MEDIAINI.COM – Di masa pandemi, semua sektor mengalami kelumpuhan sementara. Tapi setelah era adaptasi baru, sedikit demi sedikit beberapa sektor industri mulai bangkit. Pariwisat salah satunya. Pandemi telah membuat banyak hal berubah, temasuk gaya dalam berwisata.
Tren wisata yang paling banyak dipilih sekarang ini adalah wisata alam karena lebih aman. Perjalanan menikmati alam jauh lebih menarik bagi wisatawan. Mereka mencari objek wisata alam yang jaraknya dekat sehingga bisa menggunakan mobil pribadi. Hal ini merupakan salah satu cara untuk menghindari keramaian dan memenuhi kebutuhan untuk beristirahat dan relaksasi.
Tren Wisata dengan Small Group Tour
Solo traveling hingga staycation menjadi gaya masyarakat dalam berwisata saat ini. Hal ini sudah diprediksi oleh Presiden Jokowi dan disepakati oleh pengamat pariwisata. Sejak krisis pandemi global COVID-19, tren pariwisata mengalami revolusi total terutama soal keamanan dalam hal kesehatan.
Semakin banyak orang yang ingin berwisata hanya dengan keluarga atau orang terdekatnya saja. Bisa dikatakan arahnya lebih ke family tour, office tour, couple tour, dan solo tour. Tidak lagi ada study tour atau wisata dengan lebih dari 40 orang. Kondisi ini rupanya membuat beberapa objek wisata di Indonesia ikut terdongkrak. Tour De Merapi contohnya, yang jadi pilihan favorit saat berada di Yogyakarta.
Baca juga: 5 Agen Wisata Tour De Merapi Yogyakarta yang Jadi Pilihan
Meski Gunung Merapi sempat meletus cukup besar dan menyemburkan awan panas hingga 600 meter ke arah barat daya pada akhir Januari lalu, tapi pengelola Jeep Wisata TLCM Bima Wisnuaji mengatakan jasa wisata jeep lava tour di Gunung Merapi masih tetap beroperasi. Pihak tour juga menawarkan Short Trip dengan durasi 1-1,5 jam dan Medium Trip dengan durasi 2-3 jam.
Wisatawan tak perlu khawatir tentang keadaan yang akan dihadapi nantinya, sebab pihak jasa wisata sudah menyiapkan beberapa langkah mitigasi. Jalur yang digunakan pun merupakan jalur yang dipakai untuk evakuasi saat terjadi bencana di Gunung Merapi.
Daya Tarik Pergelaran Jajah Desa Milang Pasar
Tour de Merapi mengadakan pergelaran dua tahunan dengan mengangkat tema “Jajah Desa Milang Pasar” yang artinya menjelajah desa dan pasar yang berada di sekitar desa wisata tersebut. Gelaran ini merupakan event tahunan karena pesertanya yang mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu. Dengan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp130 ribu per motor dengan fasilitas yang bisa didapatkan adalah jaket, t-shirt, dua nasi box, asuransi dan dua kupon doorprize. Sebab per motor dengan maksimal 250 cc ini disarankan untuk berboncengan dua orang.
Peserta akan dimanjakan dengan pemandangan khas di rute yang disiapkan sepanjang kurang lebih 100 km. Calon peserta hanya menunjukkan fotocopy SIM dan STNK motor saat pendaftaran. Rutenya dimulai dari Lapangan Pemda Sleman lewat Lava Bantal menuju Pasar Digital Banyunibo di Candi Banyunibo, Desa Wisata Pentingsari, Desa Wisata Pancoh, Desa Wisata Nanggring, Pasar Srowolan, Kuliner Belut Godean dan berakhir di Desa Wisata Gamplong.
Tips Aman Wisata Alam
Berwisata di alam memang menyenangkan dan menenangkan. Namun berlibur ke daerah pantai atau pegunungan, juga perlu menyiapkan fisik, mental, dan barang bawaan serta keterampilan untuk bertahan hidup. Pastikan kondisi fisik prima, siapkan obat-obatan yang sekiranya diperlukan dalam keadaan darurat. Jika melakukan perjalanan lebih dari sehari, disarankan untuk melakukan riset kondisi cuaca, sebab hal ini mempengaruhi persiapannya.
Berwisata selama pandemi butuh perhatian ekstra. Disarankan untuk tetap menjaga jarak minimal 1,5 meter dengan orang lain, apalagi yang bukan anggota keluarga inti. Selama berwisata tetap harus menghindari kerumunan. Gunakan masker dan bawalah persediaan masker di tas secukupnya. Selalu cuci tangan dengan sabun atau bawa hand sanitizer, terutama saat ke kamar mandi, sebelum makan, bersin atau batuk. Taati protokol kesehatan yang berlaku, jika merasa sakit lebih baik tidak keluar rumah apalagi pergi berlibur. Sebelum pergi ke tempat tujuan, pastikan daerah yang akan dituju merupakan zona hijau yang aman.
Pilih objek wisata yang tidak terlalu ramai, yang belum diketahui oleh banyak orang atau bahkan hidden place. Pasalnya menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berlibur ke wisata alam yang jauh dari rumah dapat menyebarkan transmisi virus dengan mudah. Karena orang yang melakukan perjalanan, besar kecenderungannya untuk berhenti beristirahat. Waktu tersebut lah yang memperbesar orang bertemu dengan orang lain dan menyentuh benda yang terkontaminasi virus semakin besar. (Gusti Bintang K.)
Sumber Foto Ilustrasi: Pexels
Discussion about this post