MEDIAINI.COM – Bisnis sepatu bayi menjadi peluang untuk menambah cuan atau pemasukan. Pasalnya, jumlah kelahiran yang terus meningkat. Pada masa pandemi pun terjadi ledakan jumlah anak, maka sepatu bayi pasti dicari karena dibutuhkan. Tidak heran bila Indonesia diproyeksikan dengan angka kelahiran tertinggi di hari pertama pada tahun 2021.
Memang sejak pandemi angka kelahiran bayi terus bertambah. Hal ini nantinya juga akan diikuti dengan angka kebutuhan peralatan bayi. Segala hal tentang bayi pastinya akan dicari. Salah satunya adalah sepatu bayi. Oleh karenanya membuka bisnis sepatu bayi menjadi ide yang bisa dicoba.
Cara Memulai Bisnis Sepatu Bayi
Buat Konsep Usaha
Langkah pertama dalam memulai bisnis sepatu bayi adalah dengan membuat konsep usahanya. Di sini Anda bisa menentukan akan menjadi reseller atau penjual biasanya. Anda juga sekaligus menentukan akan berjualan secara online saja atau juga offline. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah menentukan langkah lebih lanjut.
Cari Supplier
Setelah menentukan konsep usaha, saatnya Anda mencari supplier. Pada langkah kedua ini harus dilakukan secara hati-hati. Pasalnya, Anda harus memastikan ketersediaan stok agar tidak kelimpungan saat banjir orderan. Anda juga harus memastikan bahwa harga yang didapatkan dari supplier sangat murah agar Anda lebih leluasa dalam menjualnya. Usahakan untuk mendapatkannya langsung dari tangan pertama.
Utamakan Kualitas
Selain stok dan harga, hal selanjutnya yang harus diperhatikan ketika membangun bisnis sepatu bayi adalah kualitas. Sepatu bayi memang digunakan untuk kaki. Namun, jika kurang nyaman bayi pun akan rewel. Untuk itu, pastikan menjual sepatu bayi yang memiliki kualitas terbaik. Cocok untuk kulit bayi dan juga secara desain menarik.
Tentukan Harga
Saatnya Anda menentukan harga untuk sepatu bayi. Anda bisa melakukan survei pasar terlebih dahulu. Hal ini agar Anda tidak menjual terlalu murah tetapi juga tidak terlalu mahal. Dengan melakukan survei pasar terlebih dahulu, Anda akan menjual sepatu bayi sesuai harga pasar.
Strategi Promosi
Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat strategi promosinya. Bisa dikatakan strategi promosi ini menjadi ruhnya usaha. Untuk itu, buatlah strategi promosi jitu agar usaha Anda naik dan diminati. Buatlah semua akun media sosial. Buat penawaran dan postingan yang menarik. Buka juga lapak di situ e commerce untuk meningkatkan angka penjualan.
Pemberian Diskon dan Perluas Jaringan
Di langkah keenam adalah pemberian diskon atau potongan harga. Tidak dipungkiri jika pembeli apalagi emak-emak pastinya akan tertarik dengan yang namanya potongan harga. Untuk itu, berilah potongan harga atau promo oingan di hari-hari tertentu. Sebagai contoh adalah potongan harga khusus Hari Kemerdekaan dan sale di bulan September. Lakukan juga perluasan jaringan seperti mitra untuk meningkatkan angka penjualan
Inovasi
Sebuah usaha akan dilirik jika memiliki nilai ketertarikan. Salah satunya adalah berupa inovasi. Berikan inovasi pada bisnis sepatu bayi Anda. Salah satu inovasi yang bisa diberikan adalah dengan pengemasan yang menarik. Anda juga bisa menawarkan sepatu bayi sesuai dengan request pembeli, seperti pemberian nama dan lain sebagainya.
Tips Sukses Promosi Online Bisnis Sepatu Bayi
Untuk bisa menaikkan bisnis sepatu bayi Anda, memang diperlukan promosi online. Untuk promosi online ini pun ada tipsnya. Langkah pertama tentu Anda harus memastikan siapa dulu target marketnya. Dengan demikian, Anda bisa menyesuaikan caption yang sekiranya dapat mempengaruhi target market Anda.
Selanjutnya, buat caption dan postingan semenarik mungkin. Pastikan calon pembeli juga jadi tertarik dengan gambar yang Anda posting. Namun, pastikan gambar itu tidak fake, ya. Saat mempostingnya, bubuhi hastag selengkap mungkin agar sepatu bayi ini semakin mudah ditemukan orang.
Jika Anda memiliki program promo, pastikan untuk rajin mempostingnya di media sosial. Selanjutnya jika ada yang DM, pastikan untuk memberikan respon yang komunikatif dan cepat. Meskipun hanya berupa komunikasi online, pastikan Anda untuk meresponnya dengan ramah dan sabar. (Tri Puspitasari)
Foto Ilustrasi: Pixabay