MEDIAINI.COM – Jenis bebek pedaging yang bisa dipilih untuk jadi bebek yang akan diternakkan cukup banyak. Maka, perlu mengenal beberapa jenis bebek pedaging yang punya kualitas. Ada pun beternak bebek dapat mendatangkan berbagai keuntungan. Anda akan lebih cepat untung karena harga telur bebek di pasaran cukup tinggi.
Harga daging bebek juga dibanderol lebih mahal karena gurih dan lezat. Biaya peternakan bebek cukup murah karena kandangnya tidak perlu dibuat secara khusus. Risiko rugi pun dapat terminimalisir karena bebek memiliki kekebalan tubuh yang baik.
7 Jenis Bebek Pedaging
1. Bebek Tiktok
Jenis bebek pedaging pertama adalah bebek tiktok. Bebek ini termasuk bebek pedaging unggul. Bebek Tiktok ini merupakan bebek persilangan entok jantan Taiwan dengan bebek alabio betina Kalimantan Selatan. Untuk proses persilangan dilakukan dengan cara inseminasi buatan atau biasa disebut dengan IB. Langkah ini ditempuh karena jika secara alami prosesnya akan sulit.
2. Bebek Swedia Biru
Lalu ada juga bebek pedaging Swedia biru. Seperti namanya, bebek ini memiliki warna biru pada tubuhnya. Berat badan bebek ini mencapai 12 kg hingga 15 kg setiap ekornya. Bahkan bebek swedia biru jantan bisa memiliki berat lebih banyak. Berkualitas super, bebek ini cocok dijadikan bebek pedaging. Beratnya mencapai 12 kg hingga 15 kg jadi akan menghasilkan daging yang banyak.
Lihat postingan ini di Instagram
3. Bebek Hibrida
Jenis bebek pedaging ketiga adalah Bebek Hibrida. Bebek ini merupakan persilangan antara bebek betina mojosari dengan bebek jantan peking. Berat bebek jenis ketiga ini 1,2 sampai 1,5 kg setiap ekornya. Bebek Hibrida memiliki dua fungsi. Anda bisa menernaknya sebagai bebek penghasil telur dan penghasil daging.
4. Bebek Peking
Ada juga jenis bebek pedaging peking. Bebek peking berasal dari China. Selanjutnya, bebek ini mengalami perkembangan di Negara Inggris dan Benua Amerika. Banyak orang memfokuskan bebek ini sebagai penghasil daging. Ada pun masa pertumbuhan bebek ini tergolong cepat. Dalam 45 hari saja sudah mencapai 1,5-2 kg beratnya. Namun, peternak juga harus memperhatikan cara pemeliharaan termasuk cara memberikan pakan.
Baca juga: Bisnis Ternak Bebek Modal Rp 7 Juta, ini Langkah Mudahnya
5. Bebek Manila
Jenis kelima adalah Bebek manila. Bebek pedaging ini juga disebut dengan Muscovy duck. Di tempat lain, jenis bebek ini dikenal Indian Duck, Muscovite Duck, Turkish Duck, Guenia Duck, Pato, dan masih banyak lagi. Kalau di Pulau Jawa sendiri disebut dengan entok. Ukurannya sangat besar dan beratnya 3 hingga 7 kg. Bahkan pejantannya dapat mencapai 10 kg.
6. Bebek Magelang
Selanjutnya adalah Bebek Magelang. Bebek ini merupakan bebek lokal yang asalnya dari Kota Magelang, daerah Sempu, Secang, dan Ngadirejo. Selanjutnya, bebek ini tersebar cukup luas sampai ke Magelang, Temanggung, Surakarta, Muntilan, Semarang, Ambarawa, hingga ke Yogyakarta. Warnanya kecoklatan dan memiliki variasi coklat muda hingga hitam. Untuk bebek jantan memiliki bobot 1,8-2,5 kg setiap ekornya. Sedangkan untuk betina mencapai 1,5-2 kg setiap ekornya.
7. Bebek Serati
Lalu jenis terakhir adalah Bebek Serati. Bebek pedaging ini merupakan persilangan dari mentok jantan dengan bebek lokal. Kualitas daging yang dihasilkan pun tinggi. Namun, jika Anda menyilangkan mentok betina dengan pejantan bebek hasilnya akan kurang memuaskan. Ada oun bebek serati biasanya dimasak sebagai rica-rica bebek, bebek betutu, bebek goreng, bebek panggang, dan lain sebagainya.
Tips Memilih Bebek Pedaging yang Berkualitas untuk Budidaya
Dalam memilih bebek pedaging, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal ini harus Anda perhatikan agar menghasilkan budidaya yang berkualitas dan tentunya untung. Langkah pertama adalah dengan memilih bibit unggul. Namun, pastikan Anda memilih jenis bebek terlebih dahulu yang hendak Anda ternak.
Bibit yang unggul memiliki berbagai kriteria. Salah satunya adalah memiliki bobot 38 hingga 40 gram. Dengan demikian, bibit yang Anda pilih tidak kurus tetapi juga tidak obesitas. Pilih juga bibit unggul dengan ekdua mata jernih dan dapat terbuka dengan baik.
Anda juga bisa memilih bibit unggul melalui kualitas bulunya. Pilihlah yang berbulu bagus dan kering. Perhatikan juga pergerakannya. Bibit unggul ditandai dengan pergerakan yang lincah dan aktif. Pusarnya sudah kering dengan dubur yang juga bersih. Tidak terdapat cacat pada kakinya. (Tri Puspitasari)
Sumber Foto Ilustrasi: Pixabay