JAKARTA, MEDIAINI.COM – Alat deteksi Covid-19 buatan peneliti Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta bernama GeNose memiliki tingkat sensitivitas 92 persen dan tingkat spesifisitas sekitar 95 persen. Adanya temuan tersebut, pemerintah memutuskan untuk menggunakan GeNose untuk mendeteksi virus Covid-19 di semua moda transportasi.
Penggunaan GeNose sebagai alat deteksi Covid-19 sudah diterapkan di 8 stasiun kereta api, yakni, Stasiun Senen dan Gambir di Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Solo Balapan, Yogyakarta Tugu, dan Surabaya Pasar Turi sejak 5 Februari 2021 lalu.
Alat Deteksi Covid-19 Ramah di Kantong
Penggunaan GeNose itupun dianggap sukses setelah minat masyarakat sangat tinggi ketimbang menggunakan test rapid antigen dan swab PCR untuk syarat perjalanan yang memiliki harga lebih mahal. Rencananya, GeNose juga akan diterapkan pada seluruh moda transportasi termasuk di bandara pada 1 April 2021 mendatang. Hal tersebut dipastikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.“Untuk di sektor udara akan mulai diterapkan pada 1 April 2021 mendatang karena ada beberapa hal yang harus dibahas lebih lanjut secara teknis operasionalnya,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (23/2).
Budi Karya juga telah melakukan koordinasi terkait pelaksanaan rencana tersebut dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.”Saya menyetujui seluruh simpul transportasi menggunakan GeNose sebagai salah satu alternatif deteksi Covid-19. Tentu harus diiringi peningkatan kualitas alat GeNose itu sendiri dalam mendeteksi Covid-19,” kata Luhut.
Saat ini Kemenhub tengah menyiapkan penerapan alat pendeteksi Covid-19 GeNose pada transportasi laut dan udara. Budi Karya meminta Direktur Jenderal Laut dan Udara untuk mempersiapkan mekanisme dan standar operasi yang sesuai agar bisa diterapkan oleh regulator di dua sektor perhubungan itu.”Semua pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara juga menginginkan penggunaan GeNose. Untuk itu kami melaporkan kepada Pak Menko tentang rencana itu, tentunya akan kami lakukan dengan hati-hati,” kata Budi Karya.
Sejak mulai diterapkan pada 5 Februari kemarin, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat sudah ada 63.523 penumpang kereta api yang menggunakan tes GeNose, sebagai persyaratan perjalanan.
Apa itu GeNose?
GeNose merupakan alat pendeteksi Covid-19 lewat embusan napas yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Eng Kuwat Triyana bersama timnya di mana mereka menjalani uji diagnostik pada Oktober 2020. GeNose telah mendapat izin edar dari Kemenkes pada 24 Desember 2020. Alat ini diklaim memiliki tingkat sensitivitas 92 persen dan tingkat spesifisitas sekitar 95 persen.
Selain itu, hasil tes juga lebih cepat didapatkan. Hanya dalam waktu sekitar 2 menit GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19. GeNose dengan sistem kecerdasan buatan itu diklaim bisa menyelesaikan pemeriksaan dalam waktu sekitar 80 detik. Kuwat selaku pengembang mengatakan, pola embusan napas seorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat.
Harga GeNose
Untuk warga yang akan menggunakan GeNose harus merogoh kocek sebesar Rp 20.000. Dengan begitu, GeNose dapat meringankan pengeluaran calon penumpang kereta api ketimbang harus tes rapid antigen. “Karena kereta api ada jarak-jarak tertentu, katakan Jakarta-Bandung Rp 100.000, kalau mesti antigen Rp 100.000 lagi itu kan mahal, apalagi tarif bus yang lebih murah lagi, ada yang cuma Rp 40.000 – Rp 50.000,” ujar Budi Karya
“Tapi, dengan GeNose ini harganya hanya Rp 20.000. Apalagi kalau nanti dengan skala besar bisa lebih murah menjadi Rp 15.000, jadi lebih terjangkau. Kami sudah pesan 200 unit untuk 44 titik stasiun di seluruh Jawa dan Sumatera,” tambahnya.
Alat GeNose diedarkan dengan harga per unitnya Rp 62.170.000 bisa dipakai untuk 100 ribu kali pengujian. Selain digunakan pada fasilitas transportasi, ke depannya GeNose juga bakal dipasang di fasilitas umum lain, seperti hotel, pusat perbelanjaan, bahkan sampai di tingkat Rukun Tetangga (RT).(Ken)
Sumber Gambar : Tangkapan layar YT akun UGM STP
Discussion about this post