MEDIAINI.COM – Bisnis tabung oksigen mendapatkan banyak perhatian karena tingkat kasus Covid-19 yang tinggi di Indonesia. Hal itu membuat permintaan semakin menjulang. Tapi apakah bisnis ini bisa mendatangkan banyak keuntungan? Pasalnya, supply yang diberikan kepada agen pun tidak lagi bisa bebas dan dibatasi. Sehingga tabung oksigen pun jadi langka.
Di pasaran, jumlah permintaan terhadap tabung oksigen sangat tinggi. Permintaan ini tidak hanya oleh rumah sakit, tetapi juga masyarakat umum. Akibatnya stok di pasaran kosong karena banyak dibeli sedangkan stok baru belum ada lagi. Hal ini kemudian berimbas pada kelangkaan di rumah sakit.
Harga Isi Ulang Tabung Naik
Menyusul lonjakan angka Covid-19 di Indonesia, permintaan terhadap tabung oksigen meningkat. Peningkatan ini juga diikuti dengan naiknya harga. Dilansir dari Kompas.com, lonjakan harga ini antara Rp 3-5 ribu setiap pengisiannya. Untuk ukuran yang paling banyak diisi ulang adalah tabung ukuran 1 m3 kini naik menjadi Rp 18 ribu sekali isi ulang. Ada juga yang naik hingga Rp 5 ribu.
Lalu untuk pengisian oksigen ukuran 2 m3 harganya kini mencapai Rp 30 ribu. Sedangkan pada tabung oksigen ukuran 3 m3 kubik mencapai Rp 40 ribu. Jumlah permintaan ini bermacam-macam. Ada yang merupakan permintaan rumah tangga, ada juga permintaan dari layanan medis.
Meskipun harganya naik, jumlah permintaan terhadap tabung oksigen sama sekali tidak menurun. Dilansir dari Kompas.com, di salah satu depot pengisian di daerah Setiabudi, dulunya tidak lebih dari 100 orang per hari pembeli datang. Namun, dengan harga yang naik kini melonjak menjadi sekitar 200 orang per hari. Permintaan ini meningkat hingga dua kali lipat.
Jumlah permintaan terhadap tabung oksigen dan pengisian memang meningkat. Namun, barang ini mengalami kelangkaan dari hulu. Kalau hendak merintis bisnis tabung oksigen, dapat dikatakan akan lebih sulit. Apalagi pelakunya juga dibatasi dan diawasi super ketat. Jumlah konsumennya pun mulai dibatasi hanya untuk layanan kesehatan.
Keamanan dan Keselamatan Menggunakan Tabung Oksigen
Menyanding tabung oksigen di rumah selama pandemi Covid-19 ini memang berpengaruh besar terhadap keselamatan jiwa. Hanya saja Anda perlu memperhatikan keamanan dan keselamatan selama penggunaan tabung oksigen. Pasalnya, adanya tabung oksigen ini berisiko terhadap terjadinya kebakaran.
Adanya risiko ini tentu menjadi perhatian khusus. Pertama yang harus diperhatikan adalah tata letak tabung oksigen yang harus menjauhi tempat-tempat mengeluarkan api. Pastikan Anda meletakkan tabung oksigen 1.5 meter hingga 3 meter dari sumber api.
Saat menggunakan tabung oksigen, usahakan agar menghindari penggunaan alat listrik yang berpotensi memercikkan api. Jauhkan juga segala macam cairan yang mudah terbakar. Letakkan juga tabung oksigen dengan baik agar tidak mudah terlontar saat terjadi kebocoran.
Jika terjadi kerusakan, jangan sekali-kali mencoba memperbaikinya sendiri. Akan lebih baik dan aman jika memanggil teknisi yang sudah ahli di bidangnya. Lalu jika rumah sedang mengalami kerusakan listrik, pastikan teknisi yang memperbaikinya mengetahui bahwa Anda memiliki tabung oksigen di rumah.
Salah satu peralatan wajib yang wajib Anda miliki adalah pemadam kebakaran. Jika memiliki alat detektor asap, pastikan kinerjanya masih maksimal sehingga bisa memmantau jika terjadi kebakaran. Ada pun saat membersihkan tabung oksigen tidak boleh menggunakan cairan yang mudah terbakar. Menggunakan air biasa lebih diutamakan. (Tri Puspitasari)
Foto Ilustrasi: Pixabay
Discussion about this post