MEDIAINI.COM – Belakangan ini bisnis kue donut semakin berkembang. Banyak pemain-pemain baru muncul untuk ikut mencicipi keuntungannya. Namun brand donut yang bertahan di pasar nasional bahkan menembus mancanegara hanya sedikit. Salah satunya adalah J.Co.
Sejarah Donut JCo
Adalah Johnny Andrean yang menciptakan J.Co. Sebelumnya Johnny merupakan entrepreneur sukses yang telah tersohor lebih dulu karena bisnis salonnya. Hingga ia akhirnya memilih terjun ke bisnis kuliner donut.
Awalnya Johnny sering bepergian ke Amerika untuk keperluan bisnisnya, dimana di sana ia sering menjajal kue donut dengan varian rasa yang enak. Kegemarannya mengonsumsi donat ini kemudian menginspirasinya untuk membuat bisnis donutnya sendiri.
Menurutnya, pengembangan ide dan inovasi J.Co berlangsung cukup lama. Ia bahkan membutuhkan waktu 3 tahun untuk persiapannya. Di tengah proses risetnya, ia menemukan hal menarik, bahwa belum ada satupun gerai donat di Indonesia yang memiliki konsep open kitchen.
Hal itulah yang membuat Johnny bertekad mengusung konsep open kitchen agar para pelanggannya dapat menyaksikan langsung proses pembuatan donat yang higienis dan menggunakan bahan-bahan berkualitas.
Membuka Banyak Gerai
J.Co secara resmi dibuka pada 26 Juni 2005 di kawasan Supermal Karawaci, Tangerang. Konsep bisnisnya ini langsung disukai banyak orang. Di awal-awal pembukaannya, outlet J.Co Donut & Coffee selalu dipadati oleh pengunjung yang penasaran atau ketagihan mencicipi kelezatan donut kelas premium.
Tak hanya menyediakan donat aneka rasa, J.Co juga menyediakan menu aneka kopi serta varian minuman lainnya. JCo juga terkenal akan menu frozen yoghurt dengan berbagai topping. J.Co pun berkembang menjadi salah satu pusat kudapan yang paling banyak dicari oleh masyarakat
Keberhasilan ini berlanjut dengan membuka 16 gerai baru di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan Pekanbaru. Jumlah karyawan gerainya mencapai 450 orang.
Dalam waktu 11 tahun sejak dibuka, gerai J.Co di Indonesia berkembang pesat. Dari satu menjadi 190 gerai. Penjualan donat J.CO juga fantastis. Menurut Jhonny, dalam 10 tahun mereka berhasil menjual 805 juta butir donat. Ini artinya, setiap tahun ada 80,05 juta donat yang terjual.
Tak hanya digdaya di dalam negeri, J.Co juga menyasar pasar mancanegara. Gerainya telah ada di beberapa negara seperti Filipina, Malaysia, Singapura, dan Cina. Menurut Johnny dalam lima tahun mendatang bisnisnya menargetkan ekspansi ke Dubai, Abu Dhabi, dan Hong Kong.
Rahasia kesuksesan J.Co
Ada beberapa rahasia kesuksesan J.Co. Pertama, segmen pasar yang jelas. J.Co memilih menyasar kelas menengah ke atas di Indonesia. Segmentasi ini nampak dari lokasi gerai yang lebih banyak berada di mall. Selain itu, para pengunjungnya diberi servis yang premium seperti sofa empuk dan pendingin ruangan. J.CO juga menyediakan akses internet nirkabel.
Kedua, mengikuti tren. Konsep open kitchen sempat ramai pada awal 2000-an. Dapur yang awalnya dianggap sebagai tempat rahasia, kini ditaruh di depan dan semua orang bisa melihat proses pembuatan dari kuliner yang dijajakan. Konsep ini juga melahirkan budaya higienitas yang tinggi di kedai atau restoran.
Terakhir, inovasi rasa. Di J.Co ada 28 varian rasa yang dijual. Tak hanya rasa-rasa klasik seperti coklat, namun J.Co juga menghadirkan paduan berbagai rasa unik yang menjadi daya tarik tersendiri. Varian rasa yang banyak bisa menjamin para pelanggan menjadi tidak bosan. Belum lagi inovasinya di produk lain seperti kopi, sandwich, juga frozen yoghurt. (Chelsea Venda)
Discussion about this post