MEDIAINI.COM – Bisnis kasur busa tengah mencuri perhatian, peminatnya terus bertumbuh. Maka peluang bisnisnya pun juga besar terutama untuk segmen menengah. Hal inilah yang menggeser pamor dari spring bed.
Tren ini mulai naik pamornya sejak 2019. Salah satu produsennya adalah PT INOAC POLYTECHNO INDONESIA (IPI) telah melakuan terobosan baru pada produk kasur busanya dengan teknologi terbaru dan canggih yaitu Mattress Plus. Kasur busa ini diciptakan karena untuk mengantisipasi bertambahan jumlah perkintaan. Kasur ini memiliki fitur yang bisa mengikuti lekuk tubuh penggunanya sehingga membuat lebih nyaman saat tidur. Mattress Plus ini juga mempunyai fleksibilitas yang lebih tinggi, sehingga otomatis umur pakaianya pun lebih awet.
Produsen kasur busa makin ketat persaingannya karena terus menerus melakukan inovasi produk dan layanan supaya tetap dihati konsumennya. Produksi kasur jenis ini terus meningkat seiring permintaannya melonjak. Dari 2017-2018 dan 2018-2019 masing-masing mengalami lonjakan hingga 47 persen dan 35 persen. Bahkan di tengah situasi pandemi sekalipun. Padahal perekonomian sedang melambat. Namun pertumbuhan permintaannya diprediksi mencapai sekitar 25 persen. Kasur busa dan spring bed, sebenarnya mana yang menguntungkan?
Kasur Busa vs Spring Bed
1. Kasur Busa
kasur busa adalah kasur yang diproses panjang melalui proses kimiawi yang disebut polyurethane. Kasur busa adalah kasur tanpa per seperti spring bed. Umumnya memiliki kepadatan isi 1,7-3,1 lb./cu.ft dan tinggi 4-8 inci. Dapat mengembang dan menyesuaikan berat badan yang berada di atasnya. Meskipun bentuknya akan kembali seperti semula, namun apabila dipakai terlalu lama bisa mengempis. Maka pilih kasur dengan kualitas busa terbaik supaya bisa tahan lama.
Kasur busa memiliki tiga jenis, di antaranya adalah kasur poly foam, kasur memory foam, dan kasur latex foam. Kasur poly foam mempunyai kepadatan minimal dan pelepasan panas yang kurang baik. Apabila daerah Anda termasuk daerah yang panas, maka penggunaan jenis ini kurang cocok karena bisa membuat Anda gerah. Tapi Anda dapat mengakalinya dengan memasangkan sprei katun yang sifatnya dingin. Kasur memory foam merupakan kasur yang diklaim dapat mengurangi sakit punggung dan lebih tahan lama daripada kasur poly foam dan spring bed. Sedangkan kasur latex foam ini sudah dilengkapi ventilasi alami sebagai tempat sirkulasi udaranya. Tapi kasur ini bobotnya lebih berat dibanding jenis lain.
Kelebihan kasur busa ini di antaranya yaitu cocok untuk postur tubuh terutama pengidap scoliosis. Kemudian baik untuk kondisi perut ketika tidur, cocok dipakai individu atau bersamaan, harganya juga lebih murah daripada spring bed, serta memiliki bobot lebih ringan sehingga mudah dipindahkan. Kasur busa juga tidak terlalu tebal, jadi mudah dicuci dan dijemur. Tapi kekurangannya, kasur busa cepat rusak jika terkena air. Mudah mengempis dalam jangka wakut pendek, bahannya lebih panas sehingga bisa membuat gerah.
2. Spring Bed
Spring bed artinya kasur pegas karena terdiri dari kata spring yang berarti pegas dan bed yang artinya kasur. Spring bed ini biasanya terdiri dari banyak per atau pegas dan lapisan busa. Semakin banyak per biasanya lebih bagus kualitasnya. Pada umumnya, spring bed terdiri dari 140 pegas per meter persegi. Pegas ini memberikan daya lontar dan menopang mengikuti bentuk tubuh sehingga tidur bisa lebih nyaman. Biasanya rata-rata spring bed memiliki kerapatan polyfoam 1,5-1,8 lb./cu.ft dengan kerapatan busa 3,1 lb./cu.ft. Kerapatan tersebut yang membuat pegas dalam kasur tidak mudah rusak dan patah. Ditambah ketebalannya mencapai 10 inci, cukup tinggi untuk jenis kasur satuan.
Spring bed yang sering dijual di pasaran ada dua jenis. yakni innerspring dan hybrid. Innerspring adalah kasur yang paling banyak beredar dan banyak dibeli konsumen. Innerspring, bagian dalamnya dilengkapi dengan per baja yang bisa membuat pengguna makin nyaman saaat ditidur. Tapi sayangnya lama-kelamaan dapat menimbulkan suara bising atau mencuat keluar matras apabila terlalu lama digunakan. Kasur ini lebih tepat untuk single bed.
Sementara hybrid mempunyai lapisan lain, di antaranya adalah busa, lateks atau campurannya sehingga lebih mahal dibanding kasur innerspring. Pegas pada kasur hybrid ini juga dirancang terpisah dan dibungkus satu per satu yang sering disebut pocket spring. Jadi tidak menimbulkan bunyi bising meskipun sudah lama dipakai, sebab pegasnya dirancang terpisah. Kasur ini cocok untuk tidur bersamaan dan tidak akan menganggu gerakan satu dan lainnya.
Spring bed memiliki kelebihan di antaranya tahan lama dan awet. Selain itu juga memiliki elastisitas yang tinggi sehingga empuk dan nyaman. Serta permukaannya lebih lembut jika dicampur dengan latex. Tapi sprind bed juga mempunyai kekurangannya, diantaranya yaitu harganya yang lebih mahal daripada kasur busa. Spring bed juga lebih berat sehingga sulit dipindahkan. Kasur ini juga cukup tinggi, jadi tidak cocok untuk balita.
Cek Perbandingan Fitur dan Harga Kasur Busa vs Spring Bed
Kasur busa dan spring bed masing-masing memiliki fitur dan harga yang berbeda-beda. Mari cek perbandingannya mulai dari fitur yang ditawarkan. Pertama, spring bed posisi tidurnya ideal untuk yang tidur telentang, tengkurap serta untuk single bed. Sementara kasur busa baik untuk tidur menyamping dengan dua orang atau lebih.
Kasur busa memiliki keempukan tegas dan empuk, sedangkan spring bed empuk dan terasa memeluk tubuh. Dari segi tekanan, busa memberikan tekanan yang merata keseluruh tubuh, spring bed memberikan tekanan pada titik yang tepat saja. kasur busa memiliki area luas untuk ventilasi udara, sedangkan spring bed kebanyakan busa padat, jadi ventilasi udaranya kurang baik.
Untuk tulang belakang, kasur jenis busa baik untuk support tulang belakang dan menyembuhkan sakit tulang belakang, sedangkan spring bed bagus untuk merawat tulang belakang. Dilihat dari ketahanannya, yang busa mudah dirawat, tapi spring bed tahan lama.
Kasur busa bebas bau dan tidak panas sedangkan spring bed memiliki bau dari petroleum dan cenderung panas. Kasur busa cocok untuk berat badan BMI 20 keatas, dan spring bed untuk BMI 20 kebawah. Terakhir, harga kasur busa dan spring bed tergantung kualitas dan jenis yang dipilih.
Sementara perbandingan harga dari kasur busa ini juga bervariasi sama dengan spring bed karena banyak ukuran kasur dan jenis yang ditawarkan. Kasur busa ukurang King (180×200) biasanya mulai dari Rp1,2 juta hingga Rp2,6 jutaan. Harga tersebut tergantung juga dengan merek, ketinggian, garansi serta keempukan. Keempukan yang ditawarkan rata-rata medium firm dan medium soft. Ketinggiannya biasanya 11 cm dan 20 cm. Garansinya berbeda-beda, mulai 5-15 tahun.
Spring bed pun juga sama-sama mempunyai harga yang bervariasi. Hal ini tergantung pada ukuran kasur dan jenis yang dipilih. Kasur spring bed ukuran Queen (160×200) ini biasanya dibanderol seharga Rp6 jutaan. Ketinggian yang ditawarkan sekitar 27-35 cm. Material yang digunakan seperti cotton soft fabric yang sangat nyaman.
Sedangkan untuk ukuran King (180×200) biasanya dibanderol seharga Rp11 jutaan. Kasur tersebut umumnya memiliki tingkat keempukan medium firm dengan tinggi 30,5 cm. Jika dibandingkan, kasur busa memang lebih murah dengan kelebihan yang ditawarkan juga cukup mumpuni dan nyaman. Maka bisnis kasur busa memang potensial dan bisa menghasilkan. (Gusti Bintang K.)
Foto Ilustrasi: Pixabay