JAKARTA, MEDIAINI.COM – Dua perusahaan besar produk anak bangsa, Gojek Indonesia dan Tokopedia dikabarkan bakal melakukan penggabungan usaha alias merger. Kabar soal penggabungan Gojek dan Tokopedia beredar sejak awal Januari 2020 setelah muncul di pemberitaan Bloomberg. Dari sumber yang tidak disebutkan namanya, kedua perusahaan rintisan (start-up) tengah menggelar diskusi terkait merger ini.
Rencana penggabungan Gojek dan Tokopedia juga disebutkan sudah menjadi pertimbangan kedua perusahaan besar itu sejak 2018. Kabarnya, merger kemungkinan bakal dilakukan dalam beberapa bulan ke depan. Bila bergabung, nilai perusahaan yang terkenal dengan bisnis ojek online dan e-commerce itu akan tembus US$25 miliar atau Rp347,5 triliun. Isu ini berhembus di jelang rencana penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) Tokopedia di bursa saham.
Sayangnya, ketika berita berhembus kencang soal merger, saat dikonfirmasi kedua manajemen belum bisa memberikan keterangan. “Kami tidak dapat memberikan komentar terhadap rumor dan spekulasi di pasar,” kata Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita saat dikonfirmasi redaksi, Selasa (5/1).
Sama halnya dengan perwakilan manajemen Tokopedia. Kabar itu disebutnya juga sebagai rumor pasar. “Kami tidak dapat memberikan komentar terhadap spekulasi dan rumor pasar,” jelas perwakilan Tokopedia.
Berikan Sinyal Positif
Beredarnya isu rencana merger Gojek dengan Tokopedia mendapat sorotan publik. Salah satunya terkait layanan yang bakal disediakan oleh Gojek dan Tokopedia jika kedua perusahaan tersebut jadi merger. Mengenai penggabungan dua perusahaan start-up besar itu, Wilson Cuaca selaku Co-founder dan Managing Partner East Ventures, sebagai investor Tokopedia ikut bersuara.
Willson Cuaca, mengatakan bahwa merger Gojek dan Tokopedia sangat mungkin terjadi. Gabungan kedua entitas akan menjadi super-app terbesar di Asia Tenggara. Lebih banyak solusi layanan akan bisa dihadirkan. “Bisa sangat mungkin terjadi, karena sama-sama dari Indonesia dan sudah saling kenal,” kata Willson Cuaca kepada wartawan.
Willson pun berharap merger Gojek dan Tokopedia juga akan menguntungkan bagi konsumen. “End to end, mulai dari ride, food, ecommerce, logistic, financial services, dan tidak terjadi monopoli karena setiap segmen ada kompetitornya. Mudah-mudahan menguntungkan konsumen,” tutup Willson Cuaca.(Ken)
Discussion about this post