MEDIAINI.COM – Pangeran Harry dan Meghan Markle buka-bukaan soal kehidupannya saat diwawancara oleh Oprah Winfrey. Wawancara Oprah with Meghan and Harry yang disiarkan selama dua jam pada 7 Maret 2021 di Amerika Serikat itu pun hingga kini menjadi sorotan publik di berbagai negara. Pasalnya, keterbukaan Pangeran Harry dan Meghan Markle itu dinilai memicu kontroversi bahkan disebut mengguncang, dan berpotensi menghancurkan keluarga Kerajaan Inggris.
Kerajaan Inggris Rilis Pernyataan
Dua hari setelah siaran khusus itu ditayangkan di CBS, Istana Buckingham merilis pernyataan atas nama Ratu pada hari Selasa (9/3). Pihak istana menyayangkan Meghan dan Harry membahas segala hal mulai dari “perasaan terjebak”, hingga perjuangan pribadi dengan kesehatan mental dan tuduhan rasisme di dalam keluarga kerajaan.
Dalam catatan sejarah, Kerajaan Inggris merupakan salah satu monarki tua yang masih aktif di dunia hingga saat ini. Ratu Elizabeth II sendiri telah berkuasa selama 68 tahun lebih sejak 1952. Selain sosok para anggota keluarga, jumlah kekayaan Kerajaan Inggris juga kerap jadi perbincangan. Setiap anggota keluarga Kerajaan Inggris memiliki net worth atau jumlah kekayaan bersih yang berbeda-beda.
Di tahun 2016, Ratu Elizabeth II pada tahun 2016 lalu memiliki kekayaan bersih milik pribadi sebesar 530 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,62 triliun berdasarkan laporan Business Insider. Sedangkan 2017, dikutip dari laporan Forbes, jumlah keseluruhan kekayaan kerajaan serta gabungan seluruh anggota keluarga kerajaan mencapai 88 miliar dollar AS atau Rp 1.266 triliun (kurs Rp 14.300).
Sumber Kekayaan Keluarga Kerajaan Inggris
Pajak dari masyarakat Inggris tentu bukan satu-satunya cara keluarga kerajaan Inggris mendapatkan uang. Setiap tahun, keluarga Kerajaan Inggris menerima dana dari pemerintah Inggris dalam skema hibah ‘sovereign grant’. Kucuran dana dari pembayar pajak sebesar 104 juta dollar AS untuk biaya pemeliharaan dan renovasi Istana Buckingham.
Jumlah sovereign grant tiap tahun cenderung mengalami peningkatan. Bahkan seandainya ada hubungan kurang harmonis antara Perdana Menteri Inggris dengan Ratu Elizabeth sekalipun, dana hibah akan terus mengalir tanpa gangguan.
Mereka pada dasarnya memang merupakan orang yang sangat kaya raya. Sebagian besar aset Kerajaan Inggris diketahui saat ini berasal dari aset tanah warisan serta properti lainnya yang tersebar di Inggris Raya.Selain itu, aset-aset tanah dan bangunan milik keluarga kerajaan sudah dikelola dan diinvestasikan oleh profesional sehingga mendatangkan pemasukan cukup besar untuk kas kerajaan.
Seperti dilansir dari Vox, para anggota keluarga kerajaan tidak diizinkan untuk bekerja di luar dari tugas resmi mereka, tetapi mereka dapat mengumpulkan uang sewa dan keuntungan dari banyak perkebunan yang secara historis berafiliasi dengan mereka. Perkebunan yang diwariskan ini merupakan bagian dari kekayaan bersih Ratu, yang, pada 2019, diperkirakan sekitar 370 juta poundsterling atau sekitar Rp 7 triliun.
Perusahaan konsultan bisnis Brand Finance pernah menghitung kekayaan keluarga Kerajaan Inggris. Hasilnya, jumlah kekayaan Kerajaan Inggris bisa jauh melebihi angka 88 miliar dollar AS jika turut menghitung seluruh kekayaan dalam bentuk aset tak terlihat atau intangible asset.
Forbes juga melaporkan, meski kerajaan menerima pemasukan rutin dari pembayar pajak, namun Inggris itu juga menikmati keuntungan ekonomi secara tidak langsung dari keberadaan monarki di negaranya. Kerajaan Inggris diperkirakan berkontribusi pada ekonomi Inggris sebesar hampir 2,4 miliar dollar AS per tahun, termasuk sebesar 720 juta dollar AS dari sektor pariwisata.(Ken)
Sumber Gambar : ilustrasi Pixabay
Discussion about this post