JAKARTA, MEDIAINI.COM – Virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 sejak muncul di Wuhan, China pada Desember 2019 kini diketahui telah bermutasi dalam beberapa varian baru, salah satunya varian B117. Mutasi virus corona ini pertama kali terdeteksi di Inggris pada November 2020, dan telah menyebar ke berbagai negara. Belakangan, varian yang di namai B117 oleh ilmuwan dari konsorsium genomik Inggris (COG-UK) itu sudah dikonfirmasi terdeteksi di Indonesia.
Menurut laporan resmi dari European Center for Disease Control & Prevention, varian baru yang juga dikenal dengan nama Variant Under Investigation (VUI 202012/1) tersebut banyak ditemukan di daerah Kent, Inggris terutama pada kelompok usia yang lebih muda dari 60 tahun.
Persebaran Virus B117 di Inggris
Selain dari wilayah Kent, varian tersebut juga banyak dijumpai di kawasan Wales yang dominan menginfeksi kelompok usia tertentu dengan median 41 tahun (11-71 tahun). Investigasi terhadap sifat varian baru ini sedang berlangsung. Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan menjabarkan soal virus corona varian B117 yang sudah beredar di tanah air sejak diketahu ada dua TKW dari Saudi Arabia mengidap B117 Inggris pada 1 Maret 2021.
Kemudian dari hasil pemeriksaan ada tambahan empat kasus dari varian itu, yaitu dari Sumut, Sumsel, Kaltim, dan Kalsel. Kendati demikian, keempat kasus itu sudah sembuh. Dari hasil pelacakan keempat kasus positif B117 Inggris, semuanya mengalami gejala ringan dan sedang, dan hanya melakukan isolasi secara terpusat di tempat-tempat isolasi. Ada juga yang dirawati di RS, tetapi dengan kondisi yang ringan sedang dan tidak sampai pada kondisi yang cenderung berat bahkan membutuhkan perawatan ICU.
“Kami sampaikan juga dari hasil pemeriksaan pelacakan kasus yang kita lakukan, keempat kasus ini sudah dalam kondisi sehat dan sampai saat ini dari proses pelacakan kasus yang kita lakukan, tidak ada keluarga ataupun kontak erat yang kemudian positif setelah kasus ini dinyatakan positif sebelumnya,” jelas Siti Nadya Tarmizi.
WHO Sebut Karakteristik B117 Cepat Menular
Sejauh ini diketahui, karakteristik varian B117 virusnya lebih cepat menular tetapi WHO belum menerima laporan bukti bahwa virus ini lebih tinggi tingkat keganasannya atau tidak lebih mematikan.
Sampai saat ini, vaksin yang digunakan dalam upaya melakukan penanggulangan pandemi Covid-19 masih sangat efektif. Tentunya tidak akan terpengaruh terhadap adanya mutasi virus Covid-19 atau B117 ini. Dikutip dari Express UK, layanan Kesehatan Inggris (NHS) menemukan sejumlah gejala COVID-19 yang dialami pasien saat terinfeksi varian Corona B117. Berikut gejala-gejalanya.
1. Sakit (radang) tenggorokan
2. Diare
3. Konjungtivitis (mata merah)
4. Sakit kepala
5. Ruam pada kulit
6. Perubahan warna (discolouration) pada jari tangan dan kaki.
Pemerintah berharap masyarakat tentunya dapat terhindar dari informasi yang tidak benar atau hoaks terkait varian Covid-19 ini. Herd Immunity untuk lawan Covid-19 varian baru
Demi melawan varian baru virus Corona, Ketua Tim Vaksinasi COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Iris Rengganis menekankan, Indonesia harus lekas mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) melalui vaksinasi COVID-19.
Menurut Iris, sejauh ini, varian virus Corona yang beredar, termasuk B117 masih bisa dikendalikan dengan vaksin yang ada.Disebutkan pula jika imun tubuh rendah tentu saja membuat varian virus baru Corona ini menyerang dengan mudah.(Ken)
Discussion about this post