MEDIAINI.COM – Bisnis kaligrafi bisa jadi pilihan bagi yang punya skill menggambar dan tertarik di bidang seni. Seni kaligrafi dan hand lettering disukai anak muda karena bisa berkreasi dengan tulisan. Seni kaligrafi umumnya memiliki ciri khas masing-masing di tiap tulisannya. Sementara hand lettering merupakan sebuah kreativitas menggambar huruf jadi lebih menarik dan berbeda.
Lettering membebaskan pelaku seni untuk berekspresi meski ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti letter form, spacing, dan lain-lain. Kedua seni tersebut pun juga punya tantangannya masing-masing. Jika seni menggunakan banyak ojek untuk diilustrasikan, sedangkan lettering lebih spesifik dengan huruf. Bahkan huruf-huruf tersebut diilustrasikan kembali dari huruf yang familiar dipakai di komputer.
Cara Memulai Bisnis Kaligrafi
Pelajari tentang Kaligrafi dan Cara Berbisnisnya
Pelajarilah cara berbisnis kaligrafi dan tentang seni kaligrafinya sendiri. Mulailah untuk membaca-baca buku pegangan bisnis pembuat kaligrafi, jenis-jenis kaligrafi, contoh-contohnya, bahkan bacalah tentang sejarahnya. Salah satu buku yang direkomendasikan adalah Buku Pegangan Bisnis The Calligrapher. Yang mana didalamnya terdapat artikel terbaru, dan berisi tentang tips harga dan proses. Serta terdapat saran praktis mengelola bisnis ini.
Buat Portofolio
Buat dan kumpulkan beberapa contoh hasil karya Anda supaya dapat dijual. Temukan saran untuk mengambil foto agar terlihat lebih profesional. Edit hasil jepretan tersebut, dan unggah ke media sosial atau toko Anda. Kemudian berikan keterangan mengenai hasil karya kaligrafi tersebut dan tambahkan tagar yang sesuai dengan portofolio di Instagram. Hal ini dilakukan untuk membantu calon klien menemukan Anda.
Setujui Harga dan Tenggat Waktu di Muka
Setelah membaca buku-buku bisnis kaligrafi, Anda akan menemukan ide-ide yang bagus dan terbaru. Bahkan Anda bisa menemukan cara bagaimana memberikan harga produk yang ditawarkan. Berikan harga yang bersaing dengan kompetitor, tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal. kemudian berikan penawaran harga khusus dan uraikan kepada klien mengapa karya tersebut membutuhkan banyak biaya.
Bersikap Komunikatif
Setelah memulai proyek, usahakan supaya klien tetap dalam pengulangan. Anda bisa mengirimkan draf pensilnya terlebih dahulu untuk dimintai persetujuan. Jika sudah disetujui, maka Anda bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya. Tapi apabila Anda membuat kaligrafi amplop, maka kirimkan foto amplop pertama kepada klien supaya bisa memastikan jika klien menyukai gaya atau warnanya.
Packing dengan Hati-Hati dan Aman
Hasil karya kaligrafi biasanya diletakkan dalam figura yang rentan pecah karena terbuat dari bahan kaca. Maka sebaiknya Anda bisa mengemas dengan hati-hati supaya hasil karya kaligrafinya jadi aman. Berikan beberapa potong karton kaku dan bungkus dengan plastik bubble wrap atau masukkan ke dalam kantong plastik untuk memastikan bahwa sudah kedap air. Terakhir, bungkus dengan rapi menggunakan kertas kado atau lainnya untuk membungkus karya kaligrafi.
Jenis Kaligrafi yang Perlu Diketahui
1. Kaligrafi Khat Tsuluts
Kaligrafi jenis ini mempunyai ukuran sepertiga dari jenis khat lainnya. Sebab Tsuluts dalam bahasa Arab artinya sepertiga. Kaligrafi jenis ini sangat populer di kalangan seniman kaligrafi dan biasa digunakan untuk penulisan Al-Qur’an serta hadis. Ciri-ciri yang paling terlihat dari kaligrafi khat Tsuluts ini yaitu tulisannya sangat lentur, dengan tampilan yang rumit dan bentuk kepala hurufnya melengkung bahkan berduri.
2. Kaligrafi Khat Naskhi
Kaligrafi jenis khat Naskhi menggunakan anatomi huruf yang sama dengan penulisan huruf pada Al-Qur’an. Khat Naskhi yang berarti menghapus, sehingga jenis tulisan ini dipakai sebagai pengganti khat kufi atau kaligrafi tertua pada peradaban Arab. Khat ini banyak digunakan pada Al-Qur’an dan hadis. Bahkan sering ditemui pada media-media umum yang dibaca orang awam. Ciri-ciri khat ini hurufnya luwes, tidak bertumpuk, tidak rapat, dan mempunyai harakat yang mudah dibaca.
3. Kaligrafi Khat Diwani
Diwani dalam bahasa Arab artinya dewan-dewan perkantoran. Maka khat ini diperuntukkan sebagai tulisan kerajaan Turki Usmani. Khat ini digunakan sebagai tulisan kaligrafi khat diwani sejak disempurnakan dan jenisnya berkembang sampai khat diwani jaly. Ciri-ciri khat ini yaitu bentuknya rumit, memiliki banyak hiasan, dan sangat bervariasi.
4. Kaligrafi Khat Riq’ah
Riq’ah dalam bahasa Arab berarti tambalan. Sehingga pada zamannya, seniman kaligrafi yang menggunakan khat Riq’ah memakai potongan kulit atau kayu sebagai media tulisnya. Khat ini ditulis oleh masyarakat Turki Usmani dan sudah sangat umum karena dinilai paling mudah dan paling cepat ditulis. Ciri-cirinya yaitu harakatnya untuk bagian yang penting saja, arah tulisannya miring, serta bentuk hurufnya pendek-pendek.
5. Kaligrafi Khat Kufi Murabba
Khat ini adalah salah satu kaligrafi kuno dan tertua dalam peradaban Arab. Maka tak heran apabila sering dijumpai pada masjid, bangunan kuno, prasasti, bahkan dokumen-dokumen kuno. Ciri-ciri khat Kufi Murabba ini memiliki bentuk tulisan yang geometris dan tidak memiliki harakat.
6. Kaligrafi Khat Farisi
Khat ini awalnya berkembang pada peradaban Persia yang saat ini menjadi Iran, kemudian menyebar luas sampai India, Pakistan dan Turki. Khat ini sering dijumpai pada media-media konvensional seperti majalah, buku, koran, atau judul-judul bab tertentu. ciri-cirinya yaitu bentuk tulisannya miring ke bawah dari arah kanan ke kiri. (Gusti Bintang K.)
Foto Ilustrasi: Pexels
Discussion about this post