MEDIAINI.COM– Camilan manis yang tidak lekang oleh zaman. Pendapat itu pas untuk menggambarkan makanan satu ini, martabak manis. Dari yang tradisional, hingga berkembang dengan tambahan topping kekinian. Martabak manis pun dianggap dapat disantap tanpa harus memikirkan waktu dan musim. Sehingga, peluang bisnisnya pun jadi besar.
Perhatikan Ini Sebelum Memulai Usaha
Sebelum memulai bisnis martabak, ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum eksekusi seperti mempertimbangkan lokasi usaha yang strategis. Pastikan agar pemilihan lokasi usaha berada di lingkungan yang mudah dijangkau dan ramai kerumunan.
Jangan lupa juga untuk mengurus biaya sewa lapak atau retribusi supaya lebih aman dan semakin nyaman. Lalu hitung juga soal estimasi modal awal. Mulai dari aset yang akan digunakan dalam jangka waktu lama, bahan baku, dan peralatan. Kemudian, hitung dan perkirakan keuntungan usahanya.
Setelah menyiapkan modal usaha, Anda juga harus memperkirakan profit yang bisa didapat. Profit tersebut nantinya dapat membantu menetapkan target yang harus dicapai setiap hari untuk operasional penjualan dalam jangka waktu tertentu. Terakhir, manfaatkanlah teknologi di era digital untuk mempromosikan produk Anda.
Baca juga: 5 Martabak Masa Kini yang Laris dan Makin Diburu di Jakarta
Analisa Bisnis & Perkiraan Balik Modal
Makanan yang sangat populer di Indonesia ini dibuat dengan bahan utama berupa tepung terigu, telur, baking powder dan gula. Lantas bagaimana analisa usaha martabak ini? Akankah untungnya manis sama dengan rasanya?
Jika dalam sehari martabak Anda laku terjual sebanyak 25 porsi dengan rata-rata harga Rp 20 ribu. Maka pendapatan hariannya Rp 500 ribu dan pendapatan bulanan mencapai Rp 15 juta. Untuk menghitung keuntungannya, Anda dapat mengurangi total pendapatan bulanan dengan total biaya operasional. Apabila total biaya operasional per bulan Rp10 juta, maka keuntungannya adalah Rp 5 juta.
Sementara untuk menghitung lama balik modalnya, Anda dapat menghitungnya dengan membagi total investasi dengan keuntungan. Jika total investasinya senilai Rp 6,5 juta dan keuntungannya Rp 5 juta maka lama balik modalnya kurang lebih 1 bulan.
Pelaku Bisnis Martabak yang Telah Sukses
Muhammad Komarudin – Martabak Bangka Faiz
Muhammad Komarudin merintis usaha sejak 2011, Martabak Faiz yang diambil dari nama depan anaknya yaitu Faiz Yusqi, sekarang telah mempunyai 1 gerobak mangkal dan 11 mobil box martabak yang tersebar di kawasan Jakarta Pusat, Timur dan Utara. Bahkan ada beberapa yang di Lampung Timur dan Kalimantan Selatan.
Dengan bekal tabungan Rp 2,5 juta, Komar bersama Faijah, istrinya, berjualan martabak di depan Indomaret di Jl. Johar Baru, Jakarta Pusat. Ia mendapat rekomendasi dari Bogasari untuk menerima pinjaman dari Bank Mandiri senilai Rp 50 juta. Menggunakan gerobak, omzetnya Rp 3-4 juta per bulan, namun setelah menggunakan mobil box omzetnya mampu meningkat 10 kali lipat mencapai Rp 30 juta per bulannya.
Komar membuat menu martabak manis dengan variasi topping, mulai kacang mete, pisang, wijen, kismis hingga topping kekiniannya seperti Nutella, Ovomaltine, Toblerone, dan pandan. Per loyangnya dibanderol mulai Rp 20 ribu sampai Rp 45 ribu saja.
Sonny Arca Adryanto – Martabak Orins
Pelopor martabak berbentuk pizza di Indonesia ini telah memiliki 60 cabang di wilayah Jabodetabek dengan lebih dari 400 karyawan. Merasa bahwa membuat bisnis franchise tidak mudah, maka Sonny mengubah konsep bisnis franchise dengan konsep local partner investor. Dengan menjunjung tinggi kesejahteraan karyawannya, Sonny pun dikenal sangat dekat dengan para pekerjanya. (Gusti Bintang K.)
Sumber Foto Ilustrasi: Pixabay
Discussion about this post