MEDIAINI.COM – Bisnis budidaya jahe masih mencetak untung, potensinya masih besar di tahun 2022. Jahe adalah salah satu jenis tanaman obat yang telah dikenal luas masyarakat. Jahe sering kali dikonsumsi dalam bentuk minuman yang menghangatkan tubuh, tapi tanaman ini juga bisa ditambahkan ke dalam makanan atau dipadukan dengan tanaman obat lainnya sehingga menghasilkan menu minuman baru. Bisnis budidaya jahe patut dicoba karena mempunyai banyak alasan yang mendukung untuk melakukannya karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Anda tidak perlu mengeluarkan modal yang besar untuk bisnis budidaya jahe. Jadi, jika hanya menanamnya untuk keperluan pribadi, tentu saja tak perlu pusing memikirkan biaya pemeliharaan tanaman jahe. Meski begitu, untuk keperluan budidaya, semakin besar modal yang dikeluarkan tentu akan memberikan peluang hasil budidaya yang lebih besar. Keuntungan yang didapat dari bisnis ini juga akan berlipat ganda.
Tanaman jahe mudah untuk ditanam, Anda hanya perlu mempersiapkan lahan, bibit jahe dan pupuk, serta melakukan penyiangan secara berkala. Meskipun terdengar sederhana, tapi tidak bisa asal-asalan dalam memperlakukan tanaman jahe. Jika berniat untuk menjalankan bisnis budidaya jahe dalam skala besar, belajarlah pada para ahli agar tanaman jahe Anda tetap sehat dan bisa memberi hasil maksimal.
Bisnis budidaya jahe tidak memerlukan lahan yang luas. Anda bisa menanamnya di teras rumah, pekarangan, ladang, hingga sawah. Kuncinya adalah memastikan tanaman terkena sinar matahari yang cukup karena semakin banyak tanaman memperoleh sinar matahari, pertumbuhannya juga akan semakin baik. Meski bisa ditanam di mana saja, tanaman jahe juga tetap harus didukung dengan cara perawatan dan pemeliharaan yang tepat, termasuk pemilihan bibit jahe, penggunaan pupuk yang tepat dan pengairan yang tepat.
Cara Memulai Bisnis Budidaya Jahe
Memulai bisnis budidaya jahe relatif mudah dan bisa dilakukan siapa saja, asal tahu tahapannya. Berdasarkan penelusuran Mediaini berikut tahapannya.
1. Pilih Varietas Jahe
Pilih varietas jahe untuk bisnis budidaya jahe Anda. Ada 3 jenis jahe yaitu jahe putih besar (jahe gajah), jahe putih kecil (jahe emprit) dan jahe merah (jahe sunti). Namun, dari ketiga varietas jahe tersebut, yang paling sering dijadikan bahan obat-obatan adalah jahe merah dan jahe putih kecil
2. Siapkan Benih
Siapkan benih sebelum memulai bisnis budidaya jahe. Benih yang digunakan merupakan benih bermutu atau bersertifikat. Benih yang berkualitas akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman jahe tersebut.
3. Memilih Bibit Rimpang
Proses pembibitan untuk bisnis budidaya jahe dapat dilakukan secara vegetatif. Artinya, jahe ditanam dengan menumbuhkan tunas-tunas yang ada pada rimpang jahe. Untuk memilih bibit jahe yang berkualitas, Anda harus memperhatikan beberapa hal yaitu jangan ambil bibit langsung dari kebun dan bukan dari pasar, cari bibit yang sudah berumur 9 – 10 bulan ke atas, pilih bibit jahe dengan ukuran rimpang yang besar, sehat, berwarna cerah dan bertekstur mulus
4. Waktu Menanam Jahe
Perhatikan waktu menanam jahe saat akan memulai bisnis budidaya jahe. Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan, yakni antara bulan September atau Oktober, karena bibit tanaman jahe membutuhkan air yang cukup banyak di awal-awal masa pertumbuhannya. Namun, untuk mempersiapkan bibit jahe, diperlukan waktu 2-4 bulan sebelum masa penanaman.
5. Persiapkan Alat dan Bahan untuk Menanam Jahe
Persiapkan alat dan bahan untuk menanam jahe yaitu polybag minimal ukuran 40×50 cm. Media tanam yang terdiri dari campuran tanah, pupuk organik, dan pasir dengan perbandingan masing-masing 2:1:1 atau 3:2:1. Tanah yang gembur dan subur juga pupuk organik.
6. Proses Penanaman Benih Jahe
Proses penanaman benih untuk bisnis budidaya jahe harus dilakukan dengan cara yang tepat. Buat lubang kecil dengan ukuran kedalaman 3-7,5 cm, lalu masukkan bibit rimpang jahe dengan posisi ditidurkan dan mata tunas dihadapkan ke atas, tutupi bibit dengan tanah dengan ketebalan kurang lebih 5 cm dan padatkan, bagian tunas jangan sampai tertutup. Siram dengan air secukupnya untuk melembabkan tanah.
7. Penyiraman
Agar bisnis budidaya jahe dapat berhasil dengan baik, rawatlah jahe dengan benar, salah satunya adalah dengan melakukan penyiraman. Siram jahe 1-2 kali sehari pada sore hari, bila cuaca panas sebaiknya siram dua kali sehari. 2-3 minggu setelah penanaman, lakukan penyulaman atau penggantian bibit tanaman jika ada tunas yang telah mati atau mengalami pertumbuhan yang abnormal. Tambahkan pupuk pada tanaman yang sudah berusia satu bulan untuk berikutnya pemupukan dapat dilakukan setiap dua bulan sekali.
8. Pemberantasan Hama
Lakukan penyiangan untuk bisnis budidaya jahe Anda dengan cara membersihkan gulma dan rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman setiap 2-3 minggu sekali. Jika terdapat hama dan atau penyakit pada tanaman segera bersihkan dengan menyemprotkan insektisida atau fungisida organik agar jahe tetap sehat. Ketika sudah ada jahe yang terlihat menyembul keluar tanah, lakukan penambahan media tanam setebal 10 cm, begitu seterusnya sampai tiba masa panen.
9. Masa Panen Jahe
Masa panen jahe dapat dilakukan setelah ditanam minimal selama 10 bulan, tapi untuk kebutuhan bumbu dapur, jahe yang berusia 4 bulan juga sudah bisa digunakan. Untuk mengetahui mana jahe yang siap dipanen, Anda bisa melihat dari penampilan tanaman. Tanaman yang siap panen umumnya sudah tua, ditandai dengan daun dan batang yang berubah warna menjadi kuning dan mengering.
Tips Sukses Bisnis Budidaya Jahe
Media tanam menjadi salah satu kunci sukses tidaknya bisnis budidaya jahe. Sebagus apapun bibitnya, bila media tanam kurang baik atau tidak subur tentu saja hasilnya tidak akan maksimal. Media tanam yang baik berarti mengkondisikan lahan atau media yang akan ditanam itu subur, gembur, penuh dengan nutrisi atau unsur hara yang dibutuhkan dalam proses pengembangbiakan jahe.
Pilihlan bibit jahe berkualitas untuk bisnis budidaya jahe Anda. Bibit jahe berkualitas tentu saja memiliki kriteria khusus. Kriteria bibit jahe yang baik secara usia tanam adalah minimal satu tahun, dan bebas dari busuk rimpang.
Perawatan yang baik dan benar untuk bisnis budidaya jahe adalah merawat tanaman jahe sesuai aturan yang dianjurkan. Perawatan yang baik berarti melakukan langkah tertentu sesuai umur tanaman jahe. Mulai dari tahap awal seperti penyiapan media tanam, penanaman bibit, pembesaran dan pemupukan serta penyiangan.
Kurangnya sinar matahari bisa mempengaruhi tumbuh kembangnya tanaman jahe. Jika di sekitar tanaman jahe ada pohon tinggi yang menutup ruang jahe sebaiknya dipangkas. Dengan begitu, tanaman jahe yang ditanam menghasilkan panen yang melimpah dan Anda pun sukses dalam menjalankan bisnis budidaya jahe. (Yeni Endah)