JAKARTA, MEDIAINI.COM – Indonesia tengah berduka. Sabtu (9/1/2020) siang sekira pukul 14.30 hingga 15.00 WIB pesawat komersial, Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak diduga jatuh setelah terpantau mengalami penurunan secara ekstrem di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Badan SAR Nasional pun menduga pesawat itu jatuh di sekitar Pulau Laki dan Lancang di Kabupaten Kepulauan Seribu. Dari informasi yang dikumpulan, berikut fakta yang diungkap otoritas berwenang mengenai kronologi sejak hilang kontak hingga diduga jatuh :
1. Ditunda karena hujan deras
Sriwijaya Air SJ 182 lepas landas sekitar pukul 14.36 WIB. Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta untuk menuju Bandara Supadio itu sempat tertunda keberangkatannya selama 30 menit. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa pesawat Sriwijaya Air itu ditunda terjadi akibat hujan deras. Pihak Sriwijaya Air memastikan delay bukan karena kondisi pesawat.
2. Hilang kontak 4 menit setelah take off
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengeluarkan pernyataan resmi mengatakan bahwa Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak pada 14.40 WIB, atau empat menit setelah take off. Pesawat sempat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki pukul 14.37. Namun, setelah itu hilang kontak, diketahui pesawat tidak sesuai arah perjalanan dan hilang dari radar.
3. Hilang kontak di Kepulauan Seribu
Setelah mendapatkan laporan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak, tim Basarnas kemudian segera menindaklanjuti. Diketahui bahwa pesawat hilang kontak di atas Kepulauan Seribu. Lokasi hilang kontak berada sekitar 11 mil dari Bandara Soekarno-Hatta. Basarnas menduga lokasi hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di kepulauan yang berada di utara Jakarta itu.
4. Saksi mendengar suara dentuman
Dugaan tersebut muncul setelah memperoleh keyerangan dari warga di sekitar Pulau Lancang yang mengaku mendengar suara dentuman sekitar pukul 15.00 WIB. Selain itu, tim Basarnas juga menemukan sejumlah puing-puing yang diduga berasal dari badan pesawat. Ada juga penemuan bagian tubuh manusia. Meskipun belum diketahui ada penjelasan secara resmi mengenai temuan tersebut.
5. Pesawat turun secara ekstrem, 3.000 meter kurang dari semenit
Data yang diperoleh dari akun Twitter @flightradar24 menyebutkan bahwa pesawat sempat mengalami penurunan ketinggian secara ekstrem dalam waktu singkat. Akun @flightradar24 biasa memantau pergerakan pesawat sipil. Disebutkan bahwa pesawat kehilangan ketinggian lebih dari 10.000 kaki atau sekitar 3.000 meter dalam waktu kurang dari 1 menit. Dari data yang diunduh juga tercatat ketinggian jelajah pesawat Sriwijaya Air SJ182 turun 5.500 kaki (dari 10.900 ke 5.400) dalam 15 detik.
Sementara dari ketinggian 5.400 kaki hingga 250 kaki dalam 7 detik. Penemuan berbagai serpihan terkait kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182. Kepala Seksi Pemerintahan dan Transit Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Surahman menerangkan, telah ditemukan sejumlah barang diduga puing dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Barang yang ditemukan berupa kain pakaian dan beberapa kabel. “Barusan ketemu potongan Levis, sepertinya bagian kantong belakang, ada rambut-rambutnya,” kata Surahman kepada wartawan, Minggu (10/1).
Surahman juga mengatakan, nelayan menemukan barang yang diduga potongan kulit manusia. Namun belum bisa dipastikan dari mana potongan benda asing tersebut berasal. Pencarian hari ini masih terus dilakukan di sekitar pulau Laki. Rencananya empat kapal akan dikerahkan dalam proses pencarian.(Ken)
Discussion about this post