JAKARTA, MEDIAINI.COM – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti dikabarkan bangkrut, karena memiliki utang kepada Bank milik BUMN sebesar Rp 1 trilyun. Kabar tersebut sedang menjadi topik hangat setelah akun facebook Berita Terkini mengunggah tulisan mencatut nama pakar bisnis, Christianto Wibisono pada 1 Februari 2021.
Dalam unggahannya akun tersebut memberikan judul ‘Utang Susi Air Diperkirakan Capai Rp 1 Triliun, Terancam Pailit, Susi Menyerah’. Christianto Wibisono: Ternyata Susi Air punya utang nyaris 1T ke BRI, Susi minta keringanan tp gak dikasih sm BRI. Dia berusaha lobby ke Jkw, spt biasa, Jkw bilangnya gak mau ikut campur. Di tengah kegalauannya krn aset pribadi ikut terancam sita, Cendana (Tutut n Titik) nawarin mau bail out tuh utang. Syaratnya Susi hrs merapat ke mereka.”
Tertimpa Hoax Bangkrut
Terkait soal utang piutang, Susi menanggapinya dengan santai. Dalam salah satu cuitannya di Twitter Susi bahkan membagikan informasi mengenai operasional penerbangan perintis dari Susi Air dengan rute baru. Total rute Susi Air yang beroperasional di seluruh Nusantara sejumlah 81 rutei penerbangan. Meskipun Susi tidak langsung terang-terangan membantah kabar tersebut. Dari penelusuran Mediaini.com pada pertengahan 2020 lalu Susi Pudjiastuti memang mengungkap dampak ekonomi di masa pandemi Covid-19. Pernyataannya bahwa tahun 2020 menjadi pengalaman terberat di dalam perjalanan bisnisnya.
“Susi Air sudah dua bulan nol penerbangan, tidak ada pemasukan sama sekali. Saat ini adalah situasi ekonomi tersulit dalam hidup saya sebagai pengusaha,” ujar Susi Pujiastuti dalam jumpa pers virtual di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, pada 12 Juni 2020.
Namun, data yang dibagikan Susi pada tahun lalu dijadikan sebagai sumber untuk mengabarkan kondisi bisnisnya. Susi Pujiastuti secara eksplisit menjawabnya dalam cuitan dengan informasi update mengenai rute-rute baru penerbangan Susi Air. Menunjukkan jika bisnisnya masih berjalan dengan baik dan terus beroperasional.
Terlebih memang beberapa pernyataan Susi di pertengahan tahun lalu yang bernada negatif bahwa bisnisnya tengah turun dianggap menjadi tanda aahwa Susi Air akan pailit. “Jadi economicly we just stay to probality shutdown, tapi saya tidak tahu recovery akan membantu (atau tidak),” tegas Susi Air. Meski tak ada aktivitas penerbangan berbulan-bulan, pengeluaran tetap harus dikakukan untuk sejumlah keperluan. Misalnya mengurus TP BPKB dan STNK pesawat, surat izin terbang pilot, mengurus security clearance untuk 24 pegawainya, dan sebaginya. “Hal semacam ini terus ada, beban terus ada. tapi penerbangan tidak ada sama sekali,” beber Susi Pujiastuti. Dengan ketiadaan pendapatan sementara biaya perawatan dan operasional lain tetap berjalan, utang maskapai menumpuk yang harus diselesaikan kewajibannya. (Ken)
Sumber Gambar : ilustrasi Pixabay
Discussion about this post