MEDIAINI.COM– Steak, buat lidah, adalah jenis makanan yang premium. Orang Indonesia menyukai steak karena disajikan dengan cara yang mirip dengan sate, kata Maranata Butar Butar, excecutive chef Hotel Tentrem Yogyakarta. Mengonsumsi steak sehari setara dengan 500 gram protein, yang bisa membuat tubuh bertahan di cuaca dingin. Tapi tahukah Anda bahwa ada lima jenis tingkat kematangan steak?
5 Jenis Tingkat Kematangan Daging Steak
Rare adalah tingkat kematangan di mana daging steak hanya dipanggang dengan waktu 3-5 menit. Kematangan ini membuat sebagian besar daging masih mentah, berwarna merah, dan dagingnya juicy.
Medium rare adalah daging steak yang terasa matang di luar, mentah di tengah. Tekstur dagingnya empuk dan lembut.
Medium adalah tingkat kematangan daging steak yang di bagian tengah masih terasa mentah. Dagingnya masih berwarna merah muda dan masih minyak dagingnya pun masih melimpah.
Medium well memadukan daging yang sudah empuk tapi masih terasa juicy. Daging steak yang dimasak medium well membuat daging berwarna merah di bagian tengah.
Well done artinya daging telah matang sempurna. Warnanya cokelat dengan tekstur terbilang keras, di tingkat kematangan ini daging sudah tidak terasa juicy.
Baca juga: 7 Rekomendasi Resto Steak Terbaik dan Favorit di Jakarta
Cara Memulai Bisnis Steak, Modal dan Analisa Keuntungan
Peluang bisnis steak daging masih tinggi. Daging yang digunakan bisa impor yang kualitasnya terbaik. Bisa juga menggunakan daging sapi lokal yang rasanya juga tak perlu diragukan.
jika Anda menghabiskan Rp 50 juta untuk biaya operasional dan setiap harinya berhasil menjual 50 porsi steak dengan harga Rp 40 ribu/porsi, pendapatan hariannya adalah Rp 2 juta. Omzet bulanan bisa mencapai Rp 60 juta. Maka, laba yang bisa diperoleh adalah Rp 10 juta.
Jenis Daging Steak
Sirloin
Potongan daging di sekitar pantat sapi. Memiliki tekstur lebih keras dari daging dekat pinggang atau tulung rusuk. Sirloin merupakan jenis daging steak terpopuler di antara yang lain.
Wagyu
Dagingnya berwarna lebih putih, bertekstur lembut. Wagyu kaya akan lemak tak jenuh dan dagingnya berkualitas. Dengan begitu, harganya pun cukup mahal di antara daging steak yang lain.
Rib Eye atau Fillet Scotch Steak
Potongan daging tulang rusuk sapi ini memiliki tekstur juicy dan memiliki lemak lebih banyak. Jika dipanggang menghasilkan aroma yang sedap. Harganya tergolong cukup mahal.
Tenderloin
Tenderloin adalah daging dalam yang letaknya di bagian tengah sapi. Memiliki harga yang lebih mahal dibanding sirloin. Tenderloin terkenal lembut dan lemaknya lebih sedikit.
T-bone
T-bone adalah sebutan daging dari potongan tulang pinggang pendek sapi. Teksturnya mirip dengan sirloin. Tak selembut daging steak lain, T-bone sendiri adalah pemisah bagian tenderloin dengan bagian yang lebih besar dari pinggang atas sapi.
Porterhouse
Daging steak besar yang diambil dari ujung tebal pinggang pendek sapi yang menyisakan tulang T-bone dan potongan daging tenderloin. Memiliki tekstur empuk, ukurannya pun lebih besar dari T-bone.
Salisbury
Salisbury bentuknya seperti daging yang digunakan untuk burger. Daging salisbury juga sudah diolah. Tidak membutuhkan waktu lama untuk memasak, daging yang dihasilkan memiliki kualitas lebih rendah. Meski begitu, daging ini tak kalah populer dan sering disebut dengan hamburger steak.(Gusti Bintang K.)
Discussion about this post