MEDIAINI.COM – Bisnis sekolah tari masih punya peluang mencari cuan. Pasalnya, banyak orang tua yang sudah mengenalkan buah hatinya sejak dini di dunia tari. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya manfaat yang bisa didapatkan anak jika mereka mengenal dunia ini sedari dini. Salah satunya adalah motorik anak akan lebih terlatih. Dengan demikian, kesehariannya pun lebih lincah dan nyaman dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Rasa percaya diri pada anak pun akan tertanam sejak kecil. Mereka akan lebih berani menghadapi tantangan di kemudian hari. Seiring berjalannya waktu, daya kreativitasnya pun akan meningkat. Mereka juga berlatih kerjasama dengan temannya. Ini tentu sangat penting untuk keahliannya di masa depan. Dan yang tidak kalah penting adalah dengan belajar tari akan mengenalkan anak tentang kebudayaan Indonesia.
Cara Memulai Bisnis Sekolah Tari
Jika Anda ingin memulai bisnis sekolah tari, rujukan yang harus Anda tuju adalah Peraturan Menteri (Permen) Pariwisata RI Nomor 21 Tahun 2015. Permen ini mengatur tentang Standar Usaha Sanggar Seni. Beberapa persaratannya antara lain:
1. Produk
Produk yang dimaksud tentu saja ilmu seni tari itu sendiri. Namun, ternyata produk yang dimaksud tidak hanya ilmunya saja. Luas tempat juga menjadi salah satu produk, di mana setidaknya memiliki luas 100 meter persegi dengan batas-batas yang jelas. Juga harus terdapat pintu masuk, keluar, dan ventilasi serta pencahayaan udara yang baik.
Produk yang kedua adalah pelatihnya. Di sini peran pelatih sangat berpengaruh. Lalu ketiga adalah produk berupa seniman. Tentu mereka adalah sumber daya manusia dalam suatu tempat seni. Sedangkan yang keempat adalah karya seni yang dalam hal ini adalah tari itu seni. Dan yang kelima adalah fasilitas lain meliputi ruang ganti, ruang tamu, sound system, area merokok, dan lain sebagainya.
2. Pelayanan
Pelayanan berkaitan dengan Standar Operating Procedure (SOP). Anda harus memberikan informasi yang jelas terkait sanggar seni yang Anda tawarkan. Ada di antaranya produk, tarif, jadwal latihan, kontak person, cara pendaftaran, dan informasi seputar sanggar seni lainnya.
Dalam pengelolaan pelayanan, bisa diibaratkan Anda tengah menyusun konsep bisnis sekolah tari Anda. Di sini Anda harus merumuskan dengan jelas hal-hal seputar sekolah tari, baik berupa tarif, paket dan produk yang ditawarkan, hingga pembuatan peraturan. Anda juga harus menyusun mekanisme pencegahan bencana di lokasi sekolah tari.
3. Pengelolaan
Langkah ketiga adalah menyusun pengelolaannya. Pertama-tama, kelolalah organisasi sanggar seni terlebih dahulu. Di sini Anda harus menyusun visi misi dan struktur organisasi yang dideskripsikan secara rinci. Kedua berkaitan dengan manajemen. Anda dituntut bisa mengelola sumber daya dengan terus meningkatkan kapasitasnya.
Lalu kelola sarana dan prasarana. Di sini sebisa mungkin Anda menyediakan fasilitas yang cukup. Ada di antaranya bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan tempat ibadah, ruang ganti, dan lain sebagainya. Urusan dokumen dan persyaratannya juga harus dilengkapi sejak awal. Ada pun dokumen yang dimaksud meliputi akta pendirian, NPWP, surat keterangan usaha, dan lain sebagainya.
Tips Sukses Bisnis Sekolah Tari
Untuk bisa sukses menjalankan bisnis sekolah tari tentu ada tips suksesnya. Anda harus bisa memasarkan usaha ini dengan baik. Langkah yang bisa ditempuh adalah memasarkan dari mulut ke mulut. Anda bisa memulai dari keluarga, kerabat, hingga teman dekat terlebih dahulu. Untuk branding, Anda juga bisa menyewa papan iklan di tempat strategis seperti pinggir jalan.
Jangan lupa juga untuk memanfaatkan dunia digital. Anda bisa melakukan branding dan promosi melalui internet. Buatlah akun media sosial secara resmi untuk sekolah tari Anda. Kelola media sosial secara profesional agar menghasilkan tampilan yang menarik.
Agar tertarik, beri promosi menarik. Promosi ini bisa berbentuk potongan harga khusus mereka yang datang dengan rombongan, dan lain sebagainya. Saat sekolah sudah mulai beroperasi, jangan lupa untuk aktif mengikuti event seni dan juga pertunjukan. Dengan demikian, nama sekolah Anda akan terus ada dan dikenal aktif. Begitu pula dengan prestasi-prestasi yang mulai ditorehkan. (Tri Puspitasari)
Sumber Gambar : ilustrasi Pixabay
Discussion about this post