MEDIAINI.COM – Saat milenial banyak yang masih dilema antara pilih KPR atau KPA, pasalnya bisnis properti tengah bangkit dan memiliki aset rumah atau apartemen bisa jadi pilihan. Hal ini karena keduanya merupakan bisnis yang menguntungkan.
Inilah alasan bisnis properti lebih menguntungkan, meski setiap bisnis tentu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tapi bisnis properti ini lebih menguntungkan karena properti memang layak untuk mengembangbiakkan kekayaan para pemiliknya. Kenaikan properti yang pasti real asset sehingga sekurangnya instrument ini minimal mempunyai tingkat kenaikan yang seimbang dengan inflasi. Nilainya juga akan terus meningkat dan bisa disewakan juga, jadi pemiliknya dapat menikmati keuntungan dari dua instrument gain dan yield.
Bisnis properti juga lebih menguntungkan daripada investasi saham, terutama pada saat kondisi krisis. Seburuk apapun kondisi dan situasi properti tidak pernah nilainya sejatuh nilai saham yang turun dari 500 ke 50. Kemudian jika membeli saham seharga Rp500 juta maka harus menyiapkan dana Rp500 juta. berbeda dengan properti yang harganya Rp500 juta tapi bisa dibeli dengan 10 persennya karena sisanya menggunakan dana bank. Sehingga membuat bisnis properti lebih ringan dan mudah. Bahkan jika properti naik, maka keuntungannya bisa didapatkan mencapai 100 persen.
Untung Rugi Pilih KPR atau KPA
Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) kini lebih mudah karena tahun ini dan beberapa tahun kedepan iklim sektor properti masih belum kembali menggeliat. Sehingga harga properti belum naik tinggi dan cenderung banyak diskon dengan tawaran kemudahan. Jika dahulu orang ingin membeli rumah harus bersusah payah mengumpulkan uang yang cukup hanya untuk membayar uang muka saja (Down Payment/DP), kini siapapun bisa membeli rumah dengan sistem kredit. Asalkan memiliki pendapatan yang jelas, tak hanya pekerja kantoran saja tapi juga pekerja lepas, atau informal seperti ojek online. Biasanya angka acuan besaran mencicilnya adalah 30% atau sepertiga dari total rata-rata gaji bulanan. Jadi, pilih KPR atau KPA? Simak kelebihan dan kekurangan dua jenis kredit tersebut di bawah ini.
Plus Minus KPR
Untung dan rugi dari memilih KPR ada banyak, antara lain, Anda dapat memiliki rumah seumur hidup dengan lingkungan sosial yang terbuka. Meskipun lokasinya biasanya cukup jauh dari hiruk pikuk kota. Anda juga harus mencicil perabotan rumah tangga karena umumnya tidak disediakan. Biaya bulanannya bisa Anda atur sendiri supaya bisa lebih hemat.
Pilihan belanjanya banyak dan relatif lebih murah karena dekat dengan pasar dan toko-toko kecil. Pengelolaannya independen tanpa terikat aturan pengurus. Renovasinya juga bisa dilakukan, tergantung dana yang dimiliki. Anda juga bisa menjual atau menyewakannya dengan durasi yang cukup panjang. Harga rumah dan tanah juga selalu naik.
Secara umum prosedurnya kurang lebih sama dan hampir tidak ada perbedaan yang signifikan. Syarat pengajuannya pun juga hampir sama, keduanya membutuhkan syarat utama seperti Fotokopi KTP, Fotokopi Kartu Keluarga, Fotokopi Akta Nikah/Akta Cerai, Fotokopi NPWP, Surat Keterangan/Rekomendasi dari Perusahaan, Slip Gaji 3 Bulan Terakhir, dan Rekening Buku Tabungan 3 Bulan Terakhir. Sementara ada tambahan lain pada dokumen untuk rumah yang akan dibeli seperti Salinan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Salinan Sertifikat Tanah, dan Salinan Surat Tanda jadi Developer atau Penjual Rumah.
Plus Minus KPA
Sementara untung rugi memilih KPA ini Anda juga bisa memiliki gedung seumur hidup meskipun dengan lingkungan sosial yang tertutup. Namun lokasi apartemen biasanya dibangun didekat pusat kegiatan masyarakat seperti perkantoran, mall, dan lain-lain. Perabotan rumah tangga dasarnya biasanya sudah tersedia, sehingga Anda hanya tinggal melengkapi kekurangannya.
Biaya perbulan juga sudah ditetapkan sejak awal. Pilihan belanjanya tapi cukup terbatas dan relatif mahal karena biasanya hanya tersedia mall di lingkungan apartemen. Pengelolaan independen sangat tergantung pengurus. Renovasinya juga lebih terbatas tidak sebebas rumah. Anda dapat menjual atau menyewakannya dengan singkat, tapi harga unit fluktuatif.
Pajak penjualan atau pajak penghasilan dibebankan pada pihak yang menjual rumah sebesar 5 persen dari harga jual, sedangkan untuk pajak penjualan dan pajak pembelian KPA ada dokumen yang harus dilampirkan seperti Salinan Surat Pemesanan Apartemen, Salinan Pembayaran Booking Fee, Salinan Jadwal Pembayaran dan Brosur dari Developer. KPR dan KPA pun juga memerlukan biaya notaris untuk menyiapkan kepengurusan KPR atau KPA. Uang muka untuk KPR atau KPA biasanya berbeda-beda antara penyedia layanan, ada yang 20 persen atau lebih, tapi ada juga yang kurang dari 20 persen dari harga properti dengan diikuti beberapa syarat.
Kelebihan dan Kekurangan Miliki Rumah atau Apartemen
Ada banyak kelebihan dan kekurangan dari memiliki rumah atau apartemen, maka sebagai calon pemiliknya terutama bagi kaum milenial harus tahu plus minus dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Pertama, lokasi jadi poin pertimbangan paling utama dalam memilih hunian. Umumnya rumah berada di permukiman yang tenang dan jauh dari area perkantoran. Tapi sebaliknya, apartemen banyak yang berlokasi di dekat atau bahkan jadi satu dengan bangunan komersil yang letaknya lebih strategis.
Kedua, harga atau budget yang harus dikeluarkan. Dengan budget yang sama, Anda pun harus bisa memilih secara tepat atas value dari investasi propertinya. Anda bisa mendapatkan rumah yang lebih luas di pinggiran kota, tapi jika memilih apartemen tentu luas bangunannya lebih kecil, tapi lokasinya lebih strategis. Ketiga adalah ownership atau kepemilikan. Miliki rumah beserta tanahnya artinya bebas mengeksplorasi properti termasuk menjual-belikan, mewariskan, atau menggadaikan asalkan sesuai dengan sertifikat yang dimiliki. Sementara apartemen ada dua jenis kepemilikan. Ada kepemilikan yang bukan properti strata title dan ada status strata title.
Keempat yaitu fasilitas. Kepemilikan penuh pada properti rumah berarti Anda harus mandiri melengkapi kebutuhan rumah seperti perawatan rumah, pengelolaan sampah hingga keamanan dan lain-lain. Sementara apartemen biasanya dilengkapi dengan fasilitas maintenance yang Anda tak perlu repot mengurus hal-hal tersebut. Bahkan apartemen juga diberikan fasilitas tambahan seperti gym, kolam renang, mall, lapangan tenis dan masih banyak lagi. Terakhir, kepemilikan properti dengan SHM berarti memiliki sebuah rumah hingga tanahnya. Harga tanah inilah yang terus meningkat seiring waktu. Sehingga bisa jadi investasi yang menjanjikan dan menguntungkan. Sementara apartemen keuntungannya bisa disewakan, tapi tetap harus memperbaharui HGB secara berkala. (Gusti Bintang K.)
Foto Ilustrasi: Pixabay