MEDIAINI.COM– Sedotan membantu menurunkan kerusakan gigi. Kok bisa? Asam dari minuman berkarbonasi bisa bikin gigi bermasalah. Nah karena ada sedotan, minuman mengalir langsung ke kerongkongan tanpa menyentuh gigi. Alat bantu minum ini sudah ada sejak 2000-3000 SM. Sedotan pertama kali ditemukan di Irak yang terbuat dari emas dan batu berharga lainnya.
Seiring berjalannya waktu, sedotan pun berkembang. Mulai bentuk hingga bahan pembuatnya. Dulu pernah ada sedotan berbahan Ryegrass alias rumput. Lalu terbuat dari bahan kertas, namun kandas pada 1960-1970an.
Pada 1961 sedotan plastik mulai dikenal. Dibuat karena kesalahan pada tahun 1940 di Ohio karena seorang pembuat sedotan berbahan kaca. Namun demi kesehatan, maka sedotan tak lagi dibuat dari kaca namun plastik.
Tak hanya sedotan lurus, pada 1937 sedotan bengkok mulai dipatenkan dan digunakan hingga sekarang. Barulah pada akhir 90-an, sedotan kertas pun kembali, sedotan lurus dan bengkok pun kembali dikenal dan jadi tren.
Baca juga: Inovasi Produk Sedotan Stainless Lipat
Jenis Sedotan Ramah Lingkungan
1. Sedotan Stainless Steel
Lebih mudah ditemukan di pasaran, ramah lingkungan, lebih awet dan ekonomis, dan harganya juga cukup terjangkau. Sedotan ini dijual dengan berbagai macam bentuk, dari yang lurus, melengkung, atau dibentuk macam teleskop.
2. Sedotan Bambu
Alternatif sedotan yang aman, alami, dan ramah lingkungan. Harganya juga terjangkau dan dapat digunakan bahkan seumur hidup. Aroma khas dari sedotan bambu ini ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi penggunanya.
3. Sedotan Kaca
Dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Sedotan ini bebas dari bahan kimia industri. Namun sedotan kaca rentan pecah.
4. Sedotan Kertas
Didesain menarik, harganya juga terjangkau. Hanya butuh waktu 2-6 minggu saja untuk terurai. Sedotan kertas juga populer dibeberapa negara.
5. Sedotan Silikon
Minuman yang kental dan menggunakan topping seperti smoothie atau bubble tea, cocok diminum pakai sedotan jenis ini. Ukurannya besar dan mampu mempertahankan suhu, jadi minuman bisa dinikmati dalam keadaan dingin atau panas.
6. Loliware Straw
Terbuat dari rumput laut yang aman dikonsumsi, jadi bisa dimakan. Sedotan ini akan larut dengan sendirinya jika dibiarkan dalam air selama 24 jam. Jadi, tidak akan menambah sampah.
7. Sedotan dari Kue
Bukan 100 persen sedotan, melainkan kue yang dijadikan sedotan. Sedotan kue ini bisa ditemukan di kafe maupun restoran. Mudah meleleh, tapi efektif untuk sekali minum dan dapat dimakan.
8. Sedotan Es
Dibuat dengan cara menyetak es berbentuk sedotan. Anda bisa membeli cetakannya secara online, meski cukup mahal.
Alasan Harus Mengurangi Penggunaan Plastik
Plastik adalah salah satu bahan yang berbahaya dan tidak ramah lingkungan. Butuh waktu lama agar plastik dapat terurai. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia.
Karena itu penggunaan plastik harus segera dikurangi. Jika tidak, keseimbangan ekosistem bumi akan terganggu. Dengan jumlah sampah plastik di lautan, hal ini bisa mengganggu ekosistem biota yang hidup di sana. (Gusti Bintang K.)
Discussion about this post