MEDIAINI.COM – Saat ini, jumlah konsumsi ikan di Indonesia menunjukkan angka yang cukup besar. Setiap tahun menunjukkan kenaikan. Hal ini tidak bisa dipisahkan dari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan atau yang disingkat dengan Gemarikan, yang mendorong peningkatan konsumsi ikan sejak tahun 2004.
Pada 2019, KKP melalui Direktorat Jenderal PDSPKP melakukan survei penghitungan sementara capaian angka konsumsi ikan nasional. Hasilnya adalah 55,95 kg/kapita/tahun untuk 34 provinsi. Ada pun salah satu ikan yang baik untuk dikonsumsi adalah bandeng.
Bandeng Jadi Jenis Ikan yang Banyak Dikonsumsi
Melihat kesadaran orang Indonesia untuk mengonsumsi ikan, menjadikannya memiliki peluang besar untuk dijadikan bisnis. Coba saja dengan budidaya ikan bandeng.
Konsumsi masyarakat Indonesia terhadap bandeng sangat tinggi. Pasaran untuk ikan jenis ini sangat luas. Dari segi target pasar juga menjanjikan karena tidak pernah sepi peminat. Dari segi harga juga tergolong murah. Manfaatnya juga banyak. Bandeng mengandung Omega 3, protein, vitamin, dan lemak.
Bandeng merupakan jenis ikan yang budidayanya sangat mudah. Anda bisa membudidayakan ikan ini di air payau. Bahkan, ikan bandeng dapat hidup dalam kondisi air apa pun.
Baca juga: 7 Brand Bandeng Presto Semarang yang Enak dan Wajib Cicip
Memulai Budidaya Ikan Bandeng
Apakah berminat untuk membuka budidaya ikan bandeng? Untuk memulai usaha ini, Anda perlu menyewa tambak. Ada pun harga sewa tambak biasanya sekitar Rp 3 juta untuk 1 hektar. Sebagai permulaan, menyewa 5 hektar selama 1 tahun sudah cukup. Untuk itu membutuhkan dana Rp 15 juta.
Nah, untuk benih Anda membutuhkan Rp 3 juta. Untuk perawatan selama budidaya, ikan membutuhkan vitamin dan urea. Dana yang perlu dialokasikan untuk ini adalah Rp 2 juta. Sedangkan biaya pengeringan tambak sejumlah Rp 3 juta. Ditambah biaya tak terduga sebanyak Rp 1 juta, maka total uang yang dibutuhkan adalah Rp 24 juta.
Dalam proses budidaya ikan bandeng, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Lokasi tambak harus dipertimbangkan secara matang. Sebisa mungkin kedalaman airnya tidak terlalu dalam.
Pemilihan benih juga sangat krusial. Maka, tidak boleh dilakukan secara asal. Pilih benih terbaik untuk menghasilkan bandeng yang berkualitas. Selama proses pemeliharaan, kendalikan hama. Anda bisa memasang perangkap dan saringan. (Tri Puspitasari)
Discussion about this post