SEMARANG, MEDIAINI.COM – Membangun usaha konveksi masih menjadi pilihan untuk mendulang cuan. Produk yang sering dihasilkan pada usaha konveksi umumnya jaket, kemeja, seragam, kaos, polo, dan merchandise. Pasalnya, produk pakaian memang masih jadi kebutuhan besar yang dicari oleh konsumen. Maka, memproduksinya dalam bentuk massal makin memperbesar peluang untung.
Namun, membangun bisnis dengan produksi secara partai besar tentu bukan perkara mudah. Banyak tantangan dan strategi yang harus siap dilakukan. Salah satu pelaku bisnis yang sukses menekuni bisnis ini adalah Habib Najah Alfikri, owner Radhend Industri. Dalam kesempatan eksklusif, Mediani.com mendapatkan kesempatan wawancara dengan bos konveksi sukses ini. Tak hanya mengupas tuntas bisnis konveksi tetapi mendapatkan cara jitu memulainya. Simak berikut kisah sukses Radhen Industri bertahan dan berkembang di bisnis konveksi.
Modal Minim, Perkuat Relasi
Berdiri sejak dua tahun yang lalu, Radhend Industry yang berlokasi di Jalan Murti Raya No. 200 Kota Semarang ini dimulai dari hal kecil yang dibangun oleh Habib. Menurut Habib sendiri, bisnis konveksi bisa dimulai dengan modal minim asal mempunyai relasi.
“Karena kalau sudah punya relasi, artinya sudah punya sasaran pasar yang dipegang dan sudah punya project disitu. Jika belum punya tempat produksi, caranya bisa buatkan di tempat konveksi lain.Ini yang dulu saya lakukan. Setelah itu baru mengumpulkan kelengkapan untuk membangun usaha konveksi.” Ujar Habib.
Habib menjelaskan jika usaha konveksi bisa dibangun dengan modal mulai dari lima jutaan saja. Lima juta awal bisa dipergunakan untuk membeli meja sablon manual, tinta sablon, dan screen sablon. Lalu setelah berkembang, calon pengusaha sablon bisa mencicil peralatan konveksi seperti mesin potong, mesin jahit, rumah untuk produksi, pelengkapan office, dan lain-lain.
Langkah ini dilakukan Habib saat memulai Radhend Industry, karena bagi Habib bisnis jasa konveksi sangat menjanjikan.
Usung Konsep Berbeda
Meskipun bisnis konveksi belum terlalu banyak, tapi Radhend Industry tetap mengutamakan kepuasan pelanggan. Usaha konveksi ini memiliki motto bahwa kualitas adalah yang utama. Habib berharap, hal ini lah yang harus dilakukan oleh pengusaha konveksi.
Disamping itu, Radhend Industry juga mengusung konsep yang berbeda dibanding tempat konveksi lain. Mengusung tema industrial di rumah produksinya, Radhen Industry sengaja meletakkan meja sablon di dekat pintu masuk agar pelanggan yang datang dapat langsung melihat proses pembuatan kaos Radhend Industry.
“Ini sengaja kami lakukan sebagai bentuk keterbukaan kepada pelanggan, tak hanya bisa melihat langsung, pelanggan juga diizinkan untuk mencoba proses sablon. Calon pengusaha konveksi tentu bisa menjadikan konsep ini sebagai inspirasi usahanya” Jelas Habib.
Dengan konsistennya Radhend Industry memberikan yang terbaik kepada pelanggan, terbukti sejak dua tahun yang lalu hingga kini, pelanggan Radhend Industry tersebar tak hanya di pulau Jawa saja, tetapi juga di pulau Sumatera hingga Sulawesi dengan produksi 300 kaos per hari.
Kedepannya, Radhend Industry ingin mengembangkan bisnis dengan menambah produksi lain dan membuat tempat konveksi 24 jam, karena Radhend Industry sendiri dikenal sebagai Raja Kaos Kota Semarang. Untuk informasi lengkap seputar Radhend Industry dapat mengunjungi Instagram Radhend Industry di @rdhend.industry. (Apriliana Dwi)
Discussion about this post