JAKARTA, MEDIAINI.COM – Ratusan warga Desa Sumur Geneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mendadak tajir melintir. Mereka menghebohkan warganet setelah beredar video ratusan warga tersebut memborong mobil mewah. Peristiwa itu dilihat dari video yang beredar dan viral di media sosial. Tentu saja mendapat perhatian, di tengah situasi serba sulit ini, mereka mampu memberi mobil dua hingga tiga unit sekaligus.
Pemandangan berbeda terlihat di Jalan Masuk Desa Sumurgeneng, Dimana ada sebanyak 17 truk pengangkut mobil mewah rarusan juta melaju beriringan dikawal mobil polisi dalam satu waktu pengiriman. Mobil tersebut dibeli secara tunai oleg sejumlah warga langsung dari dealer di Kota Surabaya dan Tuban.
Viral Borong Mobil Satu Desa
Video warga kampung memborong mobil pertama kali diunggah di Tiktok oleh akun @rizkii.02, Minggu (14/2) lalu. Video tersebut kemudian mendapat respons dari netizen. Kini, video tersebut juga banyak menyebar di Instagram. “Benar terkait warga ramai-ramai beli mobil baru, kabarnya kemarin datang lagi dari Gresik atau Surabaya,” kata Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gianto, kepada wartawan, Selasa (16/2).
Ratusan warga yang mendadak kaya itu awalnya petani tulen, namun setelah menerima pembayaran pembebesan lahan untuk proyek Kilang Minyak Pertamina mereka langsung memborong sejumlah mobil mewah.
Gianto menjelaskan, warga yang membeli mobil itu karena telah mendapat hasil penjualan tanah dari grass root refinery (GRR) kilang minyak yang melibatkan Pertamina-Rosneft, perusahaan asal Rusia.
Rata-rata, warga mendapat uang sebanyak Rp 8 miliar dari penjualan tanah itu. Sedangkan warga yang memiliki empat hektare lahan mendapat uang sebesar Rp 26 miliar. Ada 225 kepala keluarga di Desa Sumurgeneng yang menjual tanah garapan.“Ini warga saya rata rata dapat Rp8miliar dan rata rata dibelikan mobil, rehab rumah dan beli tanah lagi paling banyak Rp26 miliar,” kata Gianto.
Mendadak Kaya Satu Desa
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengaku uang miliaran yang didapat dari ganti rugi pembebasan lahan untuk pendirian Kilang Minyak Pertamina itu langsung digunakan membeli empat mobil dan membeli tanah dan investasi. Selain itu, sebagian dana lainnya akan digunakan untuk usaha agar dapat digunakan hasilnya di kemudian hari.
Informasi yang didapat harga ganti rugi tanah proyek tersebut sebesar Rp680.000 per meter persegi. Ganti rugi di Desa Kaliuntu ternyata ada tiga bidang lahan dari tiga pemilik yang luasnya 0.562 hektare. Kemudian di Desa Wadung ada 42 bidang dengan 37 pemilik, total luasnya mencapai 10.273 meter persegi. Menurut Kepala Desa, Sugianto, yang dilansir dari Kompas.com warganya menerima uang pembebasan hingga milyaran rupiah.
Lanjut, ditambahkan lagi oleh sang Kepala Desa jika jarang warga yang menggunakan hasil penjualan tanah untuk membangun usaha karena warung makan susah dan sepi peminat. Alhasil, selain membeli mobil baru ratusan warganya memilih membeli tanah dan membangun rumah. Diketahui jika proyek yang membuat warga jadi miliarder itu merupakan pembangunan kilang minyak NGRR Pertamina. Pembangunannya menelan dana 15 miliar dollar AS hingga 16 miliar dollar AS atau sekitar Rp 225 triliun. Proyek ini ditargetkan beroperasi pada 2024 dengan luas mencapai 1.050 hektar.
Rinciannya, 821 hektar lahan darat dan sisanya lahan reklamasi laut.Untuk kebutuhan lahan darat, tersebar di Desa Kaliuntu enam bidang, 562 bidang di Wadung, 566 bidang di Sumurgeneng, Perhutani satu bidang, dan di KLHK satu bidang.(Ken)
Sumber Gambar : ilustrasi Pixabay
Discussion about this post