MEDIAINI.COM – Strategi Korea untuk promosi kuliner sangat digarap dengan serius melalui berbagai cara. Hasilnya, bisnis makanan Korea semakin subur dan memiliki banyak peminat di Indonesia. Tidak heran jika saat jalan-jalan di mall atau festival makanan tertentu akan menjumpai booth penjual Korean food. Begitu pula saat berbelanja di pusat perbelanjaan.
Restoran yang menyajikan masakan Korea juga juga tidak jarang dijumpai. Strategi Korea dalam mempromosikan kulinernya terbilang berhasil. Dari hasil penelusuran Mediaini, ada strategi promosi jitu yang dilakukan. Dalam artikel ini, mari kita kupas tuntas strategi negara ginseng sehingga kulinernya laris manis dan diterima lidah orang Indonesia.
7 Strategi Korea Promosi Kuliner
1. Promosi Melalui Adegan dalam Drama Korea
Indonesia merupakan negara dengan peminat drama Korea tinggi. Jadi tidak heran jika setiap adegan akan mendapatkan perhatian khusus dari para penikmat drakor. Nah, hal ini dimanfaatkan dengan apik sebagai strategi Korea untuk promosi kuliner mereka. Dalam pertengahan adegan, tidak jarang mereka memasukkan unsur kuliner seperti saat menyantap makanan, memasak, dan lain sebagainya.
Ada banyak drama Korea yang memasukkan unsur kuliner ini di tengah adegannya. Beberapa di antaranya adalah Late Night Restaurant, Let’s Eat, Pasta, Drinking Solo, King of Baking, Kim Tak Goo, dan lain sebagainya. Adegan kuliner ini pun mendapatkan perhatian dan fokus tersendiri dari para pemainnya. Saat memainkannya, mereka akan mengeluarkan ekspresi wajah yang begitu menikmati hidangan. Seakan-akan sajian yang tengah mereka lahap ini sangat lezat.
2. Mengangkat Kisah Pembuatan Makanan
Tidak hanya memasukkan adegan kuliner dalam drama, filmmaker Negara Ginseng ini bahkan membuat drama maupun film dokumenter yang mengisahkan tentang makanan tradisional Korea Selatan. Hal ini semakin menarik perhatian khalayak untuk mencoba menu masakan Korea.
Salah satu contohnya adalah drama Jewel in The Palace atau yang lebih familiar disebut Dae Jang Geum. Drama ini dirilis tahun 2003-2004. Namun, kehadirannya berpengaruh hingga sekarang. Drama ini bercerita seputar perjuangan koki istana yang tentu saja dibumbui konflik dan kisah cinta. Dalam film itu pun Dae Jang Geum seringkali didapati dalam adegan memasak.
3. Resep dalam Cooking Show
Bicara soal Korea, tidak hanya drama koreanya saja yang diminati. Ada juga cooking show yang menyita penggemar tidak sedikit. Acara ini diminati oleh ibu-ibu, remaja hingga anak-anak. Ada pun setiap cooking show in memiliki segmen olahan sendiri. Ada di antaranya adalah makanan ringan, seafood, minuman, dan lain sebagainya.
Cooking Show Korea sendiri dikemas dalam acara yang menarik, kekinian, dan juga atraktif. Salah satu yang paling banyak digemari adalah program Youn’s Kitchen yang merupakan gabungan antara cooking show dan reality show. Youn’s Kitchen menjadi hiburan tersendiri untuk masyarakat. Tidak heran jika rating acara ini sangat tinggi.
Baca juga: Bisnis Makanan Korea Rumahan, Begini Cara Memulainya
4. Festival Makanan Populer
Korea Selatan memiliki sejarah di masa lalu berupa kemiskinan dan kelaparan. Hal inilah yang melatarbelakangi hadirnya makanan kimchi. Makanan ini merupakan sawi yang difermentasikan. Penduduk Korea Selatan dahulu kala membuatnya dalam jumlah banyak lalu disimpan dalam guci keramik dalam tanah untuk persediaan makanan. Saking bersejarahnya makanan ini, pemerintah sampai membuatkan ritual pembuatan kimchi secara massal bernama festival Kimjang.
Ritual Kimjang ini merupakan festival tahunan yang diselenggarakan secara besar-besaran. Para warga desa datang dan membuat kimchi secara bersama-sama. Bahkan, festival ini juga mengundang pengunjung dari berbagai belahan dunia. Dari festival ini pengunjung akan mengetahui cara pembuatan karena selain memperhatikan mereka juga terlibat langsung.
5. Promosi Media Sosial
Tidak hanya melalui televisi dan acara-acara festival. Korea Selatan juga gencar melakukan promosi melalui media sosial. Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah mukbang. Yap, mukbang berarti muok-da (makan) dan bang-song (siaran). Biasanya acara makan ini dalam jumlah besar.
Mukbang adalah acara makan yang divideokan. Yap! Anda bisa melihatnya melalui food vlogger yang menyantap sejumlah makanan sembari berinteraksi dengan penontonnya. Tentu saja makanan yang disantap adalah sajian tradisional Korea. Viewer acara siaran makan ini dijamin ikut ngiler dan penasaran dengan rasa aslinya.
6. Selebriti sebagai Duta Kuliner
Tingginya jumlah penggemar para aktor Korea tentu tidak dilewatkan begitu saja oleh pemerintah setempat. Mereka pun mengangkat selebriti sebagai duta kuliner hingga duta pariwisata. Diangkatnya aktor idola menjadi duta kuliner dan pariwisata tentu mengambil peran emosional tersendiri. Para penggemar pun jadi tergerak untuk mencicipi kuliner hingga datang langsung ke negara ginseng sebagai wisatawan.
Selebriti atau influencer yang dipilih pun tidak sembarangan. Umumnya, selebriti yang dipilih adalah mereka pemeran drama Korea yang cukup sukses dalam filmnya dan bisa mengambil antusias tinggi dari masyarakat. Salah satu contohnya adalah girl band Wonder Girls (WG) sebagai duta makanan Korea. Ada juga Song Joong-ki yang pernah dipilih sebagai Duta Kehormatan Pariwisata Korea.
7. Challenge Menu
Kreativitas dan inovasi mengambil peranan penting Korea Selatan dalam mempromosikan makanannya. Seperti yang kita ketahui, rempah dan resep yang dimiliki negara ini memang tidak sebanyak Indonesia. Namun, melalui inovasinya mereka tetap mampu hadir mengambil lidah pecinta kuliner. Inovasi ini berupa challenge menu seperti dalgona dan garlic cheese bread.
Ada pun dalgona dan Korean Garlic Cheese Bread bukanlah makanan asli Korea. Namun, mereka menghadirkannya dalam kreasi kuliner dan challenge menu. Hal itu pun didukung dengan bidikan target market dan strategi yang pas. Kombinasi dari kreativitas dan cara promosi inilah yang bisa meningkatkan kuliner seputar Korea Selatan. (Tri Puspitasari)
Foto Ilustrasi: Pixabay
Discussion about this post