MEDIAINI.COM– Budidaya udang windu kalah populer dengan budidaya udang vaname. Tapi ada beberapa kelebihan, kenapa budidaya udang windu juga masih punya peluang besar. Meski harga udang windu lebih mahal dari udang vaname, tapi peluang pasarnya dinilai lebih besar udang windu. Hal ini turut dijelaskan oleh Slamet Subijakto selaku Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Udang windu adalah udang asli Indonesia yang perlu di budidaya supaya terus ada keberlangsungan dan ketersediaan induk serta benihnya. Pada kurun waktu 2010-2014 produksinya meningkat hingga rata-rata 4,81 persen per tahunnya. Dari 125.519 ton menjadi 131.809 ton. Pada 2015 meningkat mencapai 201.312 ton atau sekitar 20 persen dari total produksi nasional. Produksi udang windu ini bahkan disumbang dari budidaya dengan sistem tradisional hingga tradisional plus yang biasa ditemui di daerah Kalimantan Timur.
Cara Memulai Budidaya Udang Windu
Pilih Lokasi Budidaya
Lokasi budidaya udang merupakan faktor yang penting dan utama dalam proses budidaya. Anda dapat memilih lokasi yang memiliki kadar garam 10-25 ppm, dan kadar pH sekitar 7-8. Perhatikan suhu dan siklus air dengan suhu kisaran 25-29 derajat Celcius karena akan mempengaruhi tumbuh kembang udang.
Pilih Bibit yang Unggul
Pilihlah bibit udang yang berkualitas unggul dan harus memenuhi spesifikasi bibit unggul. Antara lain bibit tidak tidak cacat fisik, dapat berenang melawan arus, memiliki gerakan lincah dan bebas. Syarat-syarat inilah yang harus dipenuhi untuk memastikan bahwa bibit tersebut layak ditebar dan dibudidayakan.
Lakukan Penebaran Benih
Proses penebaran benih udang windu dilakukan pada saat cuaca sedang teduh. Sebelum menebar benih, pastikan suhu air kolam seimbang. Benih udang pun akan memasuki proses penyesuaian suhu kolam dan membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit agar dapat beradaptasi dengan kolam.
Proses Pembesaran dan Pemeliharaan
Proses pembesaran merupakan proses yang membutuhkan waktu cukup panjang. Yang terpenting adalah selalu cek kondisi kolam. Memberikan pupuk urea dan kompos saat kolam tampak kering. Pupuk ini berguna untuk mendorong lumut dan plankton tumbuh, sebab ini juga berguna bagi ketersediaan pakan alami udang.
Cara Pemberian Pakan
Pemberian pakan dilakukan secara teratur agar memicu tumbuh kembang udang secara cepat. Pakan alami dan pakan tambahan dapat diberikan. Pakan alami berasal dari lumut, plankton dan sisa hewan atau tumbuhan yang membusuk dalam kolam, sedangkan pakan tambahan adalah pellet. Pellet diberikan pada pagi dan sore hari dengan intensitas sebanyak 2 kali sehari. Pada usia udang yang mencapai 3 bulan, maka berikan tambahan pakan seperti bekicot, siput, dan ikan-ikanan yang dicincang halus.
Kenali Jenis Penyakit dan Hama
Penyakit dan hama merupakan faktor utama yang menyebabkan udang gagal panen. Sehingga perlu adanya antisipasi. Penyakit udang ini seperti virus bintik putih, sedangkan hamanya disebabkan oleh hama burung dan ikan mujair. Anda dapat mencegahnya dengan memasang jaring di atas kolam untuk menghalangi burung pemakan udang. Atau gunakan ikan bandeng untuk memberantas hama lainnya.
Masa Panen
Masa panen udang rata-rata membutuhkan waktu 150 hari atau sekitar 5-6 bulan. Udang yang berukuran 40-50 cm dengan berat 7-8 ons per ekor. Udang yang berukuran besar, kulit bersih dan bersinar adalah udang yang siap panen.
Tipe Budidaya Udang Windu yang Perlu Diketahui
Ada tiga tipe budidaya udang windu yang perlu diketahui. Pertama, dengan kolam atau tambak ekstensif tradisional. Budidaya ini dapat dilakukan pada lahan pasang surut seperti rawa bakau. Ukuran dalam budidaya ini biasanya ukuran dan bentuk petakannya tidak teratur, serta menggunakan cara ini untuk penggunaan pupuk dan obat-obatan dan program pakan tak teratur.
Kedua, menggunakan tambak semi-intensif. Budidaya dengan cara ini menggunakan lokasi tambak yang berada di daerah terbuka. Bentuk petakannya teratur, namun masih berupa petakan yang luas, sekitar 1-3 ha/petakan. Padat penebarannya masih rendah, serta penggunaan pakan buatannya masih sedikit.
Sedangkan tipe budidaya yang terakhir adalah tipe tambak intensif. Budidaya ini menggunakan cara lokasi yang berada di daerah khusus untuk tambak dalam wilayah yang luas. Ukuran petakannya kecil, sehingga dapat dilakukan pengawasan pada udang dan pengelolaan airnya. Selain itu, Anda juga perlu menambahkan kincir dan melakukan program pakan yang baik. (Gusti Bintang K.)
Foto Ilustrasi: Pixabay
Discussion about this post