SEMARANG, MEDIAINI.com – Ramadhan sebagai bulan penuh berkah, terlebih ditengah wabah yang meresahkan ini, berbagi adalah salah satu kegiatan yang kongkrit.
Solidaria sebagai komunitas solidaritas bebas, yang dibangun dalam rangka merepon kondisi sosial masyarakat paska pandemik Covid-19, terlebih setelah ditetapkannya peraturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) oleh pemerintah.
Kerja-kerja kolektif yang dilakukan adalah dengan mengolah dan mendistribusikan nasi bungkus untuk orang-orang yang terdampak pandemi yang berpengaruh pada pendapatan (terutama pekerja informal harian atau yang diupah per-project).
Pupung Atiga sebagai Koordinator kegiatan, saat ditemui Mediaini.com mengatakan, sebelum fokus menjadi dapur umum, Solidaria ikut berkontribusi dalam pembagian masker kain dan hand-sanitizer untuk orang-orang yang terpaksa harus masih berkerja diluar rumah, dimana resiko tertular pandemi lebih besar. (13/5/2020).
Seiring berjalannya waktu, lanjutnya, ternyata ada hal yang lebih krusial untuk direspon, yaitu tak adanya pendapatan yang berarti tidak adanya makanan.
Sehingga kami mencoba untuk mengolah dan mendistribusikan makanan untuk dibagikan kepada pedagang kaki lima, ojek online, tukang becak, pemulung, homeless dan orang-orang terdampak lainnya yang dianggap layak.
Dalam kegiatan ini, dapur umum mengolah bahan-bahan yang sudah dibeli, atau dari sumbangan beberapa individu/kelompok.
Masing-masing dapur mengelola masakan yang sudah ditentukan sebelumnya, menjadi 100-150 nasi bungkus, yang kemudian dibagi-bagikan untuk makan malam/buka puasa dititik-titik yang sudah ditentukan.
Diawal-awal kegiatan, dapur umum mendapat sumbangan beras dan beberapa sayuran dari seorang petani dan pedagang.
Namun seiring makin banyaknya bahan yang harus diolah dan semakin bertambahnya dapur yang diinisiasi, akhirnya disepakati untuk open donation yang flyer tersebar di media sosial (donasi bisa langsung atau dengan pembelian merchendise yang diproduksi kawan sukarelawan).
Hingga saat ini, Dapur Umum Semarang Solidaria masih membuka donasi berupa uang, kebutuhan sembako untuk diolah maupun bantuan tenaga untuk terlibat dikerja-kerja gotong royong yang menyertai. Setiap donasi yang masuk akan kami data dan update di akun instagram @solidaria.id.
Dapur Umum Solidaria ini, dalam membagikan nasi bungkus disetiap akhir pekan di berbagai Kota Semarang dan siapapun boleh ikutan berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Karena makanan adalah kebutuhan semua makhluk, dan keterbatasan porsi (100-150 setiap minggunya), kami memprioritaskan kepada orang-orang yang benar-benar tidak mampu berpenghasilan paska pandemi atau bahkan sebelum adanya pandemi”. Tambahnya.
Sedangkan dapur Umum Semarang Solidaria memiliki beberapa dapur dibeberapa daerah disekitaran kota Semarang.
Hingga pekan ke-4 ini (Minggu, 10 Mei 2020) sudah ada 3 (tiga) dapur yang diinisiasi, yaitu Semarang Kota (Sampangan), Semarang Timur (Genuk-Kaligawe) dan Semarang Barat (Krapyak).
Dua dapur yang sedang dalam proses, Tembalang (sekitan Undip) dan Semarang Utara (Bandarharjo). Dititik-titik inilah dapur umum mengolah dan mendistribusikan makanan.
Untuk info dan konfirmasi donasi bisa berkontak dengan Jeje (0813-9164-3710). Untuk info sukarelawan/sukarelawati silahkan kontak Tabah (0857-2619-5787).
Untuk update info kegiatan maupun jejaring solidaritas lintas apapun silahkan berkabar via akun instagram @solidaria.id.
“Untuk Koordinasi kegiatan, dilakukan via grup WhatApps agar satu titik distribusi tidak bertabrakan dengan titik distribusi lainnya. Dan semoga wabah ini bisa segera berlalu”. Pungkasnya. (Praditya Wibisono)
Discussion about this post