MEDIAINI.COM – Mengedukasi masyarakat dengan disabilitas bukan hanya pekerjaan pemerintah saja. Peran teman disabilitas yang aktif juga bisa jadi bukti bahwa disabilitas bisa setara. Hal ini dibuktikan oleh pengusaha disabilitas yang sukses menjadikan tempat nongkrong lebih dari sekadar ruang kumpul melainkan edukasi. Kopi Tuli (Koptul) kedai kopi yang didirikan oleh pengusaha disabilitas ini ramai dikunjungi.Bukan hanya karena mampu mengolah kopi dengan enak tetapi juga aktif mengedukasi pengunjung karena semua dilayani oleh teman disabilitas.
Berikan peluang disabilitas bekerja
Belajar dari pengalaman pribadi, salah satu pemilik Kopi Tuli, Mohammad Adhika Prakoso mengisahkan perjuangan mencari pekerjaan. Lebih dari 200 perusahaan yang Adhika lamar, hanya enam perusahaan yang memanggil untuk wawancara lanjutan. Sayangnya, harapan Adhika sirna karena perusahaan menolak setelah mengetahui Adhika, orang Tuli. Bersama dua kawan disabilitas Tuli lainnya, Andhika mendirikan bisnis Kopi Tuli sejak Mei 2018. Gerai pertama Kopi Tuli ada di Depok dan kini sudah memiliki gerai kedua di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dalam beberapa wawancara dengan media, Putri Santoso, rekan Adhika yang juga ikut mendirikan Kopi Tuli mengungkapkan tantangan disabilitas bekerja perlu diperhatikan. Selain karena minim peluang kerja yang diberikan untuk teman Tuli dan teman disabilitas lainnya. Putri mengungkapkan hingga kini tantangan terbesar dan dua sahabatnya masih terus dihadapi. Termasuk belajar manajemen kafe kepada pekerja yang masih awam dan tuli serta pelatihan untuk membuat kopi dan melayani pelanggan.
Ajak pelanggan berinteraksi
Koptul mendesain ruangan dan produk yang memudahkan pelanggan dapat berinteraksi. Putri berinisiatif menyederhanakan menu ke dalam alfabet yang juga dilengkapi dengan gambar bahasa isyarat.Tujuannya agar pelanggan dapat mempraktikkan saat ingin memesan.
Dalam sebuah wawancara Adhika juga menyebutkan bahwa kafe sengaja tidak menyediakan wi-fi. Koptul ingin menjadi wadah pelanggan belajar berkomunikasi dengan teman Tuli. Bahkan jika pelanggan ingin belajar langsung, semua pelayan Tuli yang ada di Koptul siap membantu mengajari. Namun, kendala berkomunikasi tentu kadang masih terjadi karena teman dengar berbicara terlalu cepat. Karyawan Koptul pun tanggap dan meminta pelanggan untuk menuliskan permintaan. Maka interaksi antara karyawan dan pelanggan dapat tetap terjalin dengan baik.
Discussion about this post