MEDIAINI.COM– Bisnis katering diet jadi buruan, terutama setelah lebaran usai. Pasalnya, banyak asupan makanan yang tidak terkontrol saat lebaran. Maka tak heran jika katering diet pun jadi sasaran sebagai solusi untuk kembali menurunkan berat badan dan kembali dalam pola makan yang sehat.
Bisnis ini pun bisa meraup untung besar. Sebab katering ini dibanderol cukup mahal, mulai Rp35 ribu untuk sekali makan bahkan ada juga yang hingga Rp 70 ribuan. Menu-menunya memang disediakan dengan porsi yang sangat mengenyangkan meski tanpa kandungan gula, pemanis buatan, pengawet, susu dan turunannya, garnish, kacang-kacangan, gluten, dan MSG.
Namun menu makanan inilah yang dapat membantu untuk menurunkan berat badan dan menjaga pola hidup sehat. Maka, tak heran jika komposisi dan besaran kalorinya per makanannya diperhitungkan sesuai berat badan. Bisnis ini juga terus meningkat dari tahun ke tahun karena banyaknya orang yang makin peduli dengan gaya hidup sehat. Apalagi yang ingin menurunkan berat badan tapi tetap ingin mengonsumsi makanan enak.
Cara Memulai Bisnis Katering Diet
Untuk memulai bisnis katering diet, yang pertama, Anda dapat mulai mencari pengalaman di bidang katering. Dengan begitu, Anda bisa belajar cara melayani konsumen dengan baik, membuat laporan keuangan dan lain-lain. Kedua, mulai tentukan nama brand usaha. Pilihlah nama yang sesuai dengan bidangnya, unik, dan mudah diingat.
Ketiga, carilah karyawan untuk membantu menjalankan bisnis. Karyawan yang telah berpengalaman di bidang katering akan sangat membantu. Namun yang terpenting, pilihlah karyawan yang jujur, ramah, sopan, giat bekerja, dan bisa membuat kreasi makanan supaya konsumen tidak cepat bosan. Keempat, tentukan tujuan memulai bisnis ini. Tujuan yang jelas dapat memudahkan Anda dalam bekerja.
Kelima, lakukan promosi supaya bisnis makin luas dikenal masyarakat. Anda bisa melakukan promosi dengan cara menyebar brosur, memasang iklan di media online, dan yang paling mudah adalah mulai pasang iklan di media sosial serta membuat toko online. Keenam, perluas channel usaha. Jika bisnis semakin memberikan perkembangan yang baik, maka tak ada salahnya apabila membuat cabang. Hal ini justru dapat membuat bisnis katering semakin terkenal dan meluas. Namun tetap perhatikan lokasi bisnis yang strategis.
Siapkan Modal Mulai Rp 4 Juta
Menentukan modal awal juga sangat penting dalam memulai bisnis katering. Nah, estimasi perhitungan modal awal yang akan Anda keluarkan untuk memulai bisnis ini sekitar Rp 4 juta. Modal tersebut untuk membeli peralatan tempat makan, sendok dan garpu plastik, stiker merek, kantong belanja, dan bahan makanan serba organic. Dana ini untuk 100 box katering. Namun untuk meminimalisir pengeluaran, Anda dapat memanfaatkan perlengkapan yang ada di rumah.
Lalu untuk perhitungan keuntungannya, apabila Anda menjual per box Rp 50 ribu dan dalam sehari Anda bisa menjual 100 porsi maka pendapatannya Rp 5 juta. Sedangkan modal awal yang dikeluarkan sebesar Rp 4 juta, maka untuk menghitung keuntungan yang didapatkan yaitu Rp 5 juta dikurangi Rp 4 juta, hasilnya adalah Rp 1 juta.
Tips Sukses Bisnis Katering Sehat
1. Menentukan Target Pasar
Cara menentukan target pasar, Anda dapat mempelajari tipe pelanggan sasaran Anda. Jenis tipe diet harus Anda ketahui sebab ada pantangan dan aturan yang harus diikuti. Apabila sudah ada target, maka Anda bisa memulai menentukan tipe katering dan mengatur kombinasi menunya.
2. Bekerja Sama Dengan Ahli Gizi
Bekerja sama dengan ahli gizi ini juga salah satu hal yang penting untuk membantu meningkatkan penjualan bisnis katering diet Anda. Pasalnya calon konsumen akan lebih percaya pada orang yang sudah ahli di bidangnya untuk mengatur jumlah nutrisi dan porsi yang dibutuhkan tiap pelanggan. Semakin dipercaya, maka bisnis ini akan makin dikenal baik di mata masyarakat.
3. Jaga Kualitas Katering, Cantumkan Kandungan dan Jumlah Kalori
Dengan tetap memperhatikan kualitas bahan, maka kualitas katering akan tetap terjaga. Pilihlah bahan yang memiliki kualitas tinggi dan segar. Jangan lupa juga untuk mencantumkan kandungan bahan makanan dan jumlah kalori setelah dimasak pada box makanan. Supaya konsumen pun dapat ikut memperhatikan kandungan makanan yang mereka makan. (Gusti Bintang K.)
Foto Ilustrasi: Pixabay
Discussion about this post