MEDIAINI. COM – Mukena merupakan salah satu kebutuhan kaum muslim yang paling sering diburu. Meskipun belum memasuki bulan puasa pun banyak yang membeli perangkat ibadah satu ini. Tidak hanya untuk digunakan untuk kebutuhan pribadi, mukena juga biasanya dijadikan kado atau bingkisan untuk sanak saudara. Alhasil bisnis mukena pun memberikan peluang mendapatkan cuan.
Buktikan Sukses Raup Untung
Tren mukena yang terus hadir menjadikan banyak pelaku tergiur untuk menjajal bisnis ini. Inovasi yang hadir mulai dari mukena custom hingga mukena premium jadi incaran. Selain itu, berbagai jenis yang unik pun hadir tentunya dengan kualitas terbaik. Sehingga permintaan mukena pun masih tinggi. Pelaku usaha berikut ini sukses membuktikannya. Salah satunya adalah Rina Kartina dengan brandnya Tatuis. Bersama saudaranya Diansyah Sukmana, dia memulai usaha ini di tahun 2007 dengan modal 14 juta.
Brand yang awalnya hanya diproduksi di garasi rumah ini kini sudah menjadi brand mukena premium di Indonesia. Tatuis dihargai 200ribu hingga 1.7juta setiap mukenanya. Dalam satu bulan mereka bisa memproduksi 10ribu hingga 15ribu mukena dengan tingkat penjualan 70%–90%. Tentu saja keduanya kini menjadi jutawan.
Tak ingin ketinggalan meraih sukses dari bisnis mukena, Mardiyah mantan pegawai bank memulai usahanya di tahun 2007. Dengan brand Mukena Batik Omah Colet, Mardiyah berhasil mewujudkan kerja kerasnya. Awalnya pembeli mukenanya hanyalah rekan kerja, tetangga, dan kerabat. Seiring berjalannya waktu, pelanggannya semakin luas semenjak dia merambah di sistem penjualan online. Dari yang awalnya hanya 2 karyawa, kini Mardiyah sudah memiliki 50 karyawan. Kini Mardiyah mampu membeli 2 unit rumah di Kota Legenda. Bahkan omsetnya sudah mencapai 1miliar.
Bukan hanya mukena asal lokal yang berjaya, pelaku asal Negeri Jiran pun tak ketinggalan ikut memeriahkan bisnis ini. Mohammad Munzir Aminuddin dengan brand Siti Khadijah menarik banyak pelanggan. Brand dari Malaysia ini bahkan sudah membuka pabrik di Depok dan Tasikmalaya. Di tahun 2020, Munzir bahkan merekruit hingga 3ribu karyawan untuk mencapai target. Mukena Siti Khadijah dibanderol dengan 450ribu hingga 4juta. Saat ini, mukena Siti Khadijah bisa ditemui di empat butik, di antaranya mall FX Sudirman, SKA Pekanbaru, PVJ Bandung, dan Mall Tunjungan Plaza Surabaya. Anda juga bisa membelinya melalui situs e-commerce.
Baca juga: 7 Brand Mukena Lokal, Produknya Cantik dan Kualitasnya Terbaik
5 Hal yang Diperhatikan untuk Bangun Bisnis
Apakah Anda juga ingin menyusul kesuksesan mereka dalam memproduki dan menjual mukena premium? Jika iya, beberapa hal ini harus Anda perhatikan:
1. Mengenali Trend
Sama seperti fashion, mukena juga memiliki tren setiap tahunnya. Jika ingin terjun di bisnis ini, Anda harus mengetahui trend yang ada sekarang. Jangan sampai produk yang Anda jual tidak up to date dan tidak diminati pasar.
2. Memahami Target Market
Pastikan sebelum Anda terjun di usaha ini sudah menunjuk target market. Sebagai contoh target market Anda adalah karyawan kantoran. Anda harus memahami trend seperti apa saja yang sedang diminati karyawan kantoran saat ini lengkap dengan metode pembelian yang mereka harapkan. Dengan menargetkan pasar, Anda juga jadi lebih mudah dalam menentukan harga.
3. Cari Metode Pemasaran
Hal ketiga yang harus Anda perhatikan adalah metode pemasaran. Ada pun metode pemasaran yang paling efektif dan murah meriah untuk saat ini adalah penjualan secara online. Buatlah akun media sosial untuk pemasaran mukena. Buka juga lapak di semua situs e-commerce.
4. Mencari Supplier
Dalam produksi mukena Anda membutuhkan supplier terpercaya. Pastikan supplier ini memiliki bahan berkualitas dengan harga miring. Pastikan juga ketersediaan barang agar produksi Anda tidak terlambat sehingga pelanggan tidak kecewa.
5. Evaluasi Penjualan
Dalam memulai usaha, pastilah tidak akan langsung sukses. Sebulan pertama bahkan satu tahun pertama tentu Anda harus menguras tenaga pikiran bahkan emosi. Itu adalah hal yang wajar. Justru di tahun pertama ini Anda sedang membuat pijakan kokoh untuk usaha. Hal yang harus Anda lakukan adalah membuat evaluasi penjualan agar usaha And akan tetap survive. (Tri Puspitasari)
Discussion about this post