MEDIAINI.COM – Budidaya cabai keriting bisa jadi pilihan. Pasalnya, ada banyak keunggulan dari cabai yang akan membuat Anda kebanjiran untung. Salah satunya adalah kekuatan pasarnya yang tinggi. Peminat dari cabai ini sendiri sangat banyak. Anda tidak akan kesulitan dalam memasarkannya.
Selain memiliki kekuatan pasar tinggi, cara penanaman cabai juga sangat mudah. Teknik penanaman dan perawatannya terbilang cukup mudah. Anda yang merupakan orang awam pun bisa menanamnya. Bahkan, untuk menanamnya tidak diperlukan lahan luas. Anda bisa hanya dengan memanfaatkan sisa lahan di rumah untuk menanam cabai.
Cara Memulai Budidaya Cabai Merah
1. Pemilihan Benih
Langkah pertama dalam memulai budidaya cabai merah adalah dengan melakukan pemilihan benih. Langkah pertama ini tentu akan sangat menentukan hasil kedepannya. Jika benih yang Anda pilih berkualitas, maka perawatan akan mudah. Hasil panen pun akan maksimal dan Anda pastinya akan sangat diuntungkan.
Namun, dalam pemilihan benih cabai merah harus disesuaikan dengan daerah tempat tinggal. Untuk hal ini Anda bisa berkonsultasi dengan ahlinya untuk mendapatkan bibit cabai yang sesuai dengan kondisi daerah. Ada pun untuk Anda yang ingin mendapatkan benih cabai hibrida dapat menemukannya di industri benih cabai. Sedangkan untuk varietas lokal, Anda bisa membelinya langsung dari petani.
2. Penyemaian Benih
Setelah pemilihan benih yang berkualitas dan sesuai dengan daerah tempat tinggal. langkah selanjutnya dalam budidaya cabai adalah menanamnya. Ada pun cara penanaman benih untuk cabai keriting adalah dengan cara penyemaian. Untuk itu, lakukan perendaman bibit selama 3 jam pada air hangat. Tidak lupa, siapkan media tanamnya seperti polybag.
Untuk penanaman benih cabai merah, ada baiknya untuk tidak ditabur. Hal ini akan membuat pertumbuhannya terhimpit. Cara terbaik adalah dengan menanamnya secara terpisah agar lebih rapi. Masukkan biji cabai merah keriting ke dalam media tanam hingga kedalaman 0.5 cm. Jangan lupa untuk menutup lubang dengan kompos.
3. Pengolahan Benih
Pengolahan benih juga menjadi kunci kesuksesan dalam budidaya cabai merah. Anda perlu melakukan pengolahan lahan untuk memindahkan bibit cabai yang lebih luas. Dengan demikian, cabai akan tumbuh lebih baik. Anda bisa mencangkul lahan hingga kedalaman 20-40 cm.
Anda juga bisa membuat bedengan setinggi 30-40 cm dengan lebar 1 m. Ada pun untuk jarak setiap bedengannya mencapai 60 cm dan maksimal panjang bedengan 15 m. Jangan lupa untuk menutup bedengan ini menggunakan mulsa plastik perak hitam. Lalu, Anda bisa memasukkan bibit ke dalam media ketika usianya sudah mencapai 21 hingga 24 hari.
4. Perawatan Tanaman
Perawatan juga menjadi poin penting dalam kesuksesan penanaman cabai. Anda bisa menyiramnya setiap hari. Pastikan tanah untuk tetap lembab tidak kering. Jika masuk musim kemarau, Anda bisa lebih rajin melakukan penyiraman agar tanah jangan sampai kering. Pasalnya, jika terlalu kering tanaman bisa saja mati. Untuk menyiasatinya, Anda bisa merendam bedengan dalam kurun waktu dua minggu sekali.
Jangan hanya berfokus pada pengairan tanaman cabai. Perhatikan juga pertumbuhan gulma. Perhatikan juga tanaman kecil yang tumbuh di sekitar tanaman karena dapat mengganggu. Untuk itu, lakukan penyulaman secara rutin. Anda juga bisa melakukan penyiangan lebih sering.
5. Pemupukan
Bila bicara soal perawatan tanaman memang tidak bisa dipisahkan dengan pemupukan. Rajin-rajinlah dalam proses pemupukan. Anda bisa menggunakan pupuk kompos atau organik. Anda juga bisa menggunakan pupuk cair. Ada pun dengan menggunakan pupuk kompos, hasil panen akan lebih organik.
Anda bisa menambahkan pupuk susulan setelah melakukan pemupukan pertama kali. Anda bisa menambahkan pupuk susulan jika tanaman cabai rawit sudah memasuki usia 1 bulan. Kemudian, untuk setiap panennya Anda bisa memberikan pupuk susulan. Anda juga bisa menambahkan pupuk cair yang sudah dilarutkan. Ada pun perbandingannya bisa 100ml setiap tanaman.
6. Panen
Langkah keenam budidaya cabai tentu saja adalah panen. Saatnya Anda memanen apa yang sudah Anda tanam selama ini. Jika cabai sudah tumbuh dan berbuah, Anda sudah bisa memanennya. Untuk waktu panennya sendiri bisa dilakukan di pagi hari. Ambillah pukul 5 hingga 7 pagi untuk waktu pemanenan.
Untuk tata cara memanen, Anda bisa mencabut cabai hingga tangkai. Pilihlah cabai yang tingkat kematangannya 80-90%. Ada pun biasanya waktu panen ini setelah cabai berusia 75 sampai 85 hari. Sedangkan untuk proses pemanenan bisa dilakukan setiap 2 hari hingga 5 hari sekali.
Tips Memilih 4 Jenis Pupuk, Bikin Cabai Cepat Panen
Dalam proses budidaya cabai merah juga sangat penting yang namanya memilih jenis pupuk, Ada pun jenis pupuk akan sangat mempengaruhi cepat tidaknya waktu panen. Jenis pupuk pertama yang bisa Anda pilih adalah pupuk kandang. Pupuk ini bisa dikatakan pupuk terbaik karena alami.
Jenis pupuk kedua yang bisa Anda pilih adalah pupuk kompos. Pupuk kompos juga merupakan pupuk alami yang dapat menjadi pupuk terbaik untuk tanaman cabai Anda. Ada pun kandungan dalam pupuk ini meliputi Nitrogen, Magnesium, Kalsium, Fosfor, dan Kalium. Kandungan-kandungan inilah yang sangat dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.
Lalu jenis pupuk ketiga adalah larutan phonska cair. Biasanya petani menggunakan pupuk ini untuk merangsang pertumbuhan tunas di ketiak daun. Pupuk ini juga digunakan untuk merangsang pembentukan bunga dan buah untuk menumbuhkan cabai yang lebat. Bahkan, pupuk ini juga dapat menyembuhkan tanaman cabai yang sudah diserang. Gunakan pupuk ini saat musim hujan tiba.
Selanjutnya, jenis pupuk keempat yang bisa Anda pilih adalah pupuk buatan. Jenis pupuk ini mengandung satu unsur hara atau majemuk. Ada pun unsur hara mengandung 2 atau 3 jenis di dalam kandungannya. Guna pupuk ini adalah memenuhi unsur utama yang dibutuhkan tanaman. (Tri Puspitasari)
Foto Ilustrasi: Pixabay