MEDIAINI.COM – Makanan kaleng identik dengan sarden dan buah. Namun kini semakin banyak inovasi produk makanan kaleng. Lebih praktis dan siap saji. Lalu apa saja bahan makanan kaleng yang umum digunakan?
Bahan Makanan Kaleng yang Umum Digunakan
Sarden dan Tuna Kaleng
Sarden atau sardine adalah ikan berukuran relatif kecil yang kaya vitamin. Di Indonesia, ikan ini dikemas dalam kaleng, diracik dengan bumbu khusus. Selain sarden, tuna juga bisa dijadikan makanan lezat nan menyehatkan. Keduanya dapat Anda dapatkan di supermarket.
Jagung dan Tomat Kaleng
Jagung kalengan dikemas dengan cara diserut. Kalau tomat biasanya dipotong dadu kemudian dikemas dalam kaleng. Memiliki waktu simpan yang lebih lama, produk ini bisa ditemukan supermarket terdekat.
Baca juga: Bisnis Makanan Kaleng yang Bikin Awet Cuannya
Cabai dan Daging Ayam
Cabai dan daging ayam juga makanan yang biasa dikemas menggunakan kaleng. Dengan dipotong dadu, daging ayam akan lebih tahan lama. Sedangkan cabai kaleng biasa digunakan untuk campuran makanan seperti nasi dan pasta.
Tak hanya itu, inovasi berkembang karena akhirnya banyak makanan tradisional yang dibuat dalam kemasan kaleng. Inovasi ini membuat makanan lebih awet dan jangkauan pasarnya makin luas.
Makanan Khas Daerah yang Dikalengkan dan Harganya
Gudeg
Kuliner khas Yogyakarta ini mampu bertahan selama 6-12 bulan. Dikalengkan, gudeg berisi telur, tempe, tahu, nangka muda, kerecek, dan blondho. Beberapa merek gudeng kaleng yang mendunia adalah Gudeng Yu Djum, Gudeg Bu Tjirto, dan Gudeng Wijilan. Gudeg dibanderol Rp 35-75 ribu per kaleng.
Lihat postingan ini di Instagram
Rendang
Masuk dalam kategori 50 makanan terenak dunia versi CNN, kuliner khas Padang, Sumatera Barat ini juga dijual dalam bentuk kaleng di Yogyakarta. Rendang kaleng dijual dengan beberapa varian seperti rendang jengkol, rendang jamur, rendang cubadak, rendang sapuluik itam. Merek rendang kaleng yang terkenal adalah Rendang Magek dan Rendang Karissa.
Lihat postingan ini di Instagram
Sambal Goreng Hati
Makanan tradisional Indonesia yakni sambal goreng hati juga dikemas menggunakan kaleng. Bahan utama makanan ini adalah hati ayam dan kentang.
Gulai Ikan Patin
Ikan segar dengan santan ini cocok dimakan dengan nasi putih hangat yang dapat dimakan kapan dan dimana saja. Gulai ikan patin kaleng ini diproduksi Magek khas Bukittinggi, Sumatera Barat.
Oseng-Oseng
Diproduksi dengan dua versi bahan seperti irisan daging sapi dan koyor, oseng-oseng biasa dimasak ala oseng mercon dengan cabai berlimpah. Untuk Anda yang cinta makanan pedas, Anda wajib mencoba makanan ini.
Lihat postingan ini di Instagram
Mangut Lele
Menggunakan kuah santan yang gurih dan aroma lele yang khas, kuliner khas Bantul, Yogyakarta ini bisa tahan hingga 2 tahun dan dibuat tanpa menggunakan MSG.
Sayur Lombok Ijo
Makanan tradisional khas Gunung Kidul, Yogyakarta ini berbahan dasar tempe dan cabai hijau dengan kuah santan, yang rasanya pedas manis dari irisan cabai hijau. Dibuat tanpa bahan pengawet dan MSG, sayur Lombok ijo kaleng ini dapat dibeli via online di Niela Sary Resto dan Sayur Lombok Ijo Gading.
Lihat postingan ini di Instagram
Plus Minus Makanan Kaleng
Makanan kaleng mudah dikonsumsi, instan, praktis, enak, serta tahan lama. Namun, makanan kaleng juga ada sisi negatifnya karena mengandung garam, gula, dan pengawet. Maka hal ini tidak disarankan bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit hipertensi, jantung, dan diabetes.
Makanan kaleng juga mengandung BPA atau bahan kimia. Terakhir, makanan kaleng berisiko mengandung bakteri berbahaya. Oleh karena itu, sebelum membeli makanan kaleng, pastikan bahwa kaleng tidak rusak, menggembung, retak, penyok, bahkan bocor. (Gusti Bintang K.)
Discussion about this post