdasarkan fasilitas yang ada, vaksinasi gotong royong bisa dilakukan terhadap 3 juta orang per bulan. Vaksinasi gotong royong menyasar kalangan pekerja termasuk keluarganya yang biayanya ditanggung oleh perusahaan.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (15/3) kemarin mengatakan, dari data yang didapat, sudah ada 806 fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) yang terdiri dari 65 milik Bio Farma dan jaringannya, serta 504 layanan kesehatan BUMN, dan 237 layanan kesehatan swasta.
Bisa diperkirakan tiap-tiap fasyankes tersebut memiliki kemampuan vaksinasi sekitar 75 sampai 100 per hari maka bisa dicapai 3 juta vaksinasi per bulan.
Sementara itu, Kadin mencatat hingga kini 11.542 perusahaan telah mendaftarkan 7.403.356 karyawan untuk ikut vaksinasi mandiri atau gotong royong. Hal tersebut diungkap Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani.
Kadin telah melakukan pendataan atau registrasi untuk para perusahaan pada 28 Januari sampai 28 Februari. Pada tahap pertama itu yang mendaftar ada 9.176 perusahaan dengan total 6.998.235 orang mencakup karyawan dan keluarga karyawan.(Ken)
Sumber Gambar : ilustrasi Pixabay
Discussion about this post