MEDIAINI.COM – Konsumen tentu tidak asing dengan makanan kaleng. Produk makanan dalam kaleng bisa ditemukan di supermarket. Makanan kaleng dibuat agar makanan lebih tahan lama meski tanpa pengawet.
Berbisnis makanan ini juga berpeluang untuk mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang. Simak yuk artikel berikut untuk memulai bisnis makanan kaleng.
Memulai Bisnis Makanan Kaleng
Pertama yang harus dilakukan, tentukan modal dengan perhitungan yang pas. Jika belum memiliki dana untuk berbisnis, ajukan proposal kewirausahaan kepada pemerintah atau ikuti acara kewirausahaan yang disponsori pihak swasta. Kedua, desain kemasan dengan unik dan menarik. Tak hanya rasa, kemasan yang unik bisa menarik perhatian calon konsumen. Ketiga, carilah lokasi yang strategis untuk berbisnis. Jika lokasi tidak sesuai harapan, artinya harus ada usaha lebih ekstra dalam memasarkannya.
Baca juga: 7 Makanan Khas Daerah dalam Kemasan Kaleng yang Naik Kelas
Gudeg Kaleng Yu Djum, Cara Baru Makan Gudeg Yogyakarta
Gudeg merupakan kuliner khas Yogyakarta yang tak terbantahkan. Kalau berkunjung ke Kota Pelajar ini, makan gudeg adalah wajib. Satu brand yang dikenal adalah Gudeg Yu Djum. Pemilik usaha ini memutar otak untuk bisa membawa gudeg asli Yogyakarta ke luar kota. Hal ini dilakukan untuk menyiasati perubahan selera konsumen di era kemajuan teknologi. Mereka lantas menciptakan gudeg kalengan.
Dengan mengemas gudeg ke dalam kaleng, pasar yang dijangkau pun lebih luas. Tak hanya di Indonesia saja tapi sudah ”terbang” ke negara lain seperti Belanda, Suriname, dan beberapa negara di Asia Tenggara.
Setiap bulan, Gudeg Yu Djum mampu menjual sekitar 5.000 hingga 8.000 kaleng. Harga per kalengnya Rp 35-75 ribu dengan kemasan tradisional. Karena selain menawarkan rasa, gudeg ini harus terjaga orisinalitasnya .
Rendang Magek Kemasan, Tembus Pasar Mancanegara
Ronny Yahya merintis bisnis rendang kemasan. Namanya Rendang Magek. Dia memperjualbelikan produknya itu lewat media sosial. Rendang tersebut dikemas dalam kaleng sehingga bisa awet hingga setahun. Keuntungan lainnya, mudah dipasarkan ke daerah lain bahkan hingga luar negeri.
Rendang sapi dijual Rp 45 ribu per 170 gram. Sedangkan rendang gulai ikan patin dijual dengan harga Rp 35 ribu per 300 gram. Produknya sudah beredar di Yogyakarata, Makassar, Bekasi, Jakarta, Malang, dan Kalimantan. Selain itu, Rendang Magek juga sudah tembus Italia, Belanda, dan Jepang. Ronny mengaku tiap bulan dia mampu menjual rendang sebanyak 100 kaleng.
Tips Sehat Memilih Makanan Kaleng
Jika hendak membeli makanan kaleng, hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa tanggal kedaluwarsa. Tentunya, pilih produk yang tanggal jatuh waktunya masih lama. Lalu, bersihkan kaleng dengan mengelapnya karena makanan dalam kemasan seperti ini biasa disimpan dalam gudang dan sangat mungkin terkontaminasi tikus.
Pilih kemasan kaleng yang baik, tidak rusak, penyok, berkarat, atau bocor. Carilah makanan kaleng yang rendah garam agar tetap baik untuk kesehatan. Pakailah bahan perendam yang sehat, contohnya pilihlah buah kalengan yang direndam dalam air atau jus dibanding dalam sirup. (Gusti Bintang K.)
Discussion about this post