JAKARTA, MEDIAINI.COM – Belakangan SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 kini diketahui telah bermutasi dalam beberapa varian baru. Terakhir, info varian baru bernama B117 ditemukan berasal dari Inggris. Kini muncul varian baru virus corona dari Prancis. Untuk sementara waktu, varian tersebut diberi nama ‘le variant breton’. Laporan dari otoritas kesehatan di Perancis menyebutkan, varian baru virus corona itu lolos dari pemeriksaan tes PCR (polymerase chain reaction) yang dapat mencari keberadaan virus melalui RNA dan DNA.
Umumkan Varian Baru COVID-19
Varian baru itu diketahui setelah 8 orang di wilayah Brittany, Prancis, mengalami gejala COVID-19, namun hasil tes PCR-nya negatif. Setelah dilakukan sejumlah pemeriksaan, diketahui mereka terinfeksi virus Corona.
Pada 15 Maret 2021, Menteri Kesehatan Perancis mengumumkan penemuan varian terbaru virus penyebab Covid-19 setelah melakukan pemeriksaan sekuens genomik pada suatu klaster infeksi di rumah sakit di kota Lannion. Kemunculan varian baru atau mutasi ini merupakan cara virus untuk beradaptasi dalam berbagai kondisi. Dampaknya, varian baru virus berpotensi menjadi lebih menular dan mematikan.
Namun, Pejabat Kesehatan Brittany mengonfirmasi varian baru tersebut dengan menguji antibodi darah pasien dan mengumpulkan sampel dahak pasien yang berasal dari pernapasan dalam untuk dilakukan tes PCR.
Walaupun lolos dari tes PCR biasa, tetapi sebuah perusahaan diagnostik Eropa Novacyt Group mengumumkan bahwa tes PCR-nya berhasil mendeteksi varian baru tersebut. Dalam penjelasannya, Pejabat Kesehatan Brittany menerangkan varian baru ini mengalami beberapa mutasi pada protein lonjakan, sehingga membuat virus tak terdeteksi dengan PCR.
Tahap Pengumpulan Bukti Penemuan Varian Baru COVID-19
Meski sulit terdeteksi, Kementerian Kesehatan Brittany menegaskan belum ada bukti yang menunjukkan varian ini lebih menular dan lebih mematikan. Pihaknya kini masih terus melakukan penyelidikan untuk mendalami mutasi baru ini dan dampaknya. “Eksperimen juga akan dilakukan untuk menentukan bagaimana varian ini bereaksi terhadap vaksinasi dan antibodi yang dikembangkan selama infeksi sebelumnya,” kata Pejabat Kementerian Brittany.
Hingga kini setidaknya terdapat tiga varian mutasi utama yang mengkhawatirkan para ilmuwan, yakni varian Afrika Selatan, yang oleh para ilmuwan dikenal sebagai 20I / 501Y.V2 atau B.1.351; varian Inggris yang dikenal sebagai 20I / 501Y.V1 atau B.1.1.7; serta varian Brasil yang dikenal sebagai P.1.
Selain di Perancis, hal yang sama terjadi di Finlandia pada pertengahan Februari 2021. Dimana pemerintah Finlandia melalui Helsinki-based Vita Laboratories melaporkan mutasi Covid-19 bernama Fin-796H. Varian mutasi ini juga dikabarkan tidak bisa terdeteksi dengan menggunakan PCR. (Ken)
Sumber Gambar :ilustrasi Pixabay
Discussion about this post