MEDIAINI.COM – Memasuki era new normal, pelan tapi pasti perekonomian mulai bangkit. Beberapa usaha yang awalnya terdampak pandemi mulai beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya adalah bisnis jasa tour guide, mengingat objek wisata pun mulai beroperasi.
Memulai Bisnis Jasa Tour and Guide
Memulai bisnis tour and guide pun tidak ada salahnya dicoba di musim pandemi seperti ini. Destinasi dalam tour guide ini ada dua jenis. Ada destinasi mancanegara juga domestik. Untuk saat ini, alangkah lebih baik untuk fokus di bisnis wisata domestik terlebih dulu.
Selanjutnya untuk memulai usaha ini, tentu harus menentukan konsep usahanya. Sebagai contoh, jika akan fokus dengan tujuan wisata di Jawa atau seluruh nusantara. Anda harus merumuskan paket-paket dalam jasa Anda serta fasilitas apa saja yang ditawarkan.
Selanjutnya kumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang suatu objek wisata. Akan lebih baik lagi jika mengeksplorasi tempat wisata yang belum dijamah wisatawan tetapi cukup potensial. Pastinya Anda akan dinilai sebagai penyedia jasa tour and guide yang berbeda dari yang lain.
Melebarkan jangkauan pemasaran juga harus dilakukan. Anda bisa melakukan branding melalui media sosial. Promosi juga bisa dilakukan dari mulut ke mulut. Pastikan juga untuk memberikan informasi usaha kepada komunitas komunitas dengan hobi liburan.
Baca juga: Seluk Beluk Sertifikasi Tour Guide yang Bikin Harga jadi Selangit
Pelaku Sukses Usaha Tour and Guide
Pendapatan dari seorang pemandu wisata tidak bisa dikatakan kecil. Apalagi mereka yang sudah berlisensi dan menguasai bahasa asing. Di Bandung sendiri seorang pemandu wisata yang menguasai bahasa asing (Jerman, Mandarin, dan Belanda) bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 500 ribu setiap harinya. Sedangkan untuk mereka yang belum menguasai bahasa asing tarifnya Rp 350 ribu/hari.
Penghasilan tersebut baru sebatas menjadi pemandu wisata saja. Jika membuka bisnis tur-nya tentu lebih menjanjikan lagi. Ada pun bisnis di bidang jasa ini biasanya mendapatkan keuntungan 60 hingga 80 persen dari omzet. Bayangkan jika dalam satu kali tur customer Anda membayar total Rp 10 juta. Tentunya laba yang didapatkan bisa Rp 800 ribu dalam setiap wisata. Wow! (Tri Puspitasari)
Sumber Foto Ilustrasi: Pexels
Discussion about this post