MEDIAINI.COM – Kendaraan sudah menjadi kebutuhan pokok manusia. Tidak heran jika permintaan kendaraan motor terus ada. Dengan jumlah yang terus bertambah, hal-hal yang berkaitan dengan perawatan kendaraan bermotor pun terus memiliki peluang dalam bisnis. Salah satunya adalah ban.
Menjual ban motor cukup menjanjikan keuntungan. Ada pun untuk pembelian peralatan ban motor ini sangat mudah. Selain itu, pengoperasian dan perawatan bengkel ban motor tidaklah rumit. Bisnis ini terbilang mudah untuk Anda yang baru pemula di bidang otomotif.
Cerita dari Mereka yang Sudah Sukses
Wahyu Dwi Firmanto – Bakoel Ban
Sudah banyak cerita sukses dari pelaku usaha penjualan ban motor. Salah satunya adalah Wahyu Dwi Firmanto dari Kudus. Usahanya diberi nama Bakoel Ban. Dia mengawali bisnis ini dengan modal Rp 10 juta. Karena tak memiliki tempat sendiri, dia menyewa dengan biaya sebesar Rp 4 juta dan sisanya untuk menyuplai produk.
Wahyu sadar tidak bisa menggantungkan hidupnya dengan menjadi buruh pabrik. Apalagi, tidak ada prospek menjadi karyawan tetap. Dia lalu resign setelah bekerja di pabrik selama 4 tahun. Dia lantas membuka Bakoel Ban.
Dengan usaha ini, Wahyu menyediakan tidak hanya ban baru tetapi juga bekas. Harga ban bekas dibanderol mulai dari Rp 40 – 150 ribu. Sedangkan untuk ban baru harganya mulai Rp 115- 400 ribu. Dalam sehari, Wahyu bisa menjual 30 ban bekas dan 20 ban baru. Penghasilan bersih Rp 9 juta pun tidak mustahil untuk dia dapatkan dalam sebulan.
Baca juga: Ingin Buka Usaha? Cek Rekomendasi Franchise Ban Motor Ini!
Aldrin dan Ario – Rumah Ban Motor
Cerita sukses kedua datang dari Jakarta. Mereka adalah Aldrin dan Ario yang memiliki Rumah Ban Motor (RBM). Keduanya menggeluti bisnis ini sejak 2011. Sebelum sebesar sekarang, tentu RBM dimulai dari kecil. Bahkan untuk pemasangannya saja belum menggunakan mesin. Selama 5 bulan pertama keduanya hanya bekerja secara manual di kios yang hanya seluas 2 x 3 meter.
Kini, RBM sudah semakin berkembang. Tokonya sudah pindah lokasi dengan parkir motor luas, ruangan dua lantai dengan luas masing-masing ukurannya 4 x 6 meter. Aldrin dan Ario pun sudah mampu mempekerjakan 4 orang karyawan. Mereka juga menyediakan ban motor merek impor seperti BMW dan Ducati.
Taryono Putranto- Murah Motor
Cerita sukses ketiga adalah Taryono Putranto dari Ungaran, Jawa Tengah. Toko ban rintisannya yang diberi nama Toko Ban Murah Motor ini buka sejak 2011. Karena ternyata cukup berprospek, Taryono pun memberanikan diri untuk membuka kemitraan pada 2015.
Saat ini, Murah Motor sudah ada sebanyak 15 outlet yang tersebar di sekitar Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera, dan Kalimantan Timur. Ada pun setiap gerainya bisa menghasilkan omzet Rp 75 – 175 juta dalam satu bulan. Wow! (Tri Puspitasari)
Sumber Foto Ilustrasi: Pixabay
Discussion about this post