MEDIAINI.COM – Bisnis taman vertikal atau vertical garden bukanlah hal yang baru, tapi trennya belum pudar. Taman vertikal ini jadi alternatif bagi Anda yang ingin memiliki taman, tapi lahannya sempit. Sehingga dapat memanfaatkan dinding rumah atau menggunakan rak yang menjulang ke atas untuk membuat taman vertikal. Lalu apa saja keunggulan menggunakan taman vertikal sebagai dekorasi rumah?
Membuat taman vertikal di rumah ternyata memiliki manfaat yang luar biasa. Sebab Anda bisa memaksimalkan penggunaan lahan meskipun terbatas atau sempit. Sehingga tak perlu khawatir tidak bisa memiliki taman meski tak punya lahan sekalipun. Selain itu taman ini juga bisa menambah daya tarik dan tampilan rumah. Entah interior bahkan eksterior, dan bisa memberikan kesan natural nan asri.
Memiliki taman, baik taman vertikal atau taman biasa akan membuat udara sekitar makin bersih dan segar. Taman vertikal yang dipasang dalam ruangan pun bisa membuat udara lebih sejuk. Taman vertikal juga bisa meningkatkan sirkulasi udara sehingga tanaman jadi lebih terlindungi dan bebas hama penyakit. Selain itu juga mengurangi risiko kerusakan tanaman karena terinjak atau terserang hewan liar. Serta banyak tanaman yang bisa ditanam dengan taman vertikal ini. Jadi makin banyak jenis tanaman yang akan mengisi ruang kosong di dinding.
5 Langkah Memulai Bisnis Taman Vertikal
1. Siapkan Modal Bisnis
Modal merupakan poin terpenting sebelum memulai bisnis apapun termasuk bisnis taman vertikal. Modal yang harus disiapkan cukup banyak sebagai penunjang kebutuhan konsumen agar dapat memberikan kepuasan. Modal yang dibutuhkan meliputi sewa tempat dan contoh taman. Mulai jenis pohon, rumput, tebing buatan, batu alam, kolam, sungai buatan, semak-semak, dan masih banyak lagi. Bekerja sama dengan supplier material untuk mendapatkan harga lebih murah dengan kualitas terbaik.
2. Pelajari Ilmu Arsitektur atau Ahli Pertamanan
Jika ingin terjun ke dunia bisnis taman vertikal, setidaknya harus mempelajari dan mendalami tentang ilmu estetika, utamanya soal pertamanan. Sehingga klien juga percaya dan ingin memesan di tempat Anda. Kreativitas dalam mendesain taman juga harus dipilih yang unik dan paling banyak dicari. Pelajari ilmunya dari buku, majalah, atau internet dan bisa juga melakukan survey di perumahan yang memiliki desain taman unik. Atau, juga bisa bekerja sama dengan rekan yang bisa membuat media tanam, dan memiliki bisnis tanaman hias sehingga modal bisnis bisa lebih hemat.
3. Lakukan Promosi
Lakukan promosi dengan menyebarkan pamflet, brosur, memasang banner, mengunggah konten di media sosial, atau bahkan mendatangi beberapa tempat yang menjanjikan. Seperti perumahan, perkantoran, atau pengembang perumahan. Sehingga target pasar Anda tepat sesuai sasaran. Gunakan media sosial atau media online lainnya agar lebih bisa menjangkau pasar lebih luas.
4. Berikan Pelayanan Terbaik
Berikan kenyamanan konsumen dengan pelayanan terbaik sehingga klien lebih nyaman dari sisi konsultasi. Bahkan Anda juga bisa memberikan banyak pilihan taman vertikal dan tanaman hias yang akan digunakan. Mulai dari taman dengan gaya Bali, gaya tropis, gaya minimalis, atau gaya modern. Berikan promo menarik yang bisa menarik perhatian calon konsumen. Dengan potongan harga, voucher cashback, atau yang lainnya.
5. Buat Portofolio Menarik
Buatlah portofolio menarik untuk menarik minat dan perhatian calon konsumen. Ajaklah rekan atau keluarga sebagai bahan uji coba dalam pembuatan portofolio. Sebab, makin banyak portofolio yang kita miliki, maka makin luas juga kesempatan untuk mendapatkan konsumen. Tambahkan juga testimoni dari konsumen sebelumnya agar calon konsumen makin tertarik untuk mencoba memasang taman vertikal di tempat Anda.
Tips Membuat Vertical Garden di Lahan Sempit
Pertama, buatlah desain dan denah taman vertikal. Poin ini dapat mempengaruhi Anda memilih tanaman dan material yang nantinya akan dibutuhkan. Tentukan juga aksesori yang akan ditambahkan, tata letak taman vertikal dan lainnya. Kedua, pilihlah tanaman hias yang cocok untuk dipasang sebagai taman vertikal. Seperti pakis, begonia, sirih gading, anggrek, English lvy, sayur seperti selada, tomat dan cabai, sukulen, bromeliad, dan masih banyak lagi. Untuk menghindari kesan penuh, maka pilih jenis tanaman yang tidak terlalu cepat rimbun.
Ketiga, letakkan tanaman dalam pot gantung, tangga dan kantong sesuai dengan jenis lahan yang akan digunakan. Jika ingin meletakkan tanaman di tangga, maka bisa menggunakan tangga kayu bekas dengan palang kayu. Jika ingin membuat pocket garden, maka masukkan tanaman ke kantong khusus taman gantung. Jika taman vertikal di balkon atau teras, maka pilih wadah bentuk pot gantung.
Keempat, manfaatkan media yang menempel di dinding. Pot dan nampan bisa jadi pilihan media yang ditempel di dinding. Selain itu Anda juga bisa memasang pot kecil dengan sebuah tumbuhan kemudian dipaku ke dinding. Susun tanaman dengan bentuk pola tertentu supaya makin cantik dan menarik. Pilihlah tamanan yang waktu tumbuhnya sama supaya tidak saling mendominasi.
Kelima, jangan lupa untuk memikirkan sistem pengairannya. Sebab biasanya butuh perawatan lebih, terutama bagi living wall. Sehingga tidak mempunyai banyak tanah harus lebih sering disirami. Rekomendasinya adalah menyiram dengan jarak dekat satu sama lain. Maka, mempunyai banyak tanah yang harus disiram, tapi dengan sistem irigasi tetes. Atau Anda juga bisa menyiram dengan selang dan timer. Tapi buat lubang di bawah masing-masing kantong supaya air tetesan dapat mengalir ke tanaman dibawahnya.
Keenam, selain menyiram dengan rata, gunakan juga media tanam potting mix, sebab taman vertikal mudah kering. Jadi potting mix bisa membantu menjaga kandungan air dalam tanah. Ketujuh, tanam secara horizontal terlebih dahulu, supaya tertancap kuat. Jika langsung menanam secara vertikal, akarnya bisa dipengaruhi gravitasi saat berkembang. Jika sudah horizontal selama dua minggu, Anda bisa mulai memiringkan media secara bertahap hingga mencapai posisi vertikal. Jadi, dapat mempersiapkan akar tumbuh vertikal perlahan. (Gusti Bintang K.)
Foto Ilustrasi: Freepik
Discussion about this post