MEDIAINI.COM – Di tengah suburnya bisnis properti, banyak yang melirik program Kredit Perumahan Rakyat (KPR). KPR merupakan program alternatif yang membantu seseorang memiliki rumah dengan sistem cicilan dalam kurun waktu tertentu. Dalam program KPR ada penerapan bunga yang pastinya membuat nasabah membayar lebih banyak dari seharusnya.
Dengan memilih program KPR berarti Anda sudah menyiapkan investasi jangka panjang. Anda pun terdorong untuk bekerja lebih produktif agar bisa melaksanakan kewajiban setiap bulannya. Jalur ini pun termasuk legal dan dijamin oleh bank. Program ini menjadi solusi bagi yang ingin memiliki hunian, tetapi belum memiliki uang cukup untuk membeli tunai.
Mengenal Jenis-jenis KPR dan Cara Menghitung Bunga
KPR ada beberapa jenis di antaranya KPR subsidi, KPR non subsidi, KPR syariah, KPR refinancing, KPR angsuran berjenjang, KPR pembelian, KPR duo, dan KPR take over. Selain itu, dalam penghitungan bunga, digolongkan dalam beberapa jenis pula. Ada jenis bunga bunga tetap, bunga mengambang, dan bunga capped.
Untuk bunga tetap atau fixed, diberlakukan patokan angka selama tenor tertentu. Sebagai contoh, berlaku bunga 7 persen untuk satu tahun. Berarti bunga yang berlaku di tahun pertama masa kredit adalah tetap 7persen meski suku bunga pasar fluktuatif. Ada juga bunga mengambang atau floating rate yang merupakan kombinasi bunga. Misalnya beberapa tahun pertama membayar bunga tetap, lalu sisanya dibayarkan dengan bunga mengambang.
Berlaku juga bunga capped. Jenis bunga ini bersifat seperti bunga mengambang. Jika dikenakan bunga capped sebesar 10 persen, maka akan dikenakan bunga fluktuatif sesuai dengan kondisi pasar dengan maksimal rate 10 persen. Jika yang terjadi di pasar bunganya mencapai 11 persen, Anda hanya akan dikenakan bunga sebesar 10 persen saja. Ketika bunga turun menjadi 9 persen, maka bunga yang dibayar juga 9 persen.
Baca juga: Rekomendasi Hunian Nyaman dan Eksklusif di Semarang
Pilihan Bank KPR dengan Suku Bunga Rendah
Bank Jateng
Suku bunga yang dipatok Bank Jateng tergolong kompetitif yaitu 11,60 persen. Di bank ini Anda bisa mengajukan KPR dengan maksimal pinjaman Rp 200 juta. Ada pun tenor waktu yang bisa diambil mulai dari 60 bulan hingga 120 bulan. Kalau mengambil plafon Rp 200 juta selama 5 tahun, setiap bulannya akan membayar Rp 4,55 juta. Namun jika dirasa cicilan terlalu besar, bisa mengambil tenor waktu 9 tahun dengan angsuran Rp 3,15 juta.
Bank BNI
Bank BNI memberikan program KPR dengan nama KPR BNI Griya. Suku bunga yang ditawarkan cukup ringan dan bersifat tetap. Berlaku bunga mulai dari 6,75 persen per tahunnya dan efektif fixed untuk 2 dua tahun pertama, lalu 7,75 persen per tahun efektif fixed pada satu tahun berikutnya. Di sini Anda bisa mengakses plafon sampai Rp 20 miliar dengan tenor waktu maksimal 30 tahun.
Bank BTN
Bank BTN tergolong salah satu bank yang paling diminati program KPR-nya. Nama program yang ditawarkan bank ini adalah KPR Platinum. Anda bisa mengaksesnya maksimal sampai 25 tahun. Untuk besaran bunga cukup kompetitif dengan rate bunga sebesar Rp 7,25 persen. (Tri Puspitasari)
Sumber Foto Ilustrasi: Pixabay
Discussion about this post