MEDIAINI.COM – Dahulu televisi adalah lahan utama untuk beriklan. Tetapi kini anggaran belanja iklan justru lebih deras mengalir ke ranah digital yaitu dengan mengandalkan influencer. Pola hidup masyarakat banyak berubah. Para influencer memanfaatkan media sosial mereka untuk menaikan jumlah followers. Ketika jumlah followers semakin banyak, mereka akan mengambil keuntungan dengan menjadi endorser brand tertentu. Profesi influencer pun meledak sekitar 5 tahun terakhir.
Biaya tinggi
Berdasarkan riset dari perusahaan pemasaran Izea, terjadi peningkatan biaya konten di beberapa media sosial. Media sosial Instagram misalnya, di tahun 2015 mereka harus membayar rata-rata 381 dolar AS atau setara Rp.5.300.000 (1 dolar = 14 ribu rupiah) dan di tahun 2019 menjadi 1.643 dolar AS atau setara Rp. 23.000.000. Media sosial Twitter juga mengalami kenaikan, dari Rp. 476.000 di tahun 2015 menjadi Rp. 5.908.000 di tahun 2019.
Meski tergolong mahal, jasa influencer tetap diminati. Hal ini karena iklan digital dirasa lebih efisien, kedekatan interaksi influencer ke para pengikutnya membuat perusahaan semakin mudah untuk menggerakan seseorang agar mau membeli produknya.
Biaya untuk mengiklan lewat influencer memang tinggi. Tapi dianggap sepadan dengan hasil yang didapatkan. Hal inilah yang membuat profesi baru yaitu influencer terlihat makin gemilang. Di Instagram misalnya, mulai dari perusahaan besar hingga bisnis kecil rumahan, berlomba mengiklankan produknya lewat akun influencer. Jika dana masih terbatas, ya pilihlah influencer yang belum begitu ternama. Namun jika dana sudah besar dan menggelembung, maka pilihlah influencer yang sudah kelas atas. Begitu saja rumusnya.
Sentuh angka milyaran
Influencer kini memang memegang peranan penting dalam melakukan promosi. Tidak hanya mengiklankan produk, tetapi juga mendorong konsumen untuk mau membeli produk saat itu juga. Siang Ng, CEO Gushcloud, menyatakan bahwa media social e-commerce merupakan tempat yang sangat powerfull untuk berjualan. Menurunya, saat ini 31 persen pengguna media sosial menggunakan platform tersebut untuk mencari barang yang ingin mereka beli dan 56 persen pengguna mem-follow akun perusahaan dengan tujuan membeli barang.
Oleh karena itu, melakukan penetrasi pasar melalui influencer menjadi cara jitu perusahaan agar menaikan profit pembelian. Mau tahu influencer yang dibayar super mahal?Menduduki urutan pertama dengan bayaran influencer fantastis adalah Dwayne “The Rock” Johnson.Aktor yang terkenal dengan sebutan The Rock ini membebankan pengiklan sekitar 1 juta dolar AS setara dengan Rp 14 miliar untuk sebuah unggahan sponsor.
Tidak hanya berasal dari dunia hiburan, pesepakbola Christiano Ronaldo juga tercatat sebagai influencer dengan biaya yang mahal. Bayarannya menyentuh angka 889 ribu dolar AS yang setara dengan Rp 13 miliar per unggahan. Sementara Kim Kardhashian, istri Kanye West ini juga mengekori bayaran yang hampir sama yaitu 858 ribu dolar AS, setara dengan Rp 12 miliar. (Chelsea Venda).
Discussion about this post