MEDIAINI.COM – Bisnis reseller pisau dapur bisa jadi peluang mencari cuan. Ada beberapa jenis bahan pisau dapur yang banyak di pasaran:
Carbon steel
Jenis bahan pisau dapur yang pertama adalah carbon steel. Ada pun bahan ini merupakan besi dengan baja karbon. Penambahan karbon ini dapat membuat tepi pisau tajam lebih lama. Di pasaran produk ini dijual dengan harga murah sehingga banyak peminatnya.
Stainless steel
Jenis bahan yang kedua adalah stainless steel. Ada pun bahan ini merupakan bahan pisau yang lebih mudah diasah. Sayangnya, pada bagian tepi lebih cepat tumpul. Pada dasarnya bahan ini merupakan baja karbon dengan penambahan kromium.
High carbon stainless steel
High carbon stainless steel adalah jenis bahan ketiga yang dapat Anda pilih. Bahan ketiga ini tergolong bahan yang relatif baru. Ada pun bahan ini menggabungkan baja karbon dan baja kromium-molibdenum. Soal karat, perubahan warna, dan korosi, bahan ini termasuk tahan.
Ceramic
Ceramic adalah jenis bahan pisau selanjutnya. Seperti high carbon stainless steel, jenis bahan ini juga termasuk baru. Namun, popularitasnya meningkat pesat karena awet, tidak bereaksi dengan asam, dan tahan terhadap karat, noda, hingga perubahan warna.
Damascus steel
Di jenis bahan kelima terdapat damascus steel. Ada pun jenis bahan ini dibentuk dengan melapisi berbagai jenis baja bersama-sama. Bahan ini memungkinkan pengrajin mendapatkan pola yang unik. Ada pun jenis bahan ini tergolong mahal harganya.
Cara Memulai Bisnis Reseller Pisau Dapur
1. Modal
Langkah pertama dalam memulai bisni reseller pisau dapur adalah menyediakan modal. Modal sendiri dapat Anda hitung dengan membuat list kebutuhan terlebih dahulu. Selanjutnya, list kebutuhan itu dapat diperkirakan besaran biayanya.
2. Survei Pasar
Dalam memulai bisnis reseller pisau dapur, sangat dibutuhkan adanya riset pasar. Dengan adanya riset pasar, Anda akan mengetahui kondisi produk yang akan Anda kembangkan. Anda akan lebih paham apa yang dibutuhkan pasar beserta harganya.
3. Pilih Produk yang Paling Laku
Dengan melakukan survei pasar, Anda juga akan tahu mana merek yang paling banyak diburu masyarakat. Untuk itu, pilihlah merek dan produk yang paling laku dan dibutuhkan.
4. Supplier
Dalam merintis bisnis reseller pisau dapur, pastikan Anda mendapatkan supplier yang tepat. Pilihlah supplier yang memiliki stok aman. Selain ketersediaan stok, pastikan mereka dapat menyediakan barang yang berkualitas.
5. Pahami Produk
Selanjutnya, di langkah kelima dalam memulai bisnis reseller pisau dapur adalah memahami produk. Produk knowledge bagi pelaku usaha sangatlah penting. Dengan memahami bahan baku, Anda pun jadi lebih mudah mempromosikannya.
6. Promosi
Salah satu langkah dalam bisnis reseller pisau dapur adalah melakukan promosi. Lakukan promosi baik secara online maupun offline. Buatlah semua akun media sosial untuk mempromosikan bisnis. Buka juga lapak di situs e commerce.
7. Pelayanan
Melayani pembeli dengan ramah adalah kunci. Dengan pelayanan yang ramah, calon pembeli akan segan jika tidak jadi membeli. Ke depan, mereka pun akan ketagihan menjadi langganan Anda.
8. Kelola Keuangan
Salah satu indikator kesuksesan usaha adalah laba. Untuk mendapatkan laba, Anda harus mengelola keuangan dengan baik. Catatlah dengan teliti uang masuk dan uang keluar.
9. Evaluasi
Jangan lupa secara berkala lakukan evaluasi bisnis. Dengan adanya evaluasi bisnis, Anda jadi tahu apa yang harus dibenah dan apa yang harus dipertahankan. Evaluasi ini dapat dilakukan secara bulanan atau mingguan.
Tips Sukses Memulai Bisnis Reseller Pisau Dapur
Dalam memulai bisnis reseller pisau dapur, ada beberapa tips yang dapat Anda terapkan agar sukses. Tips pertama adalah dengan mengenali kompetitor. Pasalnya, semakin banyak reseller, semakin ketat pula persaingan. Untuk itu, kenali kelemahan mereka agar Anda dapat tampil membawa keunggulan
Tips kedua adalah menggunakan teknik pemasaran yang sesuai. Gunakan teknik pemasaran sesuai dengan siapa target market Anda. Dengan melakukan teknik yang tepat, informasi seputar produk pun tersampaikan secara tepat pula. Target market pun menjadi lebih tertarik.
Lakukan juga promosi di media sosial. Lakukan promosi secara gencar di media sosial. Buatlah semua akun media sosial. Buat juga promo menarik seperti potongan harga, give away, dan lain sebagainya. Jangan lupa juga untuk membuka lapak di situs e commerce. (Tri Puspitasari)