MEDIAINI.COM – Saat ini, kain endek yang berasal dari Bali sedang naik pamor. Apalagi rumah mode Dior mengangkatnya menjadi koleksi di tahun 2021. Pada 29 September 2020 kain endek Bali ini sempat dijadikan kreasi di ajang Paris Fashion Week. Mulailah kain tradisional ini dilirik dunia dan terangkat namanya.
Seluk Beluk Kain Endek
Kain Endek sudah berkembang sejak zaman pemerintahan Raja Dalem Waturenggong di Gelgel Klungkung. Lambat laun kain ini pun menyebar ke daerah sekitar. Pada zaman kemerdekaan mengalami percepatan produksi.
Pada tahun 1985-1995 proses produksi kain tenun endek sudah menggunakan alat tenun bukan mesin. Lebih lanjut, pada 2011 kain ini mulai menjadi bahan untuk seragam.
Endek sendiri berasal dari bahasa setempat berupa “gendekan” atau “ngendek” yang artinya diam. Sebutan ini muncul karena proses pembuatannya. Saat diikat dan dicelup, benang yang diikat tidak berubah warnanya. Dalam Bahasa Bali ini disebut dengan ngendek.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih kain endek. Yang terbaik adalah kain yang dibuat dari bahan alami. Biasanya kainnya berwarna kusam dan kurang cerah. Meski begitu, warna oada kain tersebut tidak akan mudah luntur.
Jika menginginkan kain yang lembut digunakan, pilihlah yang berbahan sutra. Jika akan digunakan sehari-hari, pilihlah yang berbahan katun karena menyerap keringat.
Ragam Kain Tenun Bali
Banyak sekali kain tradisonal khas Bali. Tak hanya endek, ada beberapa jenis kain yang juga sangat indah dan memiliki nilai kekayaan budaya yang tinggi. Apa saja?
Songket
Kain tenun satu ini juga banyak diminati. Harganya pun tergolong mahal karena dibuat dengan tangan. Songket biasanya digunakan saat acara tertentu seperti acara adat. Namun, penggunaan songket saat ini sudah lebih bervariasi.
Baca juga: Inovasi Produk Kain Tenun Endek, Potensial Banget Dijadikan Bisnis!
Kling
Kain tenun satu ini tergolong kain yang sangat sakral sehingga jarang digunakan. Biasanya kling digunakan untuk upacara adat. Ciri khas kain ini adalah berwarna lebih cerah.
Poleng
Ciri khas kain tenun poleng adalah bermotif kotak dan berwarna hitam putih. Kain ini memang sering digunakan untuk upacara adat. Namun, kain ini juga biasanya dijadikan sebagai bahan dekorasi rumah karena unik dan menarik.
Gedongan
Proses pembuatan kain gedongan sangat tradisional. Setiap helai kain dirapatkan dengan kayu sisir yang pastinya membutuhkan effort lebih. Proses produksinya pun menggunakan alat tenun manual yang digerakkan dengan tangan. Namun, motif kain gedongan cantik, menarik, dan beragam warna.
Gringsing
Harga kain gringsing ini tergolong mahal. Tidak heran karena proses pembuatan untuk setiap kainnya saja memakan waktu 2-5 tahun. Ada pun kain gringsing merupakan satu-satunya kain tenun yang proses produksinya menggunakan teknik ikat ganda. (Tri Puspitasari)
Sumber Foto Ilustrasi: tenunbali.com
Discussion about this post